Senin, 08 Agustus 2022

“Sejak Saya Mengamalkan 2 Dzikir Ini, Rejeki Jadi Terbuka Seluas-luasnya”

“Sejak Saya Mengamalkan 2 Dzikir Ini, Rejeki Jadi Terbuka Seluas-luasnya”

 

Semua orang pasti ingin mempunyai rezeki yang terus terbuka serta lancar. Tetapi tahukah kamu apabila kamu ingin rezeki terus terbuka serta lancarBerzikirlah ! Zikir itu merupakan jalan pintas alias jalan termudah untuk mendekatkan diri terhadap Allah.

Sebab zikir tidak terbatas ruang serta waktu. Setiap saat kami bisa meperbuatnya. Bukan hanya seusai shalat fardhu bahkan saat menantikan maupun di sela-sela aktivitas kerja kami bisa berzikir.

Sahabat medianda terkini dzikir itu intinya merupakan mengingat Allah setiap saat. Bukan hanya komat-kamit membaca serangkaian kata-kata dalam bahasa Arab tapi hendaknya wajib mengerti pengertian alias maknanya.

Zikir yang paling baik merupakan yang mengagungkan Allah semacam Asmaul Husna. Kami mengetahui ada 99 nama yang dimiliki Allah yang intinya mengagungkan serta membesarkan nama-Nya.

Salah satu Asmaul Husna yang tidak jarang saya amalkan merupakan Ya Fattah Ya Razzaq.

Al-Fattah

Arti dari Asmaul Husna ini merupakan pembuka. Apabila diamalkan dengan cara rutin bisa membuka rezeki, membuka jodoh, membuka jalan usaha, membuka pikiran yang tertutup, membuka langit, membuka ampunan.

Apa saja yang terasa tertutup serta kami ingin membukanya dengan izin Allah maka zikir mengulang-ulang nama Allah Ya Fattah bisa diperbuat.

Bagi yang belum punya jodoh, zikir ini berarti memohon supaya dibukakan jodohnya, dipertemukan dengan orang cocok serta bisa mengajar serta dibimbingnya menuju jalan Allah.

Bagi yang belum punya anak, zikir ini berarti memohon supaya diberi peluang mempunyai buah hati dari rahim sendiri.

Bagi yang belum punya pekerjaan, zikir ini berarti memohon supaya dibukakan jalan menuju pekerjaan cita-cita alias di bukakan jalan untuk mengawali usaha sendiri.

Bagi yang punya tidak sedikit dosa, zikir ini berarti memohon supaya pintu ampunan Allah dibukakan untuknya. Bagi yang punya tidak sedikit persoalan, zikir ini berarti memohon dibukakan jalan keluar serta solusi dari semua persoalan yang menimpa.

Bagi yang lagi sakit, zikir ini berarti memohon dibukakan jalan kesembuhan baginya.

Ar-Razzaq

Ya Razzaq merupakan Maha Pemberi rezeki. Kami semua tahu bahwa Allah lah yang memberi rezeki. Apabila diamalkan dengan cara rutin maka rezeki insya Allah bakal terus mengalir serta datang dari tempat yang tidak disangka-sangka, dibebaskan dari persoalan keuangan serta sebagainya.

Bagi orang yang rezekinya seret, susah, mandek, terhambat bisa mengamalkan zikir ini supaya rezekinya lancar serta berkah.

Bagi yang mempunyai anak, bisa membaca zikir ini supaya anak yang dikandungnya alias dididiknya menjadi anak saleh, tidak bandel, berguna serta bisa sehingga tiket buat mengantar orangtuanya ke pintu surga.

Bagi suami isteri yang mengarungi bahtera rumah tangga yang berpersoalan, zikir ini berguna untuk memohon rezeki rumah tangga yang sakinah serta menyatukan dua hati yang berjarak.

Bagi yang sedang usaha serta ingin usahanya terus mengangkat rezeki, amalan zikir bisa diamalkan. Bagi yang ingin naik haji serta umroh segera bisa merutinkan wacana zikir ini supaya dimudahkan rezekinya menuju ke sana.

Bagi yang perlu anggaran pendidikan, pengobatan, usaha dalam jumlah tidak sedikit bisa mengamalkan zikir ini supaya dimudahkan mendapatkan anggaran tersebut.

Cara Mengamalkan Ya Fattah Ya Razzaq

Sahabat medianda terkini tidak sedikit yang menyarankan supaya membacanya setidak sedikit 111 kali setiap hari, 99 kali, 66 kali ataupun 33 kali. Bahkan kalau sanggup bisa hingga 1000 kali alias 300 kali. Terus tidak sedikit terus baik.

Hendaknya diamalkan dimana saja serta kapan saja, tidak mesti wajib berakhir shalat fardhu saja. Kalau saya pribadi membaca Ya Fattah Ya Razzaq setiap berakhir shalat fardu 11 kali (disamping membaca tasbih, tahmid serta takbir).

Saya juga membacanya seusai berakhir shalat sunat dhuha serta shalat sunat tahajud. Setiap berakhir dua rakaat shalat sunat tersebut sebelum melanjutkannya ke dua rakaat selanjutnya saya sempatkan membaca Ya Fattah Ya Razzaq setidak sedikit 11 kali.

Baru kemudian saya lanjutkan dua rakaat berikutnya, berakhir salam kembali membaca zikir tersebut setidak sedikit 11 kali. Begitu seterusnya. Sebab kini Ramadhan saya juga

mengamalkannya diantara shalat tarawih, supaya puasa saya lebih berberkah serta dimudahkan.

