Termasuk Sunnah Baca Istighfar 100 Kali di Pagi Hari
Secara bahasa, Istighfar artinya memohon ampunan.
Istighfar kepada Allah berarti meminta ampunan kepada-Nya. Jika seseorang
membaca (استغفر الله
) Astaghfirullah: saya memohon ampunan kepada Allah. Maksudnya meminta kepada
Allah ampunan-Nya atas dosa dan kesalahan dengan dihilangkan dosa tersebut dan
hukumannya.
Perintah
dan anjuran beristighfar banyak disebutkan dalam Al-Qur'an dan sunnah
Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Terkadang disebutkan sesudah
seseorang melalukan perbuatan yang melanggar syariat, atau sesudah menjalankan
ketaatan, dan atau dalam kondisi-kondisi lainnya.
Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman tentang orang-orang bertakwa,
"Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS.
Ali Imran: 135)
Allah
berfirman tentang Nabi Syu’aib ‘alaihis salam terhadap kaumnya,
“Wahai
kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya
Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas
kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS.
Huud: 52)
Seruan Nabi
Nuh terhadap umatnya,
“Maka aku
katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun.” (QS. Nuh: 10)
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam
untuk meminta ampun bagi diri beliau dan kaum mukminin,
“Maka
ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan
mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
“Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. Al-Nashr: 3)
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi teladan dalam istighfar, beliau
banyak meminta ampun kepada Allah melalui bacaan istighfar. Di satu majlis,
beliau beristighfar lebih dari 70 kali. Di riwayat yang lain, dalam sehari
lebih dari seratus kali.
Beliau
Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga biasa beristighfar sesudah shalat. Dari
Tsauban Radhiyallahu 'Anhu:
“Apabila
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam selesai shalat (sesudah salam) beliau
beristighfar tiga kali, dan berdoa: Allaahumma Antas Salaam wa minkas Salaam
Tabaarakta Dzaljalaali wal ikraam (Ya Allah Engkau Maha Penyelamat dari
Engkaulah keselamatan Engnkau Maha Baik wahai Dzat yang Agung dan Mulia).” (HR.
Muslim)
Beliau
Shallallahu 'Alaihi Wasallam memotifasi umatnya untuk banyak beristighfar
dengan menyebutkan janji istimewanya,
"Siapa
yang kontinyu beristighfar maka Allah jadikan baginya jalan keluar dari setiap
kesulitannya, kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan memberinya rizki dari
jalan yang tidak ia sangka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah; dari Ibnu
‘Abbas Radhiyallahu 'Anhuma)
. . . Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi teladan dalam istighfar, beliau
banyak meminta ampun kepada Allah melalui bacaan istighfar. . .
Istighfar
100 Kali di Pagi Hari
Di antara
petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk memperbanyak istighfar adalah
di pagi hari. Beliau biasa beristighfar sebanyak 100 kali untuk mengawali
harinya.
Dari Abu
Musa al-Asy’ari Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Saat kami duduk-duduk,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam datang (ke kami). Kemudian beliau
bersabda,
“Tidaklah
aku berada di pagi hari kecuali aku beristigfar kepada Allah sebanyak 100
kali.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan al-Thabrani di al-Ausath. Syaikh Al-Albani
menyatakan keshahihannya di Silsilah Al-Shahihah, no. 1600)
Hadits ini
menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa beristighfar di pagi
hari 100 kali. Ini sekaligus menjadi dalil bahwa istighfar 100 kali termasuk
bagian adzkar al-Shabah (zikir-zikir di pagi hari). Wallahu A’lam.
0 komentar:
Posting Komentar