Tolong Ucapkan Alhamdulillah
Kamu siapa...? Orang kantoran, orang rumahan, orang
jalanan, orang yang belajar, orang yang bekerja, orang yang berdagang, orang
yang beribadah, orang apapun.
Tolong sejenak, pejamkanlah mata. Tariklah nafas dengan
lembut. Lalu, ucapkanlah dengan pelan:
Alhamdulillahirabbilalamin..
Alhamdulillahirabbilalamin... Alhamdulillahirabbilalamin...
Rasakanlah... rasakanlah... rasakanlah nikmatnya. Dengan
segala kerendahan hati. Iya, hati yang rendah ... buang jauh ego diri.
Di antara kita, sering mendengar kata “Alhamdulillah”.
Tapi tahukah kita, kapan kata itu kita perlu ucapkan?
Jawabnya, setiap saat. Dalam suka dan duka, saat puas atau kecewa, saat sehat
atau sakit. Bahkan di saat sedang “menanjak” atau “menurun”.
Hidup, memang ada berhasil ada gagal. Mimpi bisa tercapai
bisa tidak. Keinginan, terkadang dapat kita raih kadang tidak. Masalah pun
dapat kita selesaikan, bisa juga tidak. Tapi satu yang pasti, dalam keadaan
apapun itu. Kita harus tetap berucap “Alhamdulillah”.
Ya, Alhamdulillah. Lengkapnya,
Alhamdulillahirabbilalamin.
Itulah ucapan sebagai ekspresi dan ungkapan “syukur” kita
kepada Allah SWT. Kepada Tuhan Yang Maha Segalanya. Alhamdulillahirabbilalamin
bermakna segala puji bagi Allah SWT. Sebagai bentuk pengakuan kita bahwa segala
nikmat hanya milik Allah SWT, datangnya dari Allah SWT.
Mengapa Alhamdulillah?
Ya, karena segala nikmat milik Allah SWT, hanya datang
dari Allah SWT. Kita patut bersyukur atas nikmat Allah SWT. Dan yang patut
dicermati, nikmat tidaklah melulu tentang keberhasilan, kesuksesan, kesenangan
atau rezeki. Nikmat adalah segala apa yang kita miliki, segala yang kita alami,
segala yang sudah terjadi dan yang akan terjadi. Nikmat juga berupa
masalah-masalah yang dibebankan kepada kita. Ingat, semuanya datang dari dan
milik Allah SWT, yang dititipkan kepada kita. Bisa jadi cobaan, bisa jadi
ujian. Mampukah kita mengembannya ?
Banyak orang mengucap Alhamdulillah hanya di saat
berhasil, sukses, mendapat rezeki atau senang. Hal itu tidak salah. Tapi tidak
sepenuhnya tepat. Alhamdulillah pantas kita ucapkan dalam kondisi dan di saat
apapun. Sekali lagi, sebagai bentuk pengakuan dan kelapangan hati kita
pada-Nya.
Ucapan Alhamdulillah adalah bentuk syukur kita terhadap
nikmat Allah SWT. Dalam keadaan dan kondisi apapun. Alhamdulillah adalah
ungkapan syukur yang di dalamnya ada 2 komitmen kita; 1) berterima kasih dan 2)
memuji. Sebagaimana makna kata hamd atau Alhamdu.
Dalam kehidupan kita sering berterima kasih, tapi tidak
diikuti dengan memuji.
Sebaliknya kita sering memuji orang lain, tanpa mau
berterima kasih. Kita sering berterima kasih kepada orang tua, tapi sedikit
sekali memuji mereka. Kita lebih senang memuji rumah bagus, tanpa mau berterima
kasih pada rumah kita.
Nah, Alhamdulillah tidak seperti itu.
Alhamdulillah adalah ungkapan terima kasih dan pujian
kepada Allah SWT. Ada totalitas “penghambaan” kita kepada Allah. Karena
segalanya hanya milik Allah SWT, datang dari Allah. Bahkan pergi pun untuk
Allah. Renungkanlah ....
Saya pernah operasi mata kanan dan kiri akibat “katarak”.
Sebuah realitas yang sulit saya terima. Umur belum sepuh, tapi sudah terkena
katarak. Sama sekali saya tidak menduga
mengidap katarak. Mata yang serban buram. Saat berniat mengganti ukuran
kacamata plus, ternyata Alhamdulillah (terima kasih dan maha besar Allah),
pihak optik tidak mampu dan menyarankan
saya ke dokter mata. Singkat kata, saya periksa ke RS Aini dan positif katarak.
