7 Sifat Sifat
Penghuni Surga Menurut Al Quran
Pada artikel sebelumnya, Ragam Istilah dan Gambaran Surga
dalam Al-Qur’an, telah dijelaskan tentang istilah surga dan gambarannya dalam
Al-Qur’an. Selanjutnya, harus kita ketahui bahwa ketika Al-Qur’an menerangkan
tentang surga dan kenikmatannya, ia juga menerangkan sifat-sifat penghuni
surga. Mereka inilah yang akan mendiami surga sesuai janji dan ketetapan Allah
swt.
Dalam Al-Qur’an penghuni surga disebut dengan ashab
al-jannah atau ahl al-Jannah. Terminologi ini sering digunakan Al-Qur’an untuk
menyebut sifat-sifat penghuni surga, yakni mereka yang berhak mendiami surga
dan menikmati berbagai kenikmatannya. Dari sini juga dapat dipahami adanya isyarat
perintah secara implisit agar seorang muslim meneladani sifat tersebut.
Berdasarkan penelusuran penulis, setidaknya ada 13 ayat
yang secara tegas menyebut istilah ashab al-jannah; 12 kali berbicara mengenai
sifat-sifat penghuni surga dan 1 kali tentang kisah pemilik kebun. Secara umum,
12 ayat itu menjelaskan 3 hal, yakni: sifat-sifat penghuni surga, kondisi
mereka di dalamnya dan perbedaan mereka dengan para penghuni neraka.
Dari 12 ayat tersebut – yakni surah al-Baqarah [2] ayat
82; surah al-A’raf [7] ayat 42, 44, 46 dan 50; surah Yunus [10] ayat 26; surah
Hud [11] ayat 23; surah al-Furqan [25] ayat 24; surah Yasin [36] ayat 55; surah
al-Ahqaf [46] ayat 14 dan 16; serta surah al-Hasyr [59] ayat 20 – serta
beberapa ayat lain berkenaan surga, penulis menemukan penjelasan sifat-sifat
penghuni surga, sebagai berikut:
1. Beriman dan Beramal Saleh
Sifat penghuni surga yang pertama adalah beriman dan
beramal saleh. Mereka itulah orang-orang yang akan menghuni surga dan kekal di
dalamnya. Ha ini disebutkan dalam surah al-A’raf [7] ayat 42 yang berbunyi:
وَالَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَآ
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٤٢
“Dan
orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan membebani
seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya” (QS. Al-A’raf [7] ayat 42).
2. Muhsin
Sifat
penghuni surga yang kedua adalah muhsin atau orang yang baik dan berbuat
kebaikan. Hal ini diterangkan dalam surah Yunus [10] ayat 26 yang berbunyi:
۞ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى
وَزِيَادَةٌ ۗوَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّةٌ ۗاُولٰۤىِٕكَ
اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٦
“Bagi
orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya
(kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan
tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di
dalamnya.” (QS. Yunus [10] ayat 26).
3.
Merendahkan diri kepada Allah swt
Sifat
penghuni surga yang ketiga adalah merendahkan diri kepada Allah swt. Sifat ini
disebutkan dalam surah Hud [11] ayat 23 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَخْبَتُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْۙ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ
الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٣
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan merendahkan diri kepada
Tuhan, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Hud [11] ayat
23).
4. Bertobat
Dari Kesalahan
Sifat penghuni
surga yang keempat adalah bertobat dari segala kesalahan. Melalui pertobatan
tersebut, Allah swt dengan rahmat-Nya akan mengampuni semua kesalahan dan
dosa-dosa. Hal ini disyaratkan dalam surah al-Ahqaf [46] ayat 16 yang berbunyi:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ
نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّاٰتِهِمْ
فِيْٓ اَصْحٰبِ الْجَنَّةِۗ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ ١٦
“Mereka
itulah orang-orang yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan
(orang-orang) yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi)
penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada
mereka.” (QS. Al-Ahqaf [46] ayat 16).
Sifat ini
pernah disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya al-Fawa’id.
Beliau mengatakan bahwa di antara sifat yang dimiliki para penghuni surga
adalah mereka merupakan orang-orang awwab, yakni orang-orang yang kembali
kepada Allah swt dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari keterlenaan terhadap
dunia menjadi terjaga dari dunia dan berbagai keburukannya.
5.
Istikamah
Sifat
penghuni surga yang kelima adalah Istikamah, yakni orang-orang yang konsisten
dalam kebaikan dan senantiasa mengupayakannya. Hal ini Allah firmankan dalam
surah al-Ahqaf [46] ayat 13-14 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا
رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ
يَحْزَنُوْنَۚ ١٣ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً
ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٤
“Sesungguhnya
orang-orang yang berkata, “Tuhan kami
adalah Allah,” kemudian mereka tetap istikamah tidak ada rasa khawatir pada
mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni
surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al-Ahqaf [46] ayat 13-14).
6. Sabar
dan Tawakal
Sifat
penghuni surga yang keenam ialah sabar dan tawakal terhadap berbagai masalah
yang dihadapi seraya berusaha menyelesaikannya. Mereka adalah orang-orang yang
tidak pernah – sering – mengeluh terhadap takdir Allah swt dan senantiasa
menghadapi dengan lapang dada apa yang ada di depan mereka, baik nikmat maupun
cobaan. Hal ini disebutkan dalam surah al-Ankabut [29] ayat 58-59 yang
berbunyi:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ
مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖ ٥٨
الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ ٥٩
“Dan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami
tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan
bagi orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan
bertawakal kepada Tuhannya.” (QS. Al-Ankabut [29] ayat 58-59).
7. Ikhlas
(Mukhlis)
Sifat
penghuni surga yang ketujuh ialah ikhlas, yakni orang-orang yang mengesakan
Allah swt dan hanya mengharap rida-Nya dalam beramal, baik ibadah ritual maupun
ibadah sosial. Dalam konteks ini, Allah swt adalah satu-satunya tujuan utama
dalam hidup mereka, sedangkan hal lain seperti harta, tahta, pasangan dan anak
adalah wasilah penghubung dengan-Nya.
Allah swt
berfirman dalam surah as-Saffat [37] ayat 40-43 yang berbunyi:
اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ
الْمُخْلَصِيْنَ ٤٠ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُوْمٌۙ ٤١ فَوَاكِهُ ۚوَهُمْ
مُّكْرَمُوْنَۙ ٤٢ فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِۙ ٤٣
“Tetapi
hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa), mereka itu memperoleh rezeki
yang sudah ditentukan, (yaitu) buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan,
di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. As-Saffat [37] ayat 40-43).
Dari
penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa penghuni surga setidaknya memiliki
tujuh sifat, yakni beriman dan beramal saleh, muhsin, merendahkan diri di hadapan
Allah swt, bertobat dari kesalahan, istikamah, sabar dan tawakal serta ikhlas
dalam setiap perbuatan. Sifat-sifat ini disebutkan oleh Al-Qur’an berfungsi
sebagai isyarat halus bagi kita agar berlaku demikian jika ingin masuk surga.
Wallahu a’lam.
Muhammad Rafi
0 komentar:
Posting Komentar