Keutamaan Sholat Lima Waktu dalam Ajaran Islam dan Dalilnya
Jakarta - Dalam ajaran Islam, sholat sudah ditetapkan
kewajibannya sebanyak lima waktu. Hal ini didasarkan pada saat Rasulullah SAW
melakukan perjalanan Isra Mi'raj dan saat itu Beliau masih tinggal di kota
Mekkah. Tepatnya satu tahun sebelum Rasul berhijrah ke kota Madinah.
Melansir dari buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1 karya
Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, sholat lima waktu ini di antaranya adalah waktu
zuhur (tengah hari) dan menjadi sholat pertama yang dilakukan Rasul, waktu
ashar (sore hari), waktu maghrib (saat tenggelamnya matahari), waktu isya
(malam hari), dan waktu subuh (pagi hari).
Perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu juga
termaktub dalam Al Quran surat Al-Isra ayat 78 yang berbunyi:
أَقِمِ
الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ
إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya:
"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam
dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan
(oleh malaikat)." (QS. Al-Isra: 78).
Selain itu,
dalam QS Hud ayat 114 juga menyebutkan hal yang serupa:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ
النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ
السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
Artinya:
"Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat." (QS Hud: 114).
Firman
Allah QS An Nisa ayat 103 juga menyatakan dengan jelas bahwa sholat lima waktu
waktu wajib dikerjakan:
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ
عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya:
"Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103).
Berdasarkan
dalil-dalil di atas, artinya kewajiban dalam melaksanakan sholat sudah disertai
dengan ketetapan waktunya, yaitu lima waktu. Bahkan, waktu-waktu sholat
tersebut sudah dijelaskan melalui Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk
menyampaikan perintah Allah kepada umat muslim.
Berikut
keutamaan dari sholat lima waktu yang dikumpulkan detikcom dari berbagai
sumber:
Keutamaan
Sholat Lima Waktu
Diriwayatkan
dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa melaksanakan sholat lima
waktu diibaratkan sebagai 'pencuci' dosa kita. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ
نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا
تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ
شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ
بِهَا الْخَطَايَا »
Artinya:
"Jika seandainya ada aliran sungai mengetuk pintu kalian untuk mencuci
rumah kalian lima kali dalam sehari, apakah mungkin masih ada kotoran yang
tersisa?" Para sahabat menjawab, "Tidak mungkin ada kotoran yang
tersisa." Lalu Nabi bersabda, "Begitu juga halnya dengan sholat lima
waktu, Allah akan menghapus dosa kalian dengan sholat-sholat tersebut,"
(HR. Al-Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan An-Nasa'i).
Hal yang
serupa juga diriwayatkan dari Jabir, ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَثَلُ الصَّلَوَاتِ
الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ
كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ». قَالَ قَالَ الْحَسَنُ وَمَا يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ
الدَّرَنِ
Artinya:
"Perumpaan shalat lima waktu itu seperti aliran sungai yang melimpah
airnya dan jernih mengetuk pintu kalian, lalu air itu membersihkan seluruh isi
rumah kalian lima kali dalam sehari," (HR. Muslim no. 668).
Seperti
yang dikutip dari buku Ringkasan Shahih Muslim karya M. Nashiruddin al-Albani,
keutamaan sholat lima waktu lainnya disebutkan dalam hadits riwayat lain dari
Thalhah bin 'Ubaidillah Radhiyallahu anhu berkata:
"Seorang
laki-laki dari penduduk Najed datang kepada Rasulullah dengan rambut kusut.
Kami mendengar dengung suaranya. Namun, kami tidak memahami apa yang ia
katakan. Sehingga ia dekati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan
berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku shalat apa yang
diwajibkan Allah atasku."
Lalu
Rasulullah menjawab:
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ
إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا
"Shalat
lima waktu, kecuali jika engkau ingin menambah sesuatu (dari shalat
sunnah)." (HR. Muttafaq 'alaihi).
Kemudian,
keutamaan yang terakhir bagi yang melaksanakan sholat lima waktu akan menjadi
cahayanya di hari akhir kelak. Sebagaimana hadits dari 'Abdullah bin 'Amr,
Rasulullah bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا
كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ
يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ
وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ
بْنِ خَلَفٍ
Artinya:
"Siapa yang menjaga sholat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan
keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak
mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari
kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf." (HR.
Ahmad)
Jadi,
jangan sampai terlewat sholat lima waktu ya, sahabat hikmah!
Rahma I Harbani -
detikNews
0 komentar:
Posting Komentar