Disamping membacanya tetap berusaha semacam biasa, yang kerja tetap kerja yang dagang tetap dagang, jangan berhenti.

Yakin bahwa Allah bakal mengabulkan hajat kita, membuka apa yang tertutup serta melancarkan apa yang tersendat tergolong rezeki kita.

Menyuburkan amalan-amalan pendorong doa, amal saleh serta sebisanya hindari maksiat. Setiap saat bisa diamalkan kemudian dilanjutkan doa setelahnya, memohonkan hajat kita.

Bahkan saat nyetir pun bisa baca zikir tersebut ketimbang mendengarkan lantunan lagu-lagu dari CD alias turut pusing mendengarkan kabar dari radio mobil.

Pengalaman Saya Seusai Mengamalakn Dzikir Ya Fattah Ya Razzaq

Saya akui bahwa saya orang yang tidak terlalu religius. Ilmu saya tetap sedikit serta menjalankan agama sesuai dengan ilmu yang sedikit itu.

Dzikir ini terbukti saya amalkan seusai membaca tauziah Uztaz Yusuf Mansyur tentang akselerasi rezeki dengan zikir Asmaul Husna tergolong Ya Fattah Ya Razzaq.

Sebisa mungkin saya berusaha untuk tidak meninggalkan shalat sunat rezeki yaitu shalat dhuha setidak sedikit 6 rakaat setiap harinya. Saya usahakan untuk shalat tahajud meskipun cuma 2 rakaat (meski terus terang lebih tidak sedikit tidurnya hehehe..).

Seusai rutin mengamalkan dengan tutorial di atas tadi saya tidak sempat merasakan persoalan keuangan yang berarti.

Pekerjaan saya sebagai PNS golongan III di suatu instansi pemerintah bergaji tetap setiap bulannya tapi Alhamdulillah saya nasib merasa tidak sempat ketidak lebihan. Setiap saya ingin membeli sesuatu uangnya pasti terdapat.

Ada-ada saja jalannya, bisa lewat saya ataupun lewat suami yang juga pegawai negeri, Saya membikin fikiran saya fokus pada keberlimpahan serta kebersyukuran atas rezeki yang saya miliki serta menepis jauh-jauh perasaan tidak lebih serta tidak punya.

Saya tidak sempat berbicara tidak punya uang (pada diri saya) meskipun kenyataannya uang di kantong saya terbukti tidak ada serta tabungan saya menipis. Saya rutin berfikir bahwa saya punya lumayan tidak sedikit untuk dibelanjakan serta disyukuri.

Apabila uang saya sedikit, sedikit juga yang saya belanjakan serta syukurnya yang dipertidak sedikit. Apabila uang saya berlebih, saya belanjakan sesuai keperluan disertai syukur sebab bisa berbelanja lebih dari biasanya.

Saya juga berusaha semampunya berbuat baik pada kedua orang tua khususnya bunda saya serta mertua. Sebab kebetulan tidak sama kota, setiap orang tua/mertua mengunjungi kami tidak sempat lupa untuk memberi sangu (ongkos) sekedarnya sebelum mereka pang, berapa kalipun mereka datang dalam sebulan.

Saya sangat paham pentingnya mengabdi pada orang tua. Terhadap anak kecil semacam ponakan yang berusia SD bahkan hingga yang kuliah sekedar memberi uang jajan 10 ribu untuk yang kecil hingga 50 ribu untuk yang besar tidak lupa saya perbuat.

Saya bahagia menonton mereka tersenyum bisa uang jajan/uang celengan dari saya. Terbayang waktu saya kecil bagaimana bahagianya saat ada paman/bibi yang datang serta memberi uang jajan pada saya.

Alhamdulillah sejak saya mulai mengamalkan hal-hal tersebut di atas mulai kurang lebih tahun 2011 hingga saya menulis tulisan ini di awal Juli 2015 belum sempat saya merasakan kesusahan yang berarti dalam rezeki saya.

Padahal sebelumnya saya juga tidak jarang mengalami persoalan, semacam rumah kemalingan berbagai kali, emas, uang, serta harta benda melayang digondol orang, kecelakaan meskipun tidak parah serta tidak jarang merasa ketidak lebihan uang.

Saat ini meskipun kami tidak kaya berlimpah harta tapi yang peling penting kami rutin merasa cukup. Kami bisa makan, berpakaian, punya rumah yang pantas serta bisa share dengan orang lain itu lebih dari cukup.

Saya menuliskan ini real dari pengalaman saya pribadi, insya Allah tidak ada perasaan riya alias ingin dipuji tapi semata-mata saya niatkan buat pembelajaran untuk kami semua.

Sahabat medianda terkini bahwa rezeki Allah itu fenomena yang tidak bisa dikalkulasi dengan hitungan matematika sebab sifatnya yang abstrak. Bukan wewenang kami untuk menentukan berapa tidak sedikit rezeki yang kami terima, tapi itu merupakan wilayahnya Allah. Kami hanya meminta serta memantaskan diri untuk menerima.

Saya tutup tulisan ini dengan penekanan bahwa ibadah yang baik itu bukan yang jumlahnya tidak sedikit tapi yang rutin diperbuat biar jumlahnya sedikit.

Sahabat medianda terkini demikian pula dengan zikir ini, bukan berapa kali hitungannya dalam sehari tapi kontinuitasnya. Biar cuma 1 kali sehari tapi apabila rutin itu lebih baik dibanding 1000 kali tapi cuma sekali selagi setahun. Semoga Allah merahmati kami semua.

 

Wallahu alam… Semoga berguna.

http://kisah-inspiratiff.blogspot.com

 

 

0 komentar:

Posting Komentar