Sabtu, 11 Juni 2022

Shalat Sunnah Fajar, Amalan Sebelum Subuh yang Penuh Keutamaan

Shalat Sunnah Fajar, Amalan Sebelum Subuh yang Penuh Keutamaan

 

 Merdeka.com - “Shalat sunnah fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya”. Itulah salah satu keutamaan shalat sunnah fajar yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW. Begitu luar biasa keutamaannya, shalat sunnah fajar termasuk dalam kategori shalat sunnah rawatib atau shalat sunnah yang ditekankan pelaksanaannya.

Sebagaimana namanya, shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh. Istilah lainnya ialah shalat sunnah qabliyah subuh. Saat inilah umat muslim dianjurkan menyempurnakan ibadah shalat wajib melalui shalat sunnah fajar.

Berbagai keutamaan shalat sunnah fajar, amalan sebelum Subuh ini begitu istimewa. Seperti diberikan pahala yang melimpah, hingga dibuatkan rumah di surga. Namun tak jarang beberapa orang membedakan antara shalat sunnah fajar dan shalat sunnah qabliyah subuh.

Agar tidak menimbulkan pertanyaan, berikut penjelasan shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh melansir dari Liputan6.com.

Shalat Sunnah Fajar Dilaksanakan Sebelum Subuh

Sebutan fajar sering diistilahkan pada waktu pagi hari. Namun secara lebih terperinci, waktu fajar merupakan saat di mana pergeseran antara waktu malam dan pagi. Qobliyah Subuh sendiri merupakan waktu sebelum shalat subuh. Inilah yang dinamakan fajar menurut ketentuan peribadatan umat Islam.

Lebih umum, fajar adalah saat keadaan langit diisi oleh cahaya kemerah-merahan menjelang matahari terbit di sisi timur. Waktu fajar juga merupakan pertanda akan segera dimulainya shalat fardu Subuh.

Shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh atau qobliyah subuh. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Abu Hasan Al Mubarakfuri dalam kitabnya Mir'ah Al Mafatih Syarah Misykat Al Mashabih, yang dimaksud dengan shalat sunnah fajar adalah qabliyah subuh atau sebelum subuh sebanyak 2 rakaat.

Tafsir Abu Hasan tersebut merupakan pemaknaan mendalam dari sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh.

Shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh ini diperkuat oleh Imam Nawawi berdasarkan hadits Shahih Muslim yang artinya:

“Shalat sunnah Subuh tidaklah dilakukan melainkan setelah terbit fajar Subuh. Dan dianjurkan shalat tersebut dilakukan di awal waktunya dan dilakukan dengan diperingan”. Demikian pendapat Imam Malik, Imam Syafi’i dan jumhur ulama.

Hadist tersebut memberikan penjelasan bahwa tidak ada perbedaan antara shalat sunnah fajar dan shalat sunnah qabliyah subuh. Pasalnya, banyak orang memahami keduanya memiliki perbedaan dalam pelaksanaan.

Keutamaan Shalat Sunnah Fajar

Shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh memiliki kebaikan yang luar biasa. Keutamaannya ialah lebih baik dari dunia dan seisinya. Keutamaan shalat fajar ini sudah banyak diketahui oleh kaum Muslimin. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Dua rakaat fajar (sholat sunah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari sholat subuh yang termasuk dalam sholat fajar:

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada salat isya dan salat subuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengikuti Teladan Rasulullah SAW

Keutamaan shalat fajar adalah sebagai usaha mengikuti teladan dari Rasulullah SAW. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh agar umatnya senantiasa menjaga rutinitas dalam melaksanakan sholat qobliyah subuh. Bahkan shalat sunnah fajar merupakan amalan yang ditekankan oleh Rasulullah untuk selalu dilaksanakan sebagai shalat sunnah rawatib.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga sholat subuh. Sebelum sholat subuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Shalat Sunnah Fajar Menutup Kekurangan Shalat Wajib

Selain shalat wajib ada shalat sunnah yang ditekankan sebagai alaman yang dapat menutup kekurangan shalah wajib. Salah satunya ialah shalat sunnah fajar dilaksanakan pada waktu sebelum subuh. Beda ketentuan dengan shalat qabliyah dan ba'diyah atau sebelum dan sesudah waktu shalat fardu lainnya.

Keutamaan shalat fajar adalah dapat menutup kekurangan saat menjalankan ibadah sholat wajib. Manusia dalam menunaikan ibadah wajib, pasti tak luput dari kesalahan. Tak jarang sholat yang dilakukan memiliki kekurangan di bagian-bagian tertentu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu.

Lihatlah kalian pada sholat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun, jika sholatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan sholat sunah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan sholat sunah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.” (HR. Abu Daud).

Balasan Rumah di Surga

Keutamaan shalat fajar adalah akan mendapat balasan berupa rumah di surga. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang disampaikan dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata,

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Seorang hamba yang muslim melakukan sholat sunah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan sholat-sholat tersebut.” (HR. Muslim).

Pahala Tak Terbatas

Keutamaan shalat fajar adalah mendapat pahala yang tak terbatas jumlahnya. Beruntung bagi umat yang mampu rutin menunaikan sholat sunah fajar. keutamaan shalat fajar ini dibuktikan dengan Nabi Muhammad SAW yang selalu menjaga dan tidak meninggalkan dua rakaat shalat ini.

"Aisyah RA berkata, "Nabi SAW tidaklah menjaga sholat sunnah yang lebih daripada menjaga sholat sunah dua rakaat sebelum subuh." (HR Muslim).

Tata Cara Shalat Sunnah Fajar

Rasulullah SAW juga melaksanakan sholat sunah ini dengan singkat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tata cara shalat fajar tidak jauh berbeda dengan sholat wajib dan sunnah lainnya.

Berikut tata cara shalat sunnah fajar atau qobliyah subuh:

1. Membaca niat sholat sunah qabliyah subuh.

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca surah al-Fatihah dilanjutkan salah satu surah dalam Al-Qur’an

4. Rukuk.

5. I`tidal.

6. Sujud pertama.

7. Duduk di antara dua sujud

8. Sujud kedua rakaat pertama.

9. Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca Surah al-Fatihah hingga sujud kedua.

10. Duduk tasyahud.

11. mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiri.

Bacaan Surat dalam Shalat Sunnah Fajar

Berikut bacaan surah Al-Qur’an yang dianjurkan dibaca setelah Al-Fatihah pada tata cara shalat sunnah fajar:

1. Surah al-Kafirun dan Surah al-Ikhlas

Ketika menjalankan sholat fajar atau qabliyah subuh, seorang muslim dapat membaca Surah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Surah al-Ikhlas pada rakaat kedua. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah pada shalat sunnah sebelum subuh membaca surah al-Kafirun dan surah al-Ikhlas (H.R. Muslim 726).

2. Ayat 136 Surah al-Baqarah dan Ayat 52 Surah Ali Imran

Selain itu, baca Surah al-Baqarah:136 di rakaat pertama dan Surah Ali Imran: 52 di rakaat kedua sesuai riwayat dari Said bin Yasar, Ibnu Abbas mengabarkan kepadanya, "Sesungguhnya Rasulullah saat salat sunnah sebelum subuh di rakaat pertama membaca "Qụlū āmannā billāhi wa mā unzila ilainā ..." (Surah al-Baqarah:136) dan di rakaat keduanya membaca ".. āmannā billāh, wasy-had bi`annā muslimụn" (Surah Ali Imran:52) (H.R. Muslim727)

Reporter : Ibrahim Hasan

https://www.merdeka.com

 

0 komentar:

Posting Komentar