Rabu, 07 Oktober 2020

Tolong Ucapkan Alhamdulillah

 Tolong Ucapkan Alhamdulillah

 

 

Kamu siapa...? Orang kantoran, orang rumahan, orang jalanan, orang yang belajar, orang yang bekerja, orang yang berdagang, orang yang beribadah, orang apapun.

Tolong sejenak, pejamkanlah mata. Tariklah nafas dengan lembut. Lalu, ucapkanlah dengan pelan:

Alhamdulillahirabbilalamin.. Alhamdulillahirabbilalamin... Alhamdulillahirabbilalamin...

Rasakanlah... rasakanlah... rasakanlah nikmatnya. Dengan segala kerendahan hati. Iya, hati yang rendah ... buang jauh ego diri.

Di antara kita, sering mendengar kata “Alhamdulillah”.

Tapi tahukah kita, kapan kata itu kita perlu ucapkan? Jawabnya, setiap saat. Dalam suka dan duka, saat puas atau kecewa, saat sehat atau sakit. Bahkan di saat sedang “menanjak” atau “menurun”.

Hidup, memang ada berhasil ada gagal. Mimpi bisa tercapai bisa tidak. Keinginan, terkadang dapat kita raih kadang tidak. Masalah pun dapat kita selesaikan, bisa juga tidak. Tapi satu yang pasti, dalam keadaan apapun itu. Kita harus tetap berucap “Alhamdulillah”.

Ya, Alhamdulillah. Lengkapnya, Alhamdulillahirabbilalamin.

Itulah ucapan sebagai ekspresi dan ungkapan “syukur” kita kepada Allah SWT. Kepada Tuhan Yang Maha Segalanya. Alhamdulillahirabbilalamin bermakna segala puji bagi Allah SWT. Sebagai bentuk pengakuan kita bahwa segala nikmat hanya milik Allah SWT, datangnya dari Allah SWT.

Mengapa Alhamdulillah?

Ya, karena segala nikmat milik Allah SWT, hanya datang dari Allah SWT. Kita patut bersyukur atas nikmat Allah SWT. Dan yang patut dicermati, nikmat tidaklah melulu tentang keberhasilan, kesuksesan, kesenangan atau rezeki. Nikmat adalah segala apa yang kita miliki, segala yang kita alami, segala yang sudah terjadi dan yang akan terjadi. Nikmat juga berupa masalah-masalah yang dibebankan kepada kita. Ingat, semuanya datang dari dan milik Allah SWT, yang dititipkan kepada kita. Bisa jadi cobaan, bisa jadi ujian. Mampukah kita mengembannya ?

Banyak orang mengucap Alhamdulillah hanya di saat berhasil, sukses, mendapat rezeki atau senang. Hal itu tidak salah. Tapi tidak sepenuhnya tepat. Alhamdulillah pantas kita ucapkan dalam kondisi dan di saat apapun. Sekali lagi, sebagai bentuk pengakuan dan kelapangan hati kita pada-Nya.

Ucapan Alhamdulillah adalah bentuk syukur kita terhadap nikmat Allah SWT. Dalam keadaan dan kondisi apapun. Alhamdulillah adalah ungkapan syukur yang di dalamnya ada 2 komitmen kita; 1) berterima kasih dan 2) memuji. Sebagaimana makna kata hamd atau Alhamdu.

Dalam kehidupan kita sering berterima kasih, tapi tidak diikuti dengan memuji.

Sebaliknya kita sering memuji orang lain, tanpa mau berterima kasih. Kita sering berterima kasih kepada orang tua, tapi sedikit sekali memuji mereka. Kita lebih senang memuji rumah bagus, tanpa mau berterima kasih pada rumah kita.

Nah, Alhamdulillah tidak seperti itu.

Alhamdulillah adalah ungkapan terima kasih dan pujian kepada Allah SWT. Ada totalitas “penghambaan” kita kepada Allah. Karena segalanya hanya milik Allah SWT, datang dari Allah. Bahkan pergi pun untuk Allah. Renungkanlah ....

