6 Cara Tidur Sehat
Seperti Rasulullah, Bantu Jaga Kondisi dan Bugar di Pagi Hari
Merdeka.com - Ajaran Islam memiliki berbagai amalan yang
baik bagi kesehatan, maupun dalam memperkuat keimanan. Salah satunya dalam hal
beristirahat di malam hari. Cara tidur sehat seperti Rasulullah patut ditiru.
Sebab cara itu menjadi langkah tepat untuk memperoleh istirahat tubuh yang
sesungguhnya.
Pola tidur Nabi Muhammad begitu menginspirasi dan mulai
dibuktikan secara ilmiah oleh banyak ilmuan terkemuka. Tak dapat dipungkiri,
para pakar kesehatan mengakui cara tidur sehat seperti Rasulullah ini layak
diterapkan setiap hari.
Meski terbilang sederhana, namun hal ini sesuai hadis
Rasulullah dan bisa termasuk menjalankan amalan. Mencoba menjalankan suri
tauladan Nabi, termasuk salah satu ibadah. Sehingga sebagai umat Islam yang
berusaha taat, alangkah baiknya mengetahui mengenai hal ini.
Berikut beberapa cara tidur sehat seperti Rasulullah,
membantu menjaga kondisi dan kebugaran di pagi hari.
Memadamkan Lampu
Cara tidur sehat Rasulullah yang pertama ialah memadamkan
lampu atau membuat kamar Anda menjadi lebih gelap. Hal ini disampaikan Nabi SAW
melalui hadis, serta diperkuat oleh berbagai penelitian.
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi Muhammad
SAW bersabda: "Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian
tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman."
Melansir dari Health, sebuah penelitian oleh Joyce
Walsleben, PhD, profesor di New York University School of Medicine, saat tidak ada
cahaya sekresi hormon melatonin diproduksi secara alami selama tidur.
Hormon melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal,
berfungsi sebagai pengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga
kesehatan jantung, dan menghambat peningkatan kolesterol.
Selain itu, sebuah studi dalam jurnal Cancer Genetics and
Cytogenetics. Melngulas bahwa tidur menggunakan cahaya buatan, akan berdampak
pada jam biologis tubuh. Serta memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang
dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Posisi Tidur Miring ke Arah Kanan
Cara tidur sehat seperti Rasulullah berikutnya dengan
memiringkan tubuh ke sebelah kanan. Sebab posisi jantung di kiri, mencegah
tertindih. Hal ini telah dianjurkan oleh Nabi SAW sejak ribuan tahun silam.
Dalam HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710, Nabi
Muhammad SAW mengatakan agar "Berbaringlah di atas rusuk sebelah
kananmu."
Semakin diperkuat dari hasil studi para pakar kesehatan.
Melansir dari Liputan6, berdasar studi yang dilakukan pada 2003. Serta dimuat
The Journal of American College of Cardiology dan New York Times 21 Februari
2011, tidur posisi miring ke kanan lebih aman daripada miring ke kiri.
Hal tersebut bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi
jantung. Sebab, saat posisi tubuh miring ke kanan, membuat jantung yang berada
di bagian kiri tidak tertindih oleh organ lain.
Zaman dahulu, mungkin banyak yang berpikir dengan alasan
bahwa Islam selalu mengutamakan kanan, sehingga anjuran ini merujuk pada
keutamaan tadi. Ternyata di balik itu, ada efek medis untuk menjaga kesehatan
yang mulai terungkap.
Bagi pasangan suami dan istri, bisa dengan menghadap ke
kanan dengan posisi istri di depan. Sehingga suami dapat memeluk dari belakang.
Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi Kanan
Kesederhanaan yang terpancar dari cara tidur sehat
Rasulullah, beliau lebih senang tidur beralaskan tikar, terbuat dari dari kulit
binatang yang diisi dengan sabut. Mengutip dari Liputan6, kepala Nabi SAW
diberi alas sebagai bantal. Namun terkadang menggunakan salah satu tangan
diletakkan di bawah pipi.
Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa
"Nabi SAW jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya
di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya
(Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup)."
Di balik kesederhanaan Rasulullah tersimpan manfaat
medis. Ternyata tidur dengan alas tangan bisa membuat posisi kepala, leher dan
punggung tercipta garis lurus.
Tidak Tidur dengan Posisi Tengkurap
Cara tidur sehat Rasulullah selanjutnya dengan mengindari
posisi tengkurap. Larangan ini muncul dari kisah Ya'isy bin Thikhfah
Al-Ghifari.
Dia bercerita, “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa
ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang
yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini
dimurkai Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah
Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).
Tidur posisi tengkurap, kata Imam Tirmidzi, membawakan
hadis yang diperoleh Abu Hurairah. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat seorang
Muslim tidur tengkurap, beliau berkata, "Ini adalah cara tidur yang tidak
disukai oleh Allah."
Pakar kesehatan membuktikan bahwa tidur tengkurap
berbahaya. Ilmu kedokteran mengungkap bila tidur pulas dengan tengkurap lama,
otomatis membuat otot dada atau otot pernafasan tidak bisa mengembangkan dada
secara baik dan maksimal.
Setelah suatu periode tertentu, bisa mengalami kesulitan
bernapas. Sebab beban tubuh menekan ke arah dada dan menghalangi dalam
merenggang, serta berkontraksi. Sehingga mengurangi asupan oksigen dan
memengaruhi kinerja jantung hingga otak.
Tidak Berlama-lama Terlentang
Cara tidur sehat Rasulullah berikutnya ialah larangan
tidur berlama-lama dengan posisi terlentang. Sebab hasil kaji secara medis,
ternyata tidur terlentang bisa menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan
kadangkala bisa menyebabkan ingin ke toilet terus.
Berdasarkan penelitian Dr. Zafir al-Attar, tidur dengan
cara terlentang akan menyebabkan seseorang bernapas melalui mulutnya. Sehingga
mengurangi intensitas napas dari hidung. Padahal hidung memiliki bulu-bulu
halus dan lendir yang bisa menyaring kotoran, yang ikut terhisap bersama udara
yang dihirup.
Terlalu banyak bernapas menggunakan mulut, seseorang
rawan terkena flu. Serta menyebabkan keringnya rongga mulut, sehingga memicu
terjadinya peradangan pada gusi.
Tidur Lebih Awal Selepas Sholat Isya
Cara tidur sehat Rasulullah yang terakhir ialah, anjuran
untuk istirahat setelah sholat Isya. Sebaiknya menyegerakan tidur jika tidak ada
kepentingan lain.
Apalagi begadang untuk hal yang tidak bermanfaat, tentu
bisa merugikan. Namun bila ada hal penting yang membuat mata harus tetap
terjaga, boleh dilakukan, seperti muraja'ah, belajar, dan hal baik lainnya.
"Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam
sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat)
setelahnya." (HR. Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647).
Dikaji dari segi kesehatan, waktu malam sebagai ekskresi
hati dalam menetralkan racun, sehingga perlu keadaan yang tenang. Apabila
begadang, maka sekresi ini tak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Sehingga
dalam kurun waktu panjang, bisa menyebabkan penyakit kanker hati.
Itulah beberapa cara tidur sehat Rasulullah yang patut
diteladani dan diterapkan setiap malam. Sebuah langkah ibadah sederhana yang
sangat mudah, demi memperoleh kasih sayang Allah SWT melalui mengikuti teladan
Nabi.
Langkah ini tidak hanya dilakukan oleh umat Islam saja,
melainkan netral bagi semua, dengan niat demi memperoleh kesehatan. Salam sehat
dan semoga bermanfaat.
Reporter : Kurnia
Azizah
0 komentar:
Posting Komentar