Ini 15 Sifat
Manusia dalam Alquran
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak sifat manusia yang
digambarkan dalam Alquran. Penggambaran sifat-sifat ini akan membantu kita
untuk lebih introspeksi diri sehingga menjadi manusia yang dicintai Allah SWT.
Seperti apa sifat-sifat manusia tersebut:
Pertama, manusia itu lemah. “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
Kedua, manusia itu gampang terperdaya “Hai manusia, apakah
yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha
Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
Ketiga, manusia itu lalai. “Bermegah-megahan telah melalaikan
kamu” (Q.S At-takaatsur 1)
Keempat, manusia itu penakut. “Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(Q.S Al-Baqarah 155)
Kelima, manusia itu bersedih hati. “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang
Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara
mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh,
mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)
Keenam, manusia itu tergesa-gesa. "Dan manusia mendoa
untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)
Ketujuh, manusia itu suka membantah. “Dia telah menciptakan
manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
Kedelapan, manusia itu suka berlebih-lebihan.
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya,
dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah
berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu
mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas” (Q.S al-Alaq : 6)
Kesembilan, manusia itu pelupa. “Dan apabila
manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya
dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya
kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah)
untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi
Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah
dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni
neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
Kesepuluh, manusia itu suka berkeluh-kesah.
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka
ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S
Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia
niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan
apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)
Kesebelas, manusia itu kikir. “Katakanlah:
“Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku,
niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan
adalah manusia itu sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)
Keduabelas, manusia itu suka kufur nikmat. Dan
mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian
daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata
(terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf
: 15)
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
Ketigabelas, manusia itu zalim dan bodoh.
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab : 72)
Keempatbelas, manusia itu suka menuruti prasangkanya.
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya
persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Yunus 36)
Kelimabelas, manusia itu suka berangan-angan.
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata:
“Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar,
tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu
ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan
Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.”
(Q.S al Hadid 72)
Solusinya
Itulah 15 sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran.
Mengerikan bukan? Adapun islam, sudah memberikan solusi untuk segala sifat
buruk manusia ini. Sungguh nikmat iman
dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan murah!
Solusi pertama, tetap berpegang teguh kepada tali agama
dan petunjuk-petunjuk dari Allah
Allah SWT berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga
itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.” (Q.S al-Baqarah : 38)
Solusi kedua, tetap berada dalam ketaatan sesulit apapun
situasi yang melanda
tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera
menyambut amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah
bin Rawahah untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang
mut’ah ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi
mendahuluinya. “wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu
meraihnya”
Allah berfirman “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. Ali Imran : 133)
Solusi ketiga, jaga keimanan kita
adalah hal yang wajar, iman seseorang naik turun dan
berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika
ia curhat kepada abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa
demikian? karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata
itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua
akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka, Rasulullah hanya
tersenyum dan menjawab, “selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap
memiliki trend yang menanjak.
Disinilah mungkin loyalitas kita kepada Allah diuji.
Apakah kita bisa, belajar mencintai Allah diatas segala sesuatu, belajar
mencintai sesuatu karena Allah, serta belajar membenci kekufuran!!!
solusi keempat, Berjama’ah
Manusia itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah.
Adakah yang meragukannya?
Penulis
Indra Wibowo
Pendiri Mualaf
Center Indonesia
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Hadir dan Menangkan hadiah nya tempat bermain poker 8 game dengan hanya 1 userid saja sudah bisa menikmati permainan kami di arenadomino(com)
silahkan langsung daftarkan diri anda bersama kami dengan pelayanan 24jam dan proses cepat yang kami berikan untuk kenyamanan anda semua dalam bermain di tempat kami segera bergabung peluang menang menunggu anda...
WA +855 96 4967353
Posting Komentar