Manfaat Shalat Tahajjud Secara Ilmiah
Sholat malam mempunyai banyak manfaat bagi tubuh dan
kesehatan seperti yang dilansir Islampos.com dalam artikelnya yang berjudul
“Ini Dia Manfaat Shalat Tahajjud”.
ALLAH berkata kepada Nabi Dawud : “Berdusta seseorang
yang mendaku cinta kepada-Ku, namun di kala malam tiba, ia tidur pulas
meninggalkan-Ku”
Kehidupan malam selalu menawan hati para sufi untuk
senantiasa menghidupkan dan mengisinya dengan aneka ragam ibadah. Bagi mereka
malam adalah keteduhan. Malam juga berarti ruang yang amat sayang jika
dihabiskan dengan tidur lelap. Oleh karena itu kita patut mengapresiasi usahan
mereka yang tidak ingin sedikitpun kehilangan indahnya munajat qiyamul lail.
Hasan Al-Bashri pernah ketika ditanya perihal cahaya di wajah
orang yang gemar menghidupkan malam, ia menjawab : “Hal itu karena mereka rela
meluangkan waktu untuk Sang Maha Penyanyang, maka Allah memberikan kepada
mereka Cahaya-Nya.”
Begitulah dalam keseharian kita akan menyaksikan, ada
wajah-wajah yang penuh aura, yang memancarkan cahaya keteduhan. Percayalah,
keteduhan itu berasal dari dalam jiwanya yang senantiasa damai bersama Allah.
Kesyahduan malam telah menumpahkan air mata kaum sufi,
sebab mereka sadar bahwa hanya di malam hari seorang hamba diistimewakan dengan
tersingkapnya takdir. Maka tak ayal air mata membasahi setiap munajatnya.
Keheningan malam menjadi aransemen indah yang membawa seseorang dapat
memusatkan konsentrasi kepada Tuhannya.
Suatu ketika ada seseorang bertamu ke rumah Imam
Al-Auza’i, lalu tamu tersebut melihat ada yang basah di tempat sujud Al-Auza’i.
Semula hal itu dikiranya basah sebab najis. Namun kemudian diketahui bahwa hal
itu adalah bekas tangis Al-Auza’I dalam sujudnya.
Selain itu, beberapa data ilmiah membuktikan adanya
hubungan shalat tahajud dengan kesehatan, diantaranya adalah penelitian yang
dilakukan Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz yang mengungkapkan bahwa
shalat malam atau shalat tahajud dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita
sehingga tidak mudah terkana penyakit. Hal ini terjadi karena ketika orang
bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan
terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan
pembuluh darah. Aktifitas shalat malam, untuk menghadap Allah SWT akan
menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan
relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat
digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana
juga dijelaskan Dr. M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap
ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan
terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari
tubuh yang lebih cepat.
Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda, “Shalat tahajud
dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan diri dari
penyakit.” (HR Tirmidzi)
Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah
membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran
secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran, melalui penelitian disertasi dalam
bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan
judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan
Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”. Beliau menyimpulkan,
jika melakukan shalat tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk
niscaya (dengan seizin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan
kanker.
Keistimewaan dan manfaat shalat tahajud sudah tidak
diragukan lagi. Sebagaimana juga diterangkan dalam hadis shahih Bukhari dan
Muslim : Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anh, “Tatkala Rasulullah SAW ditanya
apakah shalat yang lebih utama selain shalat lima waktu, beliau menjawab
‘shalat ditengah malam’.”
Sepertiga malam ketiga inilah waktu yang paling afdhol
untuk berdoa dan paling sering dilakukan oleh Rasulullah, karena ini merupakan
waktu paling diijabahnya doa. Di waktu itulah Allah akan mengabulkan doa orang
yang berdoa, memberi sesuai bagi yang meminta, dan mengampuni yang memohon
ampun pada-Nya.
“Allah turun ke langit dunia setiap malam pada 1/3 malam
terakhir. Allah berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan!
Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun
kepada-Ku tentu Aku Ampuni!. Demikianlah keadaannya hingga terbit fajar” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar