SEDEKAH TIDAKLAH
MEMBUATMU MISKIN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SEDEKAH
TIDAKLAH MEMBUATMU MISKIN
Sedekah tidaklah mungkin mengurangi harta …
Yakinlah! Nabi ﷺ bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ
مَالٍ
“Sedekah
tidaklah mengurangi harta.” [HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu]
Makna hadis di atas sebagaimana dijelaskan
oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada dua penafsiran:
1. Harta tersebut akan diberkahi dan akan
dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan
ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan kebiasaan.
2. Walaupun secara bentuk harta tersebut
berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan
akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. [Lihat Al Minhaj Syarh
Shahih Muslim, 16/141, Dar Ihya’ At Turots Al ‘Arobi, cetakan kedua, 1392]
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin
rahimahullah menerangkan hadis di atas dengan mengatakan:
“Nabi ﷺ tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan
hawa nafsunya semata. Beliau ﷺ
bersabda: “Sedekah tidaklah mungkin mengurangi harta”. Kalau dilihat dari sisi
jumlah, harta tersebut mungkin saja berkurang. Namun kalau kita lihat dari
hakikat dan keberkahannya justru malah bertambah. Boleh jadi kita bersedekah
dengan 10 Riyal, lalu Allah beri ganti dengan 100 Riyal. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ
شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah Pemberi
rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Allah akan mengganti bagi kalian sedekah
tersebut segera di dunia. Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di
Akhirat. Allah ﷻ berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al
Baqarah: 261)”.
Demikian penjelasan sangat menarik dari Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah [Lihat Syarh Riyadhis Sholihin, Syaikh Muhammad bin
Sholih Al ‘Utsaimin, 2/342, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, cetakan ketiga, 1424 H]–.
Penulis: Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal,
MSc hafizhahullah
0 komentar:
Posting Komentar