Doa Meminta Rezeki Lengkap Beserta Arti dan
Amalan-Amalannya
JAKARTA, iNews.id - Islam mengajarkan kepada pemeluknya
untuk bekerja agar memperoleh rezeki untuk menafkahi keluarga. Namun, usaha itu
harus dibarengi dengan doa meminta rezeki kepada Allah, zat Yang Maha pemberi
rezeki.
Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah.
Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw:
"Do'a itu ibadah". "Tiada sesuatu yang
paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo'a kepada-Nya, sedang kita
dalam keadaan lapang".
Rezeki memang sudah dibagi dan ditentukan oleh Allah SWT.
Semua makhluk pun sudah dijamin mendapat rezeki-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT
berfirman:
وَمَا
مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ
مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Surat Hud: 6)
Berikut doa meminta rezeki yang dipanjatkan para nabi:
1. Doa Nabi Muhammad SAW
اللَّهُمَّ
اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي , وَانْقِطَاعِ عُمْرِي ,
وَقُرْبِ أَجَلِي
Allohummaj’al
rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinni wanqitho’i ‘umri wa qurbi ajali. Artinya:
“Ya Allah,
jadikanlah keluasan rizki-Mu padaku di saat usia senjaku, di saat putusnya
umurku dan di saat dekatnya ajalku.”
Doa
tersebut senantiasa dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan menurut keterangan
jarang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
2. Doa Nabi
Sulaiman dan Nabi Daud
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ
اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ
اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ
الصّٰلِحِيْنَ
Ya Rabbku,
berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. Surat An Naml: 19)
3. Doa Nabi
Isa AS
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَآ
اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا
لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ
الرّٰزِقِيْنَ
"Ya
Rabb kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang
hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang
bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan
Engkau; beri rezkilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezki Yang Paling
Utama".
Inilah
kisah maidah atau hidangan yang nama surat ini dikaitkan dengannya, karena itu
disebut "surat Al-Maidah". Hidangan ini merupakan salah satu dari
anugerah Allah yang diberikan kepada hamba dan rasul-Nya, yaitu nabi Isa a.s.
ketika Dia memperkenankan doanya yang memohon agar diturunkan hidangan dari
langit. Maka Allah Swt. menurunkannya sebagai mukjizat yang cemerlang dan
hujjah yang nyata.
4. Doa Para
Sholihin
Allahumma
shalli wasallim 'ala sayyidina muhammadin 'adada anwa'ir Rizqi wal futuuhaati,
yaa baasithallai yabsutur Rizqi Liman yasyaau bighoiri hisaabin. Absutu 'alayya
rizqon katsiiron min Kulli jihhatin min khozaaini rizqika bighoiri minnatin
makhluuqin bifadlika wakaromika wa'alaa alihii washohbihi wasallam.
Artinya:
"Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw;
sebanyak aneka rupa rizki. Wahai Zat Yang Mahameluaskan rizki kepada orang yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakanlah rizkiku dari segenap
setiap penjuru dan perbendaharaan rizki-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat
kemurahan-Mu juga. Dan limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat
Nabi Muhammad Saw. "
5. Doa lain
yang bisa dipanjatkan yakni:
Allahummarzuqna
rizqan halalaan thayyiba warizqaan halalaan mubaroka, warizqan halalaan min
haitsu laa yahtasib. Wa'amalan maqbuula watau batan nashuuha wa 'umran thawiila
liquwwatil 'ibadah yaa arhamarrahimiin.
Artinya:
Yaa Allah yang Mahapemberi rezeki, berikanlah rezeki yang halal dan baik dan
berikanlah rezeki halal yang penuh berkah, dan berikanlah rezeki halal yang
datang tidak terduga-duga dan tanpa hitungan. Dan terimalah amal ibadah serta
taubat kami dan berikanlah umur yang panjang untuk beribadah kepadamu wahai
Dzat yang mahapengasih dan penyayang.
6. Doa
Dijauhkan dari Kemalasan
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ
وَقَهْرِ الرِّجَالِ
allahumma
inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa
a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghlabatid dayni wa qahrir
rijaal. (3 x)
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung
kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin)
dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan
orang-orang.”
7. Membaca
Laailahaillallah
Bacalah
dzikir ini paling sedikit 100 kali karena dzikir ini dapat membuka pintu
kekayaan. Dzikir ini baik dibaca sesudah sholat dzuhur dan boleh saja dibaca
sebelum shalat dzuhur. Dzikir itu juga datang dalam hadits Nabi Muhammad Saw.
Diriwayatkan dari Ali RA, ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا
اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ
لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ
بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ
“Siapa
membaca Laa Ilaaha Illallaah Al-Malikul Haqqul Mubin seratus kai dalam sehari
maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari ngerinya kubur,
mendapat kekayaan dan terbuka baginya pintu-pintu surga.” (HR. Abu NU’aim di
Shifah al-Jannah, no. 185, Al-Khatib al-Baghdadi di Tarikhnya: 12/358-359, dan
selainnya).
Selain doa tersebut di atas, ada beberapa
amalan yang disunahkan untuk dikerjakan agar mendatangkan rezeki. Amalan
tersebut di antaranya, bersedekah, membaca Surat Al Waqiah di malam hari, salat
tahajud dan puasa sunah.
Berikut 6
kunci pembuka pintu-pintu rezeki.
1.
Istighfar dan Bertaubat
“Maka aku
katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh:10-12)
2. Takwa
Di antara
definisi takwa adalah merasa takut kepada Allah, beramal dengan wahyu yang
diturunkan, ridha dengan rezeki yang cukup (tidak berlebihan/qona'ah).
Secara
amaliah ketakwaan akan membawa seseorang bersikap hati-hati karena merasa Allah
selalu mengawasi apa yang dilakukan, tengah melanggar larangan-Nya atau
mengabaikan perintah-Nya.
3. Sedekah
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir.
Di
tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Al-Baqarah:261)
Bersedekah
tidak akan membuat kita miskin, namun malah akan mendapatkan rezeki yang tak
terduga (min haitsu lama yahtasib).
4.
Silaturrahim
Menyambung
tali kekeluargaan mempunyai dua keutamaan. Pertama meluaskan rezeki dan kedua
memanjangkan umur.
Pakar
tafsir Indonesia, Prof KH Quraish Shihab mengatakan panjang umur di sini
maksudnya umur seseorang akan barokah dan bermanfaat bagi sesama.
Siapa yang mengkehendaki
kedua-duanya hendaklah banyak menyambung silaturrahim, meskipun terdapat
perselisihan di antaranya dengan keluarganya.
Rasulullah
bersabda: "Barangsiapa yang ingin agar Allah melapangkan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya, hendaklah menyambung silaturrahim.” (Shahih al-Bukhari)
5. Tawakal
Kepada Allah
Rasulullah
bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya
Allah akan memberikan kepada kamu rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung,
ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong pulang pada petangnya
dengan perut kenyang.” (Musnad Ahmad)
6. Kasih
sayang kepada yang Lemah dan Miskin
Rasulullah
bersabda, “Bukankah kamu diberikan pertolongan dan rezeki karena (ada hak
didalam rezeki tsb) atas orang-orang yang lemah di kalangan kamu?” (Shahih
al-Bukhari).
Wallahu
A'lam Bissawab
Editor : Kastolani Marzuki
0 komentar:
Posting Komentar