Doa yang
Dipanjatkan Setelah Salat Subuh untuk Kemudahan Rejeki
Liputan6.com, Jakarta Bacaan doa diberi kemudahan dalam
rezeki banyak dilafalkan oleh Umat Islam. Dalam agama Islam memang diajarkan
untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. Selain itu, doa juga merupakan bagian
dari ibadah.
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi).
Tak heran, doa mempunyai peranan sangat penting bagi
kehidupan seorang muslim. Segala sesuatu yang dicapai tentu ada campur tangan
dari doa yang sering kali dipanjatkan.
Mengutip dari perkataan dari Ibnul Qoyyim rahimahullah,
"Doa adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang
tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan."
Lantas bagaimana bacaan doa diberi kemudahan meminta
rezeki? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Banyak umat Islam yang sudah melafalkan bacaan doa diberi
kemudahan rezeki. Akan tetapi, masih banyak juga yang belum mengerti bagaimana
doa diberi kemudahan rezeki dijabah oleh Allah SWT.
Perlu diingat, jika ingin doa diberi kemudahan rezeki
dijabah maka hadirkan pula hati kalian saat berdoa. Bukan hanya itu saja, umat
Islam juga harus menggunakan doa yang ma'tsur (dituntunkan) dan menghindari
segala sesuatu yang mampu menghalangi terkabulnya doa. Seperti mengonsumsi
makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.
Melansir dari laman Rumah Syo, terdapat bacaan doa diberi
kemudahan rezeki yang diucapkan setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melakukan salat Shubuh setelah salam,
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma
innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Artinya:“Ya
Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan
orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan
mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, dan Ahmad).
Bulan Baru,
Pakai Produk Eiger Terbaru!
Dari hadits
‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa diberi
kemudahan rezeki sebagai berikut,
اللَّهُمَّ اكْفِنِى
بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumak-finii
bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.
Artinya:“Ya
Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan
cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR.
Tirmidzi).
Istighfar
Istighfar
kepada Allah SWT memang akan membawa keutamaan besar dalam hidup seorang
muslim. Salah satu manfaat dari istighfar telah Allah SWT dalam firmannya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا
رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ
مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ
وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka aku
katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
Perbanyak
Sedekah
Allah SWT
berfirman,
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ
شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah:
“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah
Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ
مَالٍ
“Sedekah
tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim).
Bertakwa
pada Allah SWTAllah SWT berfirman dalam hal ini,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ
يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS.
Ath-Thalaq: 2-3).
Silaturahmi
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ
لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang
suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung
silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bersabar
Dalam hal
ini, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
ما من مؤمن ولا فاجر إلا وقد
كتب الله تعالى له رزقه من الحلال فان صبر حتى يأتيه آتاه الله تعالى وإن جزع
فتناول شيئا من الحرام نقصه الله من رزقه الحلال
“Seorang
mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya
dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah
akan memberinya. Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram,
niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.” (Hilyah Al-Auliya’,
1: 326).
Haji dan
Umrah
Selain
untuk mengamalkan rukun Islam, haji, dan umrah, dapat menjadi amalan untuk
membuka pintu rezeki. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ
فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ
الْحَدِيدِ
“Ikutkanlah
umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa
sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR.
An-Nasai, Tirmidzi, Ahmad).
(Tantiya Nimas Nuraini/Merdeka.com)
0 komentar:
Posting Komentar