Bacaan Istighfar Setelah Shalat yang Diajarkan Nabi
BincangSyariah.Com – Masih adakah yang menganggap
istighfar adalah suatu hal yang hanya menghabiskan waktu saja? Atau bahkan
sengaja tidak menyempatkan diri memperbanyak istighfar karena merasa dirinya
bebas dari dosa dan salah? Padahal Allah melalui firman-Nya banyak mengingatkan
manusia agar senantiasa memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada-Nya.
Dalam QS Hud ayat 3 disebutkan:
وَأَنِ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا
إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ
Dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika
kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik
(terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan
memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya.
Dalam ayat
tersebut Allah berjanji akan memberikan kehidupan yang baik secara terus
menerus selama hidup didunia sampai datang ajal kelak dan memberikan berbagai
kelebihan dan keistimewaan kepada mereka yang selalu istighfar mohon ampun
padaNya.
Salah satu
waktu yang dianjurkan untuk membaca istighfar adalah setelah shalat wajib.
Mengapa demikian? Selain memohon ampun atas segala khilaf yang telah usai,
kiranya kita menyadari betapa belum sempurnanya kita dalam menunaikan ibadah
shalat. Disinilah saat yang tepat untuk melantunkan istighfar kepada-Nya.
Rasulullah pun mendawamkan istighfar sebanyak tiga kali seusai salam dalam
shalat. Hal tersebut berdasarkan apa yang diriwayatkan dalam hadits shahih dari
Tsauban Radhiyallahu ‘Anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا
وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Apabila
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selesai shalat (sesudah salam) beliau
beristighfar tiga kali, dan berdoa: Allaahumma Antas Salaam wa minkas Salaam
Tabaarakta Dzaljalaali wal ikraam (Ya Allah Engkau Maha Penyelamat dari
Engkaulah keselamatan Engnkau Maha Baik wahai Dzat yang Agung dan Mulia).” (HR.
Muslim)
Lantas
bagaimanakah bacaan istighfar yang diajarkan oleh Nabi tersebut? Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Bassam
dalam kitab Taudhih al-Ahkam mengatakan, “Dikatakan kepada salah seorang perawi
hadits ini, yaitu Al-Auza’i: bagaimana bunyi istighfar itu? Beliau menjawab:
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca: Astaghfirullaah, Astaghfirullaah,
Astaghfirullaah.” Keterangan Ini juga disebutkan dalam kitab Al-Adzkar milik
Imam Nawawi Rahimahullah
Berdasarkan
rujukan kitab di atas, dapat disimpulkan bahwa bacaan istighfar sesudah shalat
yang diajarkan Nabi adalah sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ ،
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ، أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ
وَمِنْك السَّلَامُ ، تَبَارَكْت يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Astaghfirullah,
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Allahumma anta salam wa minka salam, tabarakta
ya dzal jalali wal ikram
Aku memohon
ampun kepada Allah, Aku memohon ampun kepada Allah, Aku memohon ampun kepada
Allah. Wahai Allah, engkaulah dzat pemberi keselamatan, dan dari-Mu kudapatkan
keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan sang pemilik keagungan dan kemuliaan
Penulis Silmi
Adawiya
0 komentar:
Posting Komentar