Kalimat Laa Ilaha Illallah yang Luar Biasa
Inilah salah satu keutamaan luar biasa dari kalimat laa
ilaha illallah.
(Hadits no. 1410) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ
الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ
لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ
مِئَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ
حَتَّى يُمْسِي ، وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ
عَمِلَ أكْثَرَ مِنْهُ
“Barangsiapa
mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL
HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR (tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas
segala sesuatunya) dalam sehari seratus kali, itu sama pahalanya dengan
membebaskan sepuluh hamba sahaya dan dituliskan untuknya seratus kebaikan,
serta dihapuskan dari dirinya seratus kejelekan (dosa). Dzikir itu juga penjaga
dirinya dari gangguan setan pada hari itu sampai sorenya. Dan tidak ada seorang
pun yang datang membawa amal yang lebih baik daripada yang ia bawa, kecuali ada
orang yang beramal lebih banyak daripada dirinya.”
وقال : مَنْ قَالَ سُبْحَانَ
الله وَبِحَمْدِهِ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ ، وَإنْ
كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ
Beliau juga
bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan SUBHANALLAHI WA BI HAMDIH (Mahasuci
Allah dan dengan memuji-Nya) sebanyak seratus kali sehari, terhapuslah
dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Bukhari, no. 6403 dan
Muslim, no. 2691)
(Hadits no.
1411) Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَالَ لا إلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ ؛ وَلَهُ الحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، عَشْرَ مَرَّاتٍ . كَانَ كَمَنْ أعْتَقَ أرْبَعَةَ أنْفُسٍ
منْ وَلَدِ إسْمَاعِيلَ
“Barangsiapa
mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL
HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR (tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya
segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas
segala sesuatunya) sebanyak sepuluh kali, maka ia seperti orang yang telah
memerdekakan empat jiwa dari anak keturunan Isma’il.” (HR. Bukhari, no. 6404
dan Muslim, no. 2693)
Penjelasan:
·
Kedua
hadits di atas menunjukkan keutamaan berdzikir.
·
Bacaan
tahlil (laa ilaha illallah) dan tasbih (subhanallah) punya keutamaan yang luar
biasa.
·
Dzikir
pada Allah adalah penjaga diri dari gangguan setan.
·
Dzikir
pada Allah dapat menghapuskan dosa.
·
Dzikir
pada Allah adalah bentuk qurbah (pendekatan diri) yang paling utama.
·
Dianjurkan
membaca “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU
WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR” seratus kali dalam sehari.
·
Barangsiapa
yang membaca dzikir “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA
LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR” di pagi hari sebanyak sepuluh
kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10
kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah
akan melindunginya dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang
mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula.
(HR. An-Nasai dalam Al-Kubra, 6: 10)
·
Barangsiapa
yang mengucapkan kalimat “SUBHANALLAH WA BI HAMDIH” di pagi dan petang hari
sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik
dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari
itu. (HR. Muslim, no. 2692)
·
Diperintahkan
untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Hal ini berdasarkan kalimat dalam hadits
“Dan tidak ada seorang pun yang datang membawa amal yang lebih baik daripada
yang ia bawa, kecuali ada orang yang beramal lebih banyak daripada dirinya.”
·
Menunjukkan
kasih sayang Allah karena ada amalan ringan namun berpahala besar.
·
Ada
keutamaan memerdekakan budak.
Referensi:
Bahjah
An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali.
Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:446-447.
—
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar