7 Hal yang Memudahkan Orang Bangun Salat Tahajud
RAKYATKU.COM - Banyak orang yang berusaha keras untuk
bangun salat malam atau salat tahajud. Namun, selalu saja kesiangan. Padahal,
sudah berusaha tidur lebih awal.
Ternyata tidur lebih awal, belum tentu bisa membuat orang
terbangun pada sepertiga malam terakhir. Nah, berikut ini setidaknya tujuh hal
yang bisa memudahkan seseorang bangun untuk salat tahajud seperti dikutip dari
Almanhaj.or.id:
1. Mengetahui keutamaan salat tahajud dan kedudukan orang
yang melakukannya di sisi Allah Ta’ala serta segala apa yang disediakan baginya
berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat, bagi mereka disediakan Surga.
Allah Ta’ala bersaksi terhadap mereka dengan kesempurnaan
iman, dan tidak sama antara mereka dengan orang-orang yang tidak mengetahui.
Shalat tahajud sebagai sebab masuk ke dalam Surga, ditinggikannya derajat di
dalamnya, dan salat tahajud merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih serta
kemuliaan bagi seorang Mukmin.
2. Mengetahui perangkap syaitan dan usahanya agar manusia
tidak melakukan shalat malam.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
mengenai seorang laki-laki yang tidur hingga datang waktu fajar, "Itulah
seseorang yang syaitan telah kencing di telinganya -atau beliau bersabda- di
kedua telinganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan,
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai ‘Abdullah, jangan
kamu menjadi seperti si fulan, dahulu ia biasa melakukan shalat malam, kemudian
meninggalkannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Memendekkan angan-angan dan banyak mengingat mati.
Hal ini dapat memberi semangat untuk beramal dan dapat
menghilangkan rasa malas, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu
‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing atau orang yang sedang
menyeberangi jalan.”
Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengatakan, “Apabila
berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu waktu sore. Dan apabila berada
di sore hari, janganlah engkau menunggu waktu pagi. Pergunakanlah waktu sehatmu
sebelum datang waktu sakitmu, dan pergunakan waktu hidupmu sebelum datang
kematianmu.” (HR. Bukhari, Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Baihaqi)
4. Tidur di awal malam agar memperoleh kekuatan dan
semangat yang dapat membantu untuk melakukan salat tahajud dan shalat Shubuh.
Hal ini berdasarkan hadits Abu Barzah radhiyallaahu
‘anhu, “Bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur
sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
5. Mempergunakan kesehatan dan waktu luang (dengan
melakukan amal shalih) agar pahala kebaikannya tetap ditulis pada saat ia sakit
atau sedang safar. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, “Apabila seorang hamba sakit atau safar, ditulislah baginya pahala
perbuatan yang biasa ia lakukan ketika mukim dan sehat.” (HR. Bukhari)
Maka orang yang berakal hendaklah tidak terluput dari
keutamaan yang agung ini. Hendaklah ia melakukan salat tahajud ketika sedang
sehat dan memiliki waktu luang serta melakukan berbagai amal shalih sehingga
ditulislah pahala baginya apabila ia lemah atau sibuk dari melakukan amal
kebaikan yang biasa ia lakukan.
6. Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum
tidur.
Tidur dalam keadaan suci, apabila masih mempunyai hadats
hendaklah ia berwudhu’ dan shalat sunnah dua raka’at, membaca dzikir sebelum
tidur, mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu ditiupkan serta dibacakan
padanya surat al-Ikhlaash, al-Falaaq, dan an-Naas.
Kemudian usaplah dengan kedua tangannya itu seluruh
anggota badan yang dapat dijangkaunya (lakukan hal ini tiga kali). Jangan lupa
juga membaca ayat Qursi, dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah, dan membaca
do’a sebelum tidur. Dia juga harus melakukan berbagai sebab yang dapat
membangunkannya untuk salat, seperti meletakkan jam weker di dekat kepalanya
atau dengan berpesan kepada keluarganya atau temannya atau tetangganya untuk
membangunkannya.
7. Memperhatikan sejumlah sebab yang dapat membantu untuk
melakukan salat tahajud.
Tidak terlalu banyak makan, tidak membuat badannya lelah
dengan melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat, bahkan seharusnya ia mengatur
pekerjaannya yang bermanfaat, tidak meninggalkan tidur siang karena itu dapat
membantu bangun di malam hari, dan menjauhi dosa dan maksiyat. Disebutkan dari
Sufyan ats-Tsauri rahimahullaah beliau berkata, “Selama lima bulan aku
terhalang untuk melakukan shalat malam karena dosa yang aku lakukan.”
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Main dan Menangkan permainan bersama kami di ARENADOMINO 8 permainan poker online tanpa robot silahkan main dan buktikan sendiri jika kesulitan bisa
dibantu dalam pendaftaran silahkan langsung bergabung untuk info lebih jelas WA +855 96 4967353
Posting Komentar