9 Penyebab Utama
Rezeki Kurang Lancar
RINGTIMES BALI - Mungkin kita semuanya pernah bertanya
kepada diri sendiri, mengapa hidup kita seolah susah, rezeki terasa sangat
jauh, kesusahan demi kesusahan datang silih berganti, seolah hidup ini tidak
berpihak kepada kita.
Sedangkan kalau kita memandang orang lain, seolah
hidupnya mudah, rezekinya terlihat lancar, hidupnya pun terlihat bahagia.
Lalu muncullah rasa iri yang dibarengi dengan pemikiran
negatif. Sehingga kita memandang curiga kepada orang lain.
Karena itu kita tidak boleh iri dan harus mengoreksi diri
masing-masing untuk mengetahui, apakah kesusahan demi kesusahan yang datang
kepada kita termasuk kurang lancarnya rezeki yang datang kepada kita, karena
ulah kita sendiri.
1. Apakah kita masih melakukan kemusyrikan atau berbuat
syirik meski hanya dalam hati ?
Yang dimaksud syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan
sesuatu, bisa benda, tempat manusia dan lain sebagainya.
2. Perhatikan Sholat kita
Kita perlu memperhatikan sholat kita, misalnya sekarang Anda
baru mengerjakan 3 sholat waktu maka dari sekarang mulailah melengkapinya
menjadi 5 waktu.
Jika bisa hindarilah untuk menunda jika azan pertanda
waktu sholat dimulai, karena disinilah awal sholat kita akan kembali seperti
semula.
Luangkan waktu Anda yang hanya 10 menit untuk menunaikan
ibadah sholat karena waktu luang kita semuanya lebih panjang dibanding
mengerjakan sholat yang hanya butuh waktu kurang dari 10 menit.
3. Hindari sebisa mungkin menyakiti orang tua kita
Apabila kita pernah berbuat salah atau melakukan
perbuatan yang menyakiti orang tua mulai sekarang bangunlah dan meminta maaf
kepada kedua orang tua kita, karena ridha Allah SWT adalah ridha orang tua
juga.
Lantas bagaimana jika orang tua kita sudah meninggal
dunia padahal kita belum sempat meminta maaf? Paling tidak kita doakan mereka
dan meminta maaflah kepada Allah SWT, karena Allah SWT maha berbelas kasih
kepada hambaNya.
4. Apakah kita memakan harta yang bukan hak kita ?
Untuk diketahui, dari setiap rezeki atau kekayaan yang
kita dapat ada hak untuk fakir miskin termasuk anak yatim piatu yaitu sebesar
2,5 persen. Karena itu sisihkanlah sebagian penghasilan kita untuk mereka.
5. Berdagang dengan tidak jujur
Apabila kita hendak melakukan jual beli hendaknya tidak
mengurangi takaran, bahkan kalau bisa lebihkan sedikit takaran dan niatkan
untuk bersedekah. Apabila jual beli barang utarakan barang sesuai dengan
kondisinya.
6. Apabila kita semuanya sudah berumah tangga hindari
untuk menyia-nyiakan atau menyakiti anak maupun pasangan hidupnya
Apabila kita kesal dengan kelakuan anak atau pasangan
kalau bisa cobalah untuk mengoreksi diri sendiri, kenapa pasangan atau anak
kita belum mampu seperti apa yang kita inginkan.
Jika belum menemukan titik terang, kita bisa memohon
kepada Allah SWT untuk mencarikan cara terbaik sembari berusaha karena Allah
SWT adalah sebaik-baiknya pemberi solusi.
7. Berbohong
Mungkin benar saudaraku berbohong demi kebaikan, tapi
perlu diingat kebaikan yang dimaksud adalah kebaikan untuk siapa? Apabila
kebaikan untuk diri sendiri atau orang lain secara sepihak itu kurang sesuai
mengapa?
Karena sifat seperti itu bisa merugikan orang lain yang
kita bohongi dan akan membuat kita jauh dari rezeki Allah SWT.
8. Memerintah atau berkuasa dengan sewenang-wenang
Maksudnya adalah apabila sedang menduduki jabatan penting
atau menjadi pemimpin daam rumah tangga, hindari untuk menyalahgunakan
kewenangan demi kepentingan pribadi.
Dan bagi para pemimpin rumah tangga hindari
menyalahgunakan kewenangan dalam keluarga. Misalnya menjadikan pasangan atau
anak layaknya pembantu rumah tangga.
9. Pelit dalam mengeluarkan zakat atau bersedekah
Sifat ini bisa memicu kerezekian kita menjadi sulit.
Dalam hal ini hukum alam akan berlaku. Maksudnya adalah apabila kita
mempersulit mengeluarkan sedekah yang menjadi hak mereka maka Allah SWT pun
akan mempersulit rezeki yang akan datang pada kita.***
Tri Widiyanti
https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.com
0 komentar:
Posting Komentar