Hikmah dibalik Penciptaan Lalat
Kecerdikan yang mengagumkan dimiliki oleh beberapa jenis
hewan, seperti serigala, lalat, dan laba-laba. Serigala ketika lapar dan tidak
mendapatkan seekor pun buruan, maka dia akan pura-pura mati. Dia menggembungkan
perutnya sehingga burung mengiranya mati lalu turun untuk makan bangkainya.
Saat itulah serigala akan menerkam burung tersebut.
Kecerdasan yang menakjubkan juga ada pada lalat besar
yang dinamai singa lalat. Anda lihat, ketika dia merasa ada lagi lalat lain
yang berada di dekatnya, singa lalat diam tak bergerak seperti mati. Apabila
lalat tadi dilihatnya telah tenang dan tidak mewaspadainya, singa lalat akan
merayap dengan sangat hati-hati sampai berada pada posisi dia bisa
menjangkaunya, lalu dia melompat dan menyergapnya.
Perhatikan pula kecanggihan tipu daya laba-laba, dia
membuat jaring sebagai perangkap mangsanya, dan dia bersembunyi di tengahnya.
Apabila ada nyamuk atau lalat yang terjerat, dia melompat dan mengisap
darahnya. Hewan ini memakai cara berburu dengan jaring dan perangkap, sedang
singa lalat mengikuti cara berburu anjing dan macan.
Janganlah anda meremehkan pelajaran dari sesuatu yang
remeh, semisal biji sawi dan nyamuk. Sebabnya, suatu makna yang berharga dapat
diambil dari sesuatu yang remeh. Meremehkan pelajaran dari sesuatu yang hina
adalah warisan dari orang-orang yang akalnya tidak bisa menerima kenapa Allah
Swt. membuat perumpamaan dengan lalat, laba-laba, anjing, keledai, sehingga
Allah Swt menurunkan ayat 26 surah al-Baqarah:
إِنَّ اللَّهَ
لا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا
الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلا يُضِلُّ
بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلا الْفَاسِقِينَ
“Sesungguhnya
Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari
itu, adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu
benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud
Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?.” dengan perumpamaan itu banyak orang
yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk, dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang
yang fasik.”
Alangkah
banyak hikmah yang terkandung pada diri hewan-hewan yang bisa jadi anda
remehkan dan anda hinakan ini. Berapa banyak dalil yang terkandung di dalamnya
yang menyatakan tentang Sang Pencipta, juga mengenai kasih sayang dan
hikmah-Nya. Tanyailah orang yang ingkar, siapa yang mengilhami hewan-hewan itu
untuk membuat tipu daya, dan bertindak secara mengagumkan untuk menangkap
mangsa yang menjadi makanannya? Siapa yang memberi kecerdikan ini sebagai ganti
dari kekuatan dan kemampuan yang tidak dimilikinya, sehingga dengan kecerdikan
itu, dia dapat hidup meski tidak memiliki kekuatan? Tiada yang melakukannya,
selain Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemberitahu.
Sumber: Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Miftahu Daris Sa’adati
https://sepdhani.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar