Doa Penawar Hati
yang Duka
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ
فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ،
سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ
أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ،
أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ
حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
ALLAHUMMA INNII 'ABDUKA IBNU 'ABDIKA, IBNU AMATIKA, NAASHIYATII
BIYADIKA MAADHIN FIYYA HUKMUKA, 'ADLUN FIYYA QADHAA-UKA, AS-ALUKA BI KULLISMIN
HUWA LAKA, SAMMAITA BIHI NAFSAKA, AU ANZALTAHU FII KITAABIKA, AU 'ALLAMTAHU AHADAN MIN KHALQIKA, AWISTA'TSARTA
BIHI FII 'ILMIL GHAIBI 'INDAKA AN TAJ'ALAL QUR'AANA RABII'A QALBII, WANUURA
SHADRII, WAJALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.
"Ya Allah, Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak
hamba-Mu (Adam), dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu,
keputusan-Mu berlaku padaku, qadha-Mu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu
dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau
turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau
yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, hendaknya Engkau
jadikan Al-Qur'an sebagai penentram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan
kesedihanku." (HR. Ahmad)
Menurut riwayat Ibnu Sunni, Nabi Muhammad Saw. bersabda,
"Barangsiapa yang membaca dzikir ini kala ditimpa kegundahan, niscaya
Allah Swt. akan menghilangkan kegundahannya dalam menenangkan hatinya".
Bagaimanapun juga, dalam hidup ini, terkadang kita
mengalami cobaan yang menyedihkan sehingga membuat hati kita gundah. Bisa jadi
orang yang kita cintai mengecewakan atau meninggalkan kita untuk selama-lamanya.
Kita lalu bersedih. Dari sisi manusiawi, bersedih dalam konteks ini sangatlah
wajar. Tetapi, kalau terus-menerus bersedih sementara hidupnya harus berjalan,
apa lagi kalau orang tersebut adalah seorang pemimpin yang membawahi banyak
karyawan, atau ia adalah orang tua yang memiliki tanggungan hidup anak-anak dan
istrinya, tentu tindakan ini akan berimbas buruk tidak hanya buat dirinya
sendiri, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama orang-orang
yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Al-Kindi, seorang filusuf Muslim, mendefinisikan
kesedihan sebagai gangguan psikis yang terjadi karena kehilangan hal-hal yang
dicintai dan sangat diinginkan. Orang yang menjadikan kecintaan dan keinginan
yang bersifat indrawi, maka ia akan menjadi sedih jika kecintaan dan keinginan
yang bersifat indrawi itu hancur, hilang, atau musnah. Termasuk dalam hal ini
adalah kecintaan akan kekasih, orang tua, anak, keluarga, hara benda, jabatan,
dan sebagainya.
Manusia akan selalu mengalami kehilangan sesuatu yang dicintainya.
Oleh karena itu, seseorang tidak boleh bersedih terlalu lama karena kehilangan
sesuatu atau kehilangan yang dicintainya. Sebaiknya, dia harus membiasakan diri
dengan kebiasaan yang mulia dan rela terhadap segala keadaan agar selalu
bahagia.
Dan, doa inilah diantaranya resep spiritual paling agung
dari Nabi Muhammad Saw. untuk mengatasi kesedihan anda.
Itulah tadi pembahasan mengenai doa penawar hati yang
duka. Jangan lupa bagikan ke sanak saudara apabila bermanfaat. Sekian dari kami
kurang lebihnya mohon maaf. Wallahu A'lam
0 komentar:
Posting Komentar