Inilah Waktu Waktu
yang Allah Turunkan Limpahan Keberkahan
Berkah adalah sesuatu (kebaikan) yang banyak (melimpah). Dengan keberkahan
seseorang bisa menghadapi sebuah ujian dengan mudah dan tenang. Dalam Islam
disebutkan ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan keberkahan, salah satunya
adalah di waktu pagi hari.
1. Waktu sahur
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan
sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”(HR Bukhari dan
Muslim)
Yang
dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu.
Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat
dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah
yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى
السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ
يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ
يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita
turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir.
Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.
Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang
memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
Shalat
qiyaumul lail termasuk dalam sebuah keberkahan, seseorang ketika bulan Ramadhan
rajin melakukannya namun ketika bulan Ramadhan usai maka tidak melakukannya
lagi, bukan hanya shalat malam saja namun amalan-amalan lain yang dikerjakan
pada bulan Ramadhan. Karena hal demikian bisa jadi berpotensi jika amalan
seseorang tidak diterima.
Para ulama
mengatakan, diantara tanda diterima kebaikan amal adalah kebaikan
setelahnya.Jangan sampai amalan-amalan yang telah dilakukan hanya sia-sia bagai
debu yang beterbangan.
Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ
هَبَآءً مَّنْثُوْرًا
“Dan Kami
akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 23)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ
الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
“Shalat
malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh,
hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat malam yang telah dia
kerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Zaman
sekarang sulit melakukan shalat malam bisa jadi karena maksiat yang dilakukan,
sehingga Allaah memalingknnya. Jika masih sulit maka istighfar karena maksiat
menjadi penghalang shalat malam.
2. Waktu
Subuh
Rasulullah
shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah,
berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)
Begitupula
dengan ucapan
بارك الله فيكم
Yang mana
di dalamnya terdapat maksud keberkahan dan kebaikan.
Sebagian
Ulama ada yg mengatakan, karena waktu subuh berkah sehingga tidur di waktu
subuh hukumnya makruh. Apabila tidak tidur maka mendapat keberkahan yang sangat
banyak, rezeki diturunkan waktu subuh. Sebaiknya jangan tidur setelah subuh
karena waktu itu juga turunya rezeki dan berkah.
Ibnu Qayyim
Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
وَنَوْمُ الصُّبْحَةِ يَمْنَعُ الرِّزْقَ؛ لِأَنَّ ذَلِكَ
وَقْتٌ تَطْلُبُ فِيهِ الْخَلِيقَةُ أَرْزَاقَهَا، وَهُوَ وَقْتُ قِسْمَةِ
الْأَرْزَاقِ، فَنَوْمُهُ حِرْمَانٌ إِلَّا لِعَارِضٍ أَوْ ضَرُورَةٍ،
“Tidur
setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari
rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang
dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.” (Zadul Ma’ad fi Hadyi
Khairil ‘Ibaad 4/222)
Wallahu
A'lam
0 komentar:
Posting Komentar