Saya pernah operasi mata kanan dan kiri akibat “katarak”. Sebuah realitas yang sulit saya terima. Umur belum sepuh, tapi sudah terkena katarak. Sama sekali saya tidak menduga  mengidap katarak. Mata yang serban buram. Saat berniat mengganti ukuran kacamata plus, ternyata Alhamdulillah (terima kasih dan maha besar Allah), pihak optik tidak mampu  dan menyarankan saya ke dokter mata. Singkat kata, saya periksa ke RS Aini dan positif katarak. Lalu, saya pilih operasi dan kini Alhamdulillah (pujian dan maha besar Allah) mata kanan dan kiri saya sudah kembali normal. Alhamdulillahirabbilalamin.

Jadi, untuk apa Alhamdulillah ?

Untuk Allah SWT, pemilik segalanya. Untuk segala yang ada, untuk yang kita alami, untuk yang akan terjadi, dan untuk masalah yang ada pada kita.

Karena segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan kuasa Allah semata. Segala sesuatu yang ada di jagat raya ini hanya milik Allah SWT. Allah yang menciptakan. Dan sebagai pemilik, Allah SWT berhak berbuat apa saja terhadap ciptaan-Nya.

Kita semua tidak ingin gagal. Tidak ingin sakit. Tidak ingin kecewa.

Pasti kita tidak ingin segalanya yang buruk atau negatif versi kita. Tapi Allah SWT tidak demikian? Karena Allah SWT punya rencana yang lebih baik dari apa yang kita perkirakan. Itulah sikap moral yang harus kita miliki.

Allah punya penglihatan yang sempurna, baik masa lalu dan masa yang akan datang. Meliputi dunia yang terlihat dan tidak terlihat. Meliputi dunia akhirat. Kegagalan, sakit, kecewa adalah washilah (sarana) kita untuk lebih dekat pada-Nya, lebih ikhtiar dan lebih tawakal. Hari ini pahit untuk esok yang lebih manis. Seperti seorang ibu yang tega memberi obat pahit kepada anaknya yang sedang sakit? Sekalipun anaknya tidak suka dan protes, si ibu tetap memaksa. Karena pahitnya obat adalah kesembuhan dan kesehatan anaknya. Alhamdulillah.

Jadi, Alhamdulillah seharusnya bukan sekedar ucapan. Tapi Alhamdulillah adalah sikap kita. Sikap hamba kepada Allah SWT. Mari perbanyak berucap Alhamdulillah karena sikap yang kita pilih sekarang dan esok. Sikap yang istiqomah dalam menjalankannnya.

Alhamdulillah adalah sikap syukur kita kepada Allah SWT. Sikap berterima kasih dan memuji Allah SWT. Tentu, sikap ini harus dicerminkan melalui 3 cara: 1) melalui hati, dengan menyadari dan menyakini bahwa semua nikmat merupakan anugerah dan berasal dari Allah SWT, 2) melalui lisan, dengan memuji sebanyak-banyaknya Allah SWT, dan 3) melalui perbuatan, dengan taat beribadah kepada Allah dan menggunakan setiap nikmat untuk kebaikan, selalu ikhtiar dan tawakal.

Kita, manusia adalah makhluk yang lemah. Manusia, makhluk yang tidak memiliki kekuatan apa-apa. Manusia hanya bisa ikhtiar. Dan setelah itu, tawakal dalam menjalannya. Maka, berkah dan kemudahan pasti Allah SWT berikan.

Alhamdulillah, begitulah cara Allah SWT memperkenalkan diri kepada kita.

Segala syukur hanyalah milik Allah dan semua makhluk bersyukur kepada Allah. Jadi, jangan berucap: “saya bersyukur kepada Allah,” tetapi “segala syukur milik Allah.” Karena, semua makhluk, semua ciptaan-Nya bersyukur kepada Allah SWT. Bukan hanya saya, bukan hanya kita.

Nabi Muhammad SAW bersabda: ''Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah, karena sesungguhnya ia mempunyai dua mata dan sayap yang mendoakannya di dalam surga dan memohonkan ampunan kepada pembacanya sampai hari kiamat.”

Camkanlah: “You can when you believe - Kamu mampu ketika kamu yakin”. Itu saja.

Orang kantoran, orang rumahan, orang jalanan, orang yang belajar, orang yang bekerja, orang yang berdagang, orang yang beribadah, orang apapun, mari ucapkan Alhamdulillah .... sekarang dan esok !! Sekarang, tolong ucapkan "Alhamdulillah".

 

#BelajarDariOrangGoblok

https://www.kompasiana.com

 

1 komentar:

ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^

Posting Komentar