Senin, 11 Oktober 2021

Amalan Mustajab dari Rasulullah SAW Agar Rezeki Mengalir Deras

Amalan Mustajab dari Rasulullah SAW Agar Rezeki Mengalir Deras

 

SUKABUMI - Memperoleh rezeki yang besar merupakan harapan setiap orang. Memiliki rezeki yang banyak merupakan dambaan setiap orang. Mempunyai rezeki yang terus mengalir merupakan impian setiap orang.

Islam mengajarkan kepada kita agar berusaha semaksimal mungkin dan berdoa serta bertawakkal dalam mencari rezeki, sehingga kita bisa menjadi kran yang mengalirkan rezeki yang Allah titipkan kepada kita.

Para ulama memberikan berbagai tuntunan dari Rasulullah SAW agar rezeki kita mengalir dengan deras, saluran rezeki kita dibukakan oleh Allah, dan kita bisa menjadi penyalur rezeki itu kepada manusia yang lain.

Diantara amalan yang dianjurkan Rasul SAW kepada sejumlah sahabatnya agar dimudahkan memperoleh rezeki seperti yang disebutkan Sayyid Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.

 

وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.

 

Tersebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi melapangkan rezeki. Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan yang dimaksud ialah :

 

لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ

 

“La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin” : setiap hari 100 kali.

 

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ 

 

“Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil adzim, astaghfirullahal adzim”: setiap hari 100 kali.

Banyak guru besar menganggap baik melazimkan bacaan ini saat diantara shalat sunah Subuh dan shalat Subuh. Seandainya terlewat, maka bacalah setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing. Bila di waktu itu luput juga, maka bacalah setelah matahari gelincir (penanda Zhuhur).

Singkatnya, kalau bisa jangan sampai setiap orang menghadapi hari-harinya tanpa bacaan ini.**

https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com

 

0 komentar:

Posting Komentar