Rabu, 05 Januari 2022

9 Penyebab Utama Rezeki Kurang Lancar

9 Penyebab Utama Rezeki Kurang Lancar

 

RINGTIMES BALI - Mungkin kita semuanya pernah bertanya kepada diri sendiri, mengapa hidup kita seolah susah, rezeki terasa sangat jauh, kesusahan demi kesusahan datang silih berganti, seolah hidup ini tidak berpihak kepada kita.

Sedangkan kalau kita memandang orang lain, seolah hidupnya mudah, rezekinya terlihat lancar, hidupnya pun terlihat bahagia.

Lalu muncullah rasa iri yang dibarengi dengan pemikiran negatif. Sehingga kita memandang curiga kepada orang lain.

Karena itu kita tidak boleh iri dan harus mengoreksi diri masing-masing untuk mengetahui, apakah kesusahan demi kesusahan yang datang kepada kita termasuk kurang lancarnya rezeki yang datang kepada kita, karena ulah kita sendiri.

1. Apakah kita masih melakukan kemusyrikan atau berbuat syirik meski hanya dalam hati ?

Yang dimaksud syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, bisa benda, tempat manusia dan lain sebagainya.

2. Perhatikan Sholat kita

Kita perlu memperhatikan sholat kita, misalnya sekarang Anda baru mengerjakan 3 sholat waktu maka dari sekarang mulailah melengkapinya menjadi 5 waktu.

Jika bisa hindarilah untuk menunda jika azan pertanda waktu sholat dimulai, karena disinilah awal sholat kita akan kembali seperti semula.

Luangkan waktu Anda yang hanya 10 menit untuk menunaikan ibadah sholat karena waktu luang kita semuanya lebih panjang dibanding mengerjakan sholat yang hanya butuh waktu kurang dari 10 menit.

3. Hindari sebisa mungkin menyakiti orang tua kita

Apabila kita pernah berbuat salah atau melakukan perbuatan yang menyakiti orang tua mulai sekarang bangunlah dan meminta maaf kepada kedua orang tua kita, karena ridha Allah SWT adalah ridha orang tua juga.

Lantas bagaimana jika orang tua kita sudah meninggal dunia padahal kita belum sempat meminta maaf? Paling tidak kita doakan mereka dan meminta maaflah kepada Allah SWT, karena Allah SWT maha berbelas kasih kepada hambaNya.

4. Apakah kita memakan harta yang bukan hak kita ?

Untuk diketahui, dari setiap rezeki atau kekayaan yang kita dapat ada hak untuk fakir miskin termasuk anak yatim piatu yaitu sebesar 2,5 persen. Karena itu sisihkanlah sebagian penghasilan kita untuk mereka.

5. Berdagang dengan tidak jujur

Apabila kita hendak melakukan jual beli hendaknya tidak mengurangi takaran, bahkan kalau bisa lebihkan sedikit takaran dan niatkan untuk bersedekah. Apabila jual beli barang utarakan barang sesuai dengan kondisinya.

6. Apabila kita semuanya sudah berumah tangga hindari untuk menyia-nyiakan atau menyakiti anak maupun pasangan hidupnya

Apabila kita kesal dengan kelakuan anak atau pasangan kalau bisa cobalah untuk mengoreksi diri sendiri, kenapa pasangan atau anak kita belum mampu seperti apa yang kita inginkan.

Jika belum menemukan titik terang, kita bisa memohon kepada Allah SWT untuk mencarikan cara terbaik sembari berusaha karena Allah SWT adalah sebaik-baiknya pemberi solusi.

7. Berbohong

Mungkin benar saudaraku berbohong demi kebaikan, tapi perlu diingat kebaikan yang dimaksud adalah kebaikan untuk siapa? Apabila kebaikan untuk diri sendiri atau orang lain secara sepihak itu kurang sesuai mengapa?

Karena sifat seperti itu bisa merugikan orang lain yang kita bohongi dan akan membuat kita jauh dari rezeki Allah SWT.

8. Memerintah atau berkuasa dengan sewenang-wenang

Maksudnya adalah apabila sedang menduduki jabatan penting atau menjadi pemimpin daam rumah tangga, hindari untuk menyalahgunakan kewenangan demi kepentingan pribadi.

Dan bagi para pemimpin rumah tangga hindari menyalahgunakan kewenangan dalam keluarga. Misalnya menjadikan pasangan atau anak layaknya pembantu rumah tangga.

9. Pelit dalam mengeluarkan zakat atau bersedekah

Sifat ini bisa memicu kerezekian kita menjadi sulit. Dalam hal ini hukum alam akan berlaku. Maksudnya adalah apabila kita mempersulit mengeluarkan sedekah yang menjadi hak mereka maka Allah SWT pun akan mempersulit rezeki yang akan datang pada kita.***

 

Tri Widiyanti

https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.com

 

0 komentar:

Posting Komentar