Rahasia
Keistimewaan Madu dalam Alquran
Madu memiliki keistimewaan dari kandungan yang terdapat
di dalamnya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya sebagai
alternatif gula karena rasanya yang manis, madu memiliki keistimewaan dari
kandungan yang terdapat di dalamnya. Bahkan, madu secara khusus memiliki tempat
dalam salah satu surah dalam Alquran, yakni An-Nahl, yang bermakna 'lebah'.
Alquran mengungkap rahasia di balik manfaat madu, yang
terbentuk dalam proses alami. Dalam Alquran surah An-Nahl ayat 68-69, Allah
mengungkapkan kebesarannya melalui keistimewaan dan khasiat yang terkandung
dalam madu.
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibuat manusia." (QS. 16:68)
"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari
perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan." (QS. 16:69)
Demikian, Alquran menjelaskan bahwa lebah dan beberapa
serangga terkait menghasilkan madu. Lebah membuat madu dari sekresi manis
tanaman yang disebut nektar bunga, atau serangga lain (aphid honeydew). Proses
produksi itu terdiri dari beberapa tahapan, yakni regurgitasi, aktivitas
enzimatik dan penguapan air.
Madu yang dihasilkan lebah tidak hanya memiliki rasa yang
manis, madu rupanya memiliki kemampuan super sebagai pembunuh bakteri. Hal itu
karena kebanyakan mikroorganisme tidak tumbuh di dalam madu sehingga, madu yang
tersegel tidak rusak, bahkan setelah ribuan tahun.
Sejak zaman kuno, madu telah digunakan sebagai obat untuk
mencegah luka terinfeksi. Kini, madu yang telah dimurnikan dan terstandarisasi
umumnya digunakan untuk melawan infeksi di rumah sakit.
Madu memiliki keistimewaan dari kandungan yang terdapat
di dalamnya
Bagaimana cara madu bekerja melawan bakteri?
Madu memiliki kandungan dari mulai protein kekebalan dan
gulanya itu sendiri. Dalam penjelasan video Sci Show, seperti dilansir di laman
About Islam, Sabtu (23/1), diterangkan rahasia molekuler di balik kemampuan
luar biasa yang Allah berikan kepada madu.
Dijelaskan, bahwa madu memiliki tiga cara utama untuk
melawan bakteri. Pertama, dari kandungan gula itu sendiri. Rasa manis
dari madu hampir sama dengan gula pasir. Madu terdiri dari hanya sekitar 17
persen air.
Kebanyakan, tapi tidak semua, sisanya adalah gula. Dua
gula utama yang ada dalam madu adalah glukosa dan fruktosa. Keduanya lengket
dan mengikat air. Madu secara teknis adalah larutan super jenuh, yang berarti
mengandung lebih banyak gula dan akan larut pada suhu tersebut. Itulah mengapa
madu dapat menjadi kristal di dalam lemari. Lama kelamaan, gula keluar dari
larutannya.
Konsentrasi air lebih tinggi dalam bakteri daripada madu.
Hal itu berarti, madu akan menyedot seluruh cairan dari bakteri, dari kapang
atau apapun jamur yang mencoba menginfeksi. Selain itu, air dalam madu tidak
cukup untuk sebuah mikroorganisme untuk hidup. Sehingga, mikroorganisme itu
mati dan madu tidak rusak.
Kedua, ketika lebah membuat madu, mereka menambahkan enzim
yang disebut oksidasi glukosa. Bakteri tidak suka oksidase glukosa karena
menghasilkan dua senyawa yang berbeda. Hal itu mengubah glukosa menjadi asam
glukonat dan hidrogen peroksida.
Asam glukonat adalah asam yang menyebabkan pH madu kurang
dari 4. Glukonat ini memiliki sekitar seribu lebih asam daripada pH netral 7,
yang umumnya pH yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh. Sementara hidrogen
perosida sangat baik dalam membantu sel. Hidrogen berfungsi menghancurkan
dinding sel bakteri yang memecah mereka hingga terpisah-pisah.
Sementara itu, glukosa oksidase tidak aktif dalam madu
matang. Air di dalamnya tidak cukup untuknya bekerja dengan baik. Namun,
oksidase glukosa ada sepertinya untuk menjaga madu agar tidak basi sementara
para lebah mengeringkannya. Tetapi ketika madu dicairkan, oksidase glukosa akan
hidup kembali dan membuat asam glukonat.
Terakhir, yang madu lakukan untuk membuatnya anti-bakteri
ialah karena madu mengandung antibiotik di dalamnya. Beberapa jenis madu
mengandung protein yang disebut bee-defensin-1, yang melindungi lebah.
Bee-defensin-1 adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh
mereka dan melindungi mereka dari bakteri tertentu, termasuk dari yang bisa
menyebabkan penyakit di dalam sarang. Bagian ini diproduksi dalam kelenjar yang
lebah gunakan untuk membuat madu, sehingga masuk akal bahwa sebagian madu akan
sampai pada produk jadi.
Selanjutnya, senyawa anti bakteri lain yang kadang
ditemukan dalam madu adalah methylglyoxal, yakni molekul organik kecil yang
terbentuk dalam madu dari senyawa dalam nektar dari beberapa bunga tertentu.
Terdapat methylglyoxal dalam jumlah besar yang ditemukan
dalam madu manuka, yaitu madu yang dibuat dari bunga di selandia baru. Madu ini
sangat baik dalam membunuh bakteri, dan kerap digunakan di rumah sakit.
Rep: Kiki
Sakinah/ Red: Esthi Maharani
0 komentar:
Posting Komentar