Sedikit yang Mau
Bersyukur
Itulah keadaan kita dan itu nyata, sedikit yang mau
bersyukur. Telah banyak diberi nikmat malah dikata masih sedikit dan kurang.
Padahal sebaik-baik hamba adalah yang mau bersyukur baik yang diberi sedikit
atau pun banyak. Namun yang sedikit saja jarang kita mau syukuri, apalagi yang
banyak. Kalau kita mau memperhatikan saudara kita yang cacat, tentu kita akan
merasa bahwa Allah masih memberi kita nikmat yang banyak. Moga nantinya kita
tidak lagi menjadi hamba yang lalai.
Sedikit hamba Allah yang bersyukur …
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَلِيلٌ
مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Sangat
sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba’: 13).
Ibnu Katsir
berkata,
إخبار عن الواقع
“Yang
dikabarkan ini sesuai kenyataan.” Artinya, sedikit sekali yang mau bersyukur.
Syaikh As
Sa’di berkata,
فأكثرهم، لم يشكروا اللّه
تعالى على ما أولاهم من نعمه، ودفع عنهم من النقم.
“Banyak
sekali memang yang tidak mau bersyukur pada Allah Ta’ala atas nikmat harta yang
diberi dan juga atas nikmat dihilangkan dari musibah.”
Syaikh Abu
Bakr Al Jazairi berkata,
هذا إخبار بواقع وصدق الله
العظيم الشاكرون لله على نعمه قليل وفي كل زمان ومكان وذلك لإِستيلاء الغفلة على
القلوب من جهة ولجهل الناس بربهم وإنعامه من جهة أخرى
“Ini adalah
pengkhabaran yang sesuai kenyataan. Sungguh Maha Benar Allah. Sungguh yang
benar-benar mensyukuri nikmat Allah amatlah sedikit di setiap waktu dan tempat.
Kebanyakan berada dalam hati yang lalai, di sisi lain karena begitu jahil
terhadap Rabbnya.”
Berdo’a
agar menjadi orang yang bersyukur …
Disebutkan
oleh Az Zamakhsyari dalam kitab tafsirnya,
وعن عمر رضي الله عنه أنه سمع
رجلاً يقول : اللَّهم اجعلني من القليل ، فقال عمر ما هذا الدعاء؟ فقال الرجل :
إني سمعت الله يقول : { وَقَلِيلٌ مّنْ عِبَادِىَ الشكور } فأنا أدعوه أن يجعلني
من ذلك القليل ، فقال عمر : كل الناس أعلم من عمر
Dari ‘Umar
radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar seseorang memanjatkan do’a, ‘Ya Allah
jadikanlah aku bagian dari orang-orang yang sedikit’.” ‘Umar terheran dan
berkata, “Do’a apa ini?” Orang tersebut menjawab, “Aku pernah mendengar firman
Allah (yang artinya): Sedikit di antara hamba-Ku yang mau bersyukur. Aku pun
berdo’a pada Allah agar aku termasuk yang sedikit.” ‘Umar pun berkata,
“Ternyata setiap orang lebih tahu dari ‘Umar.”
Kapan
disebut bersyukur?
Yang disebut
bersyukur sebagaimana disebut dalam tafsir Al Jalalain adalah,
العامل بطاعتي شكرا لنعمتي
“Yang
beramal untuk taat pada-Ku, itulah yang dikatakan bersyukur pada-Ku.”
Dalam
Fathul Qodir karya Asy Syaukani disebutkan,
العامل بطاعتي الشاكر لنعمتي
قليل
“Yang
beramal untuk taat pada-Ku, itulah yang dikatakan bersyukur pada-Ku, dan itu
jumlahnya sedikit.”
Memperbanyak
shalat termasuk pula bagian dari syukur. Syaikh Abu Bakr Al Jazairi berkata,
وجوب الشكر على النعم ، وأهم
ما يكون به الشكر الصلاة والإِكثار منها
“Wajib bagi
kita untuk mensyukuri nikmat. Bentuk syukur yang paling utama adalah
melaksanakan dan memperbanyak shalat.”
Berarti
sebaliknya yang memanfaatkan nikmat Allah untuk maksiat dan seringnya
meninggalkan shalat, dialah yang tidak tahu bersyukur.
Semoga
Allah memberi taufik kepada kita untuk menjadi orang-orang yang bersyukur.
Muhammad Abduh
Tuasikal, MSc
0 komentar:
Posting Komentar