Antara Rezeki dan
Keimanan
Bagi orang yang tahu pembagi rezeki adalah Allah Subhanhu
wa ta'ala, bahwa kita ini sudah lengkap dengan rezekinya. Kita tidak disuruh
mencari rezeki tetapi menjemput rezeki.
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah
Gymnastiar, yang dicari itu adalah keberkahannya , karena rezekinya sudah ada
tetapi belum tentu diberi keberkahan. Kenapa jadi tidak berkah? Karena niatnya
salah dan caranya salah, jadi hilang berkahnya. Berikut tausiyah dai yang akrab
disapa Aa Gym in, kemarin di Daarut Tauhid
Allah Ta'ala berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ
رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ
مُّبِيْنٍ
“Dan tidak
satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah
rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua
(tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud: 6)
Semuanya
sudah ada rezekinya dan sesuai dengan porsinya tidak kurang dan tidak lebih.
Jika mengambil rezekinya dengan cara takwa, nanti akan Allah bimbing akan
ketemu dengan rezeki yang terbaik, jika mengambil rezekinya dengan cara yang
bathil, maka akan dipertemukan oleh Allah dengan rezekinya yang akan menjadi
bencana untuk dia. Bahkan boleh jadi Istidjraj, maka jangan pernah takut untuk
tidak punya rezeki.
Yang perlu
ditakuti adalah pertama tidak berkah dan kedua tidak syukur. Maka jemputlah
rezeki dengan taqwa, maka Allah tuntun kita dengan rezeki terbaik kita, karena
kita niatnya lurus, caranya bagus, dan ikhtiarnya maksimal. “Kita harus selalu
meyakini kalau rejeki kita Allah yang atur. Dan percayalah kalau kita akan
beruntung jika bisa menjadi jalan rejeki bagi orang lain.”
Allah
Ta'ala berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ
لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan
(ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7).
Seperti
cerita yang sering diungkapkan “Cicak, cicak makananya nyamuk, nyamuk punya
sayap sedangkan cicak tidak punya sayap, apakah cicak merasa stres? Tidak. Coba
lihat siapa yang mendekati cicak? Ya nyamuk, sebab kalau cicak yang mencari
nyamuk ini akan repot.
Maka tugas
kita selain dari harus menjemput rezeki dengan niat yang lurus dan cara yang
baik, kita juga harus senantiasa memperbaiki kualitas iman kita kepada Allah
bahwa semua ciptaannya sudah Allah sediakan rezekinya, dan dari iman yang kuat
akan tumbuh juga rasa selalu bersyukur terhadap rezeki yang kita dapatkan.
Wallahu
A'lam
0 komentar:
Posting Komentar