Kamis, 28 Oktober 2021

Termaktub dalam Surat Al Hajj Inilah Hikmah dan Keunikan Lalat

Termaktub dalam Surat Al Hajj Inilah Hikmah dan Keunikan Lalat

 

 

Termaktub dalam Surat Al Hajj, Inilah Hikmah dan Keunikan Lalat

gomuslim.co.id – Siapa yang tak tahu lalat? Hampir di semua tempat, pernah didatangi lalat. Namun, lalat identik dengan lingkungan yang bersanitasi buruk, makanan basi, ruangan kotor, tumpukan sampah dan sebagainya. Bahkan, keberadaan lalat dianggap mengganggu karena lalat dikenal sebagai penyebar bibit penyakit.

Selain itu, lalat sangat mudah berkembangbiak sehingga dengan mudah mampu menularkan virus-virus yang menjadi penyebab diare, disentri, dan kolera, dan masih banyak lagi.

Meski begitu, lalat yang merupakan hewan yang sering kita jumpai ini memiliki kemampuan untuk memproses informasi visual tujuh kali lebih cepat daripada manusia. Maka dari itu lalat sangat tanggap dalam mengidentifikasi dan menghindari upaya untuk memukul atau menangkap mereka.

Bagi sahabat gomuslim, yang pernah mencoba menangkap lalat, pasti mengetahui bahwa lalat mempunyai refleks yang sangat cepat sehingga sangat sulit ditangkap. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan lalat melihat gerakan manusia dalam gerakan lambat dengan laju pelipisan flicker (kemampuan berkedip) mereka yang lebih tinggi.

Tafsir QS AL Hajj Ayat 73

Tahukah sahabat gomuslim, bahwa melalui lalat, Allah memperingatkan seluruh umat manusia hingga pada puncak kejayaan pengetahuan ilmiahnya tetap tidak mampu menciptakan seekor lalat pun?

Hal tersebut jelas tertuang dalam QS Al Hajj Ayat 73, yang artinya;

“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah”

Ayat ini merupakan kemujizatan tersendiri pada waktu itu ketika Allah menantang orang-orang kafir bahwa sesembahan selain Allah tidak akan mampu menciptakan seekor lalat pun, sebab penciptaan menjadi milik prerogative Sang Pencipta yang tidak ada tandingannya.

Selain itu, dalam Ayat ini juga mengandung aspek kemukjizatan lain yang baru diketahui seiring dengan kemajuan disiplin ilmu serangga, yaitu kemampuan lalat dalam menularkan virus-virus penyebab penyakit.

Manusia maupun sesembahan mereka selain Allah tidak akan mampu menciptakan serangga lemah seperti lalat. Lebih dari itu, merekapun tidak akan mampu merebut kembali sesuatu yang telah dirampas lalat, entah itu makanan, minuman, kesehatan hingga sebabnya hilangnya nyawa. Mereka bahkan jauh lebih lemah lagi, sementara Allah Maha Perkasa lagi Maha Pencipta.

Mukjizat besar lain yang terkandung dalam ayat Al Hajj dan merupakan langkah maju mendahului sains modern, yakni ketika lalat mengambil sesuatu di makanan, ia mengeluarkan getah khusus yang berasal dari air liurnya, lalu dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan mencapai sepersekian detik, getah tersebut sudah tercampur dengan makanan, sehingga memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan belalainya.

Karena itu, makanan yang sudah dirampas lalat, meski remeh dan tidak bernilai, tetap tidak bisa diselamatkan dan direbut kembali, sebab dengan efek getah  tersebut ia sudah berubah secara kimiawi menjadi komposisi  jenis khusus sebelum ke dalam perut lalat, sehingga orang akan kewalahan untuk merebut kembali makanan yang telah dicuri lalat.

Karakteristik Lalat

Sains modern telah membuktikan bahwa lalat memiliki kelenjar air liur yang sangat banyak. Ketika lalat mengambil suatu makanan, ia mengeluarkan getah khusus yang berasal dari air liurnya, lalu dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan mencapai sepersekian detik, getah tersebut sudah tercampur dengan makanan, sehingga memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan belalainya.

Lalat memiliki kepala yang sangat cembung di bagian depan dan mengerucut di belakang. Mereka memiliki tiga mata sederhana (ocelli) dan sepasang antena pendek. Hewan ini juga mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melihat gerakan manusia serta laju flicker (kemampuan berkedip) mereka yang lebih tinggi.

Dalam jenisnya, lalat termasuk ke dalam keluarga Diptera/dua sayap yang memiliki lebih dari 80.000 jenis spesies. Binatang kecil yang sangat suka dengan tempat kotor ini umumnya berukuran 6-7 mm. Lalat betina mempunyai sayap yang lebih besar dari lalat jantan, namun lalat jantan memiliki kaki yang lebih panjang dari lalat betina.

Sementara itu, dilihat dari anatomi tubuh lalat, kaki dan belalai alat penghisap yang penuh ditumbuhi rambut halus, memungkinkan kotoran dan kuman-kuman penyebab penyakit menempel dan ikut berpindah secara mekanik mengikuti keseharian kehidupan lalat yang selalu hidup dekat dengan manusia dan ikut menikmati makanan/minuman kita.

Menurut penelitian, dari 5000 kg sampah yang diteliti, sekitar 2/3 nya sudah dihinggapi dan berisi telur lalat. Diperkirakan satu bak sampah menghasilkan 20.000 belatung setiap minggu. Hal tersebut menyebabka lingkaran hidup lalat dari telur menjadi kepompong sekitar 1 minggu, dan dari kepompong menjadi lalat sekitar 3 hari.

Hewan ini tidak termasuk binatang yang menggigit, tetapi lalat dapat menularkan penyakit karena kebiasaan mereka hinggap pada bahan-bahan yang tercemar kotoran manusia, kemudian hinggap pada bahan makanan dan minuman, atau pada borok kulit dan selaput lendir, itulah cara penularan secara mekanik. Diperkirakan 1 ekor lalat rumah di daerah kumuh membawa 4 juta kuman penyebab penyakit di dalam tubuhnya.

Memang banyak mikroorganisme yang bersarang di lalat dan mikroorganisme itu terdiri dari berbagai jenis bakteri, virus, protozoa, dan juga cacing-cacing nematod, yang mana dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit kepada manusia dan hewan ternak. Seekor lalat dapat memindahkan lebih dari 30 jenis bakteri yang membawa penyakit, sedangkan lalat tersebut membawa kurang lebih 5 juta bakteri.

Lalat mempunyai alat-alat yang tidak dapat diproduksi oleh manusia, betapapun kemajuan ilmu pengetahuan yang telah mereka capai. Lalat memiliki tanduk perasa yang di dalamnya terdapat zat kimia yang dapat menangkap bebauan.

Hewan ini bergerak dan mencari makanannya berdasarkan informasi yang disediakan zat kimia tersebut. Inilah yang menjelaskan mengapa lalat senantiasa mengerubungi bangkai, manisan, atau benda-benda lain yang memancarkan bau di udara. Lalat mencium bebauan tersebut, lalu mendatanginya.

Siklus Hidup Lalat

Berkembangbiaknya lalat termasuk cepat dan menakutkan. Lalat berkembang biak setiap 10 hari sekali. Proses perkembang biakannya pun mengagumkan. Seekor lalat bisa mengeluarkan lebih dari 100 telur dalam sehari.

Lalat bertelur menghasilkan embrio, kemudian dalam waktu 23 jam embrio itu berkembang biak menjadi instar larva 1, kemudian dalam waktu 27 jam berkembang biak lagi menjadi instar larva 2, kemudian dalam waktu 22 jam berkembang biak lagi menjadi instar larva 3, lalu selama 130 jam berkembang biak lagi menjadi pupa, dan dalam waktu kurang lebih 143 jam, lalat itu sudah menjadi lalat dewasa.

Rahasia Obat Pada Sayap Lalat

Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang dari kalian, maka celupkanlah ia, sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obat penawarnya, maka dari itu celupkan semuanya,” (HR Abu Daud).

Hadist tersebut terbukti di zaman serba modern, ilmuwan asal Australia menemukan bahwa dalam seekor lalat pada sebalah sayapnya dapat ditemukan 1 Gen Refilin yaitu gen yang memiliki dua fungsi yaitu fungsi Industri dan fungsi Kesehatan.

Masya Allah, sungguh itulah bagian dari tanda-tanda kerasulan Nabi Muhammad SAW. Meski pada masa itu belum ditemukan mikroskop ataupun kecangihan teknologi yang digunakan untuk meneliti tentang lalat tetapi Beliau mampu mengetahuinya. (nov/gomuslim)

 

Sumber:

Kemukjizatan Al Quran dan Sunnah oleh Prof DR Yusuf al Hajj Ahmad

Thoriq Mu’iz Muhammad, Hubungan Manusia, Hewan dan Serangga, Kuala Lumpur: Usnie Sdn Bhd 2001

https://umma.id

 

0 komentar:

Posting Komentar