Lalu, saya pilih operasi dan kini Alhamdulillah (pujian dan maha besar Allah)
mata kanan dan kiri saya sudah kembali normal. Alhamdulillahirabbilalamin.
Jadi, untuk apa Alhamdulillah ?
Untuk Allah SWT, pemilik segalanya. Untuk segala yang
ada, untuk yang kita alami, untuk yang akan terjadi, dan untuk masalah yang ada
pada kita.
Karena segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan
kuasa Allah semata. Segala sesuatu yang ada di jagat raya ini hanya milik Allah
SWT. Allah yang menciptakan. Dan sebagai pemilik, Allah SWT berhak berbuat apa
saja terhadap ciptaan-Nya.
Kita semua tidak ingin gagal. Tidak ingin sakit. Tidak
ingin kecewa.
Pasti kita tidak ingin segalanya yang buruk atau negatif
versi kita. Tapi Allah SWT tidak demikian? Karena Allah SWT punya rencana yang
lebih baik dari apa yang kita perkirakan. Itulah sikap moral yang harus kita
miliki.
Allah punya penglihatan yang sempurna, baik masa lalu dan
masa yang akan datang. Meliputi dunia yang terlihat dan tidak terlihat.
Meliputi dunia akhirat. Kegagalan, sakit, kecewa adalah washilah (sarana) kita
untuk lebih dekat pada-Nya, lebih ikhtiar dan lebih tawakal. Hari ini pahit
untuk esok yang lebih manis. Seperti seorang ibu yang tega memberi obat pahit
kepada anaknya yang sedang sakit? Sekalipun anaknya tidak suka dan protes, si
ibu tetap memaksa. Karena pahitnya obat adalah kesembuhan dan kesehatan
anaknya. Alhamdulillah.
Jadi, Alhamdulillah seharusnya bukan sekedar ucapan. Tapi
Alhamdulillah adalah sikap kita. Sikap hamba kepada Allah SWT. Mari perbanyak
berucap Alhamdulillah karena sikap yang kita pilih sekarang dan esok. Sikap
yang istiqomah dalam menjalankannnya.
Alhamdulillah adalah sikap syukur kita kepada Allah SWT.
Sikap berterima kasih dan memuji Allah SWT. Tentu, sikap ini harus dicerminkan
melalui 3 cara: 1) melalui hati, dengan menyadari dan menyakini bahwa semua
nikmat merupakan anugerah dan berasal dari Allah SWT, 2) melalui lisan, dengan
memuji sebanyak-banyaknya Allah SWT, dan 3) melalui perbuatan, dengan taat
beribadah kepada Allah dan menggunakan setiap nikmat untuk kebaikan, selalu
ikhtiar dan tawakal.
Kita, manusia adalah makhluk yang lemah. Manusia, makhluk
yang tidak memiliki kekuatan apa-apa. Manusia hanya bisa ikhtiar. Dan setelah
itu, tawakal dalam menjalannya. Maka, berkah dan kemudahan pasti Allah SWT
berikan.
Alhamdulillah, begitulah cara Allah SWT memperkenalkan
diri kepada kita.
Segala syukur hanyalah milik Allah dan semua makhluk
bersyukur kepada Allah. Jadi, jangan berucap: “saya bersyukur kepada Allah,”
tetapi “segala syukur milik Allah.” Karena, semua makhluk, semua ciptaan-Nya
bersyukur kepada Allah SWT. Bukan hanya saya, bukan hanya kita.
Nabi Muhammad SAW bersabda: ''Perbanyaklah kalian membaca
Alhamdulillah, karena sesungguhnya ia mempunyai dua mata dan sayap yang
mendoakannya di dalam surga dan memohonkan ampunan kepada pembacanya sampai
hari kiamat.”
Camkanlah: “You can when you believe - Kamu mampu ketika
kamu yakin”. Itu saja.
Orang kantoran, orang rumahan, orang jalanan, orang yang
belajar, orang yang bekerja, orang yang berdagang, orang yang beribadah, orang
apapun, mari ucapkan Alhamdulillah .... sekarang dan esok !! Sekarang, tolong
ucapkan "Alhamdulillah".
#BelajarDariOrangGoblok
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar