10 Tips Manajamen
Waktu Dalam Islam
Waktu adalah salah satu nikmat yang Allah harus kita
syukuri, karena dengan dengan adanya waktu dan ridha dari Allah kehidupan ini
dapat terus berjalan. Sejatinya waktu ada untuk mengantarkan manusia menuju
tujuan penciptaan manusia dalam Islam, dan waktu adalah sesuatu yang abstrak,
tidak dapat ditangkap dengan indra. Dan pengatur waktu atau masa adalah Allah
SWT.
Allah menciptakan waktu agar manusia dapat menghargai
setiap hal yang terjadi dan setiap hal yang dia miliki dalam hidupnya. Dan
dalam Islam, kita diajarkan agar senantiasa menghargai waktu yang ada dengan
rajin melakukan ibadah kepada Allah SWT., misalnya dengan menunaikan shalat
lima waktu, melakukan shalat sunnah seperti shalat dhuha dan shalat tahajjud,
dan ibadah yang lainnya. Mengisi waktu dengan memperbanyak ibadah dan berbuat
kebaikan merupakan salah satu cara meningkatkan iman dan takwa kepada Allah
SWT.
Namun, manusia seringkali tidak mensyukuri waktu yang
telah Allah berikan kepadanya dan seringkali menyia-nyiakan waktu tersebut
dengan perbuatan atau hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan berikut ini ada
beberapa tips dalam mengatur atau memanajemen waktu menurut Islam.
10 Tips Manajemen Waktu Menurut Islam
Sebagai muslim, kita harus bisa menggunakan waktu
sebaik-baiknya sebagai salah satu cara mensyukuri nikmat Allah. Dan waktu
merupakan nikmat Allah yang tidak dapat diulang atau didapatkan kembali, karena
waktu sejatinya selalu berjalan maju, tidak dapat diputar ataupun diperbaiki.
Dan manusia seringkali menjadi orang yang rugi karena telah menyia-nyiakan
waktu yang Allah berikan, padahal dalam sumber syariat Islam, ada salah satu
firman Allah yang memperingatkan agar kita senantiasa menggunakan waktu dengan
baik.
Dalam (QS. Al-‘Asr ayat 1-3) Allah berfirman : “Demi
masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling
menasihati untuk kesabaran.”
Dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa orang yang rugi
adalah mereka yang tidak beriman dan melakukan kebajikan dalam hidupnya serta
tidak menasihati orang yang berada dalam kesesatan dan tidak menasihati agar
orang-orang saling bersabar dalam menjalani kehidupan ini.
Berikut adalah beberapa tips agar kita tidak menjadi
orang yang rugi :
Hilangkan kebiasaan menunda-nunda
Perbuatan suka menunda tidaklah baik, namun bila menunda
suatu pekerjaan untuk melakukan ibadah wajib kepada Allah seperti shalat, maka
hal tersebut diperbolehkan. Dalam Sya’ir Arab disebutkan : “Janganlah engkau
menunda-nunda amalan hari ini hingga besok. Seandainya besok itu tiba, mungkin
saja engkau akan kehilangan.”
Jangan sering menunda-nunda sesuatu, terlebih jika hal
yang ditunda adalah dalam perihal ibadah dan amalan baik lainnya, karena
dikhawatirkan umur kita tidak sampai pada detik berikutnya. Kematian bisa
datang kapan saja, bahkan dalam hitungan detik. Tidak ada yang tahu kapan Allah
akan memanggil hambanya kembali, oleh karena itu sebaiknya jangan menunda-nunda
sesuatu yang merupakan amalan baik, terlebih amalan yang merupakan ibadah.
Dahulukan yang wajib
Allah menyukai orang-orang yang senantiasa bertakwa
kepadanya, dan ketakwaan tersebut berada pada perbuatan yang diwajibkan dan
diharamkan oleh Allah. Dan untuk menjadi orang yang tidak merugi, alangkah
baiknya jika kita mendahulukan apa yang menjadi kewajiban bagi kita sebagai
umat muslim. Apabila amalan-amalan yang wajib telah terpenuhi, barulah kita
boleh mengerjakan amalan-amalan sunnah dan mubah lainnya yang dapat
mendatangkan kebaikan bagi kita.
Selesaikan pekerjaan tepat waktu
Jika kita memiliki sebuah pekerjaan yang waktu
penyelesaiannya dapat diselesaikan pada saat itu juga, maka akan lebih baik
apabila pekerjaan tersebut diselesaikan tepat waktu, dan tidak mengulur-ulur
waktu penyelesaiannya.
Buat batasan waktu
Untuk mengatur waktu yang ada agar tidak sia-sia, maka
sebaiknya buat batasan waktu pada setiap kegiatang yang dilakukan. Misalnya :
tidur dari jam sekian hingga jam sekian, belajar berapa jam dalam sehari dan
pada jam berapa saja, dan lain sebagainya.
Meninggalkan aktivitas yang tidak bermanfaat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah
SAW, beliau bersabda : “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan
hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi)
Dalam hadits tersebut, bagi seorang muslim dianjurkan
untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalnya : menonton tv secara
berlebihan, bermain ponsel seharian, tidur seharian, dan lain-lainnya.
Kebiasaan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat tersebut sebaiknya dikurangi
dan dihilangkan karena masih ada banyak hal bermanfaat lainnya yang dapat kita
lakukan.
Membuat jadwal kegiatan
Agar waktu yang kita miliki dapat berguna dan terisi dengan
hal yang bermanfaat, ada baiknya jika kita membuat daftar kegiatan tentang apa
saja yang harus kita lakukan setiap hari.
Kurangi bersantai-santai
Allah akan memberikan manusia hasil kehidupan berdasarkan
pada usaha hambanya. Apabila ia berusaha dengan keras dan giat, maka Allah akan
memberikan hasil yang setimpal dengan perbuatannya. Namun apabila seseorang
hanny bersantai-santai sepanjang waktu yang dia miliki, maka orang tersebut
akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan usahanya.
Jangan terjebak dalam masa lalu
Seseorang yang tidak ingin waktunya sia-sia, maka ia
harus terus berjalan kedepan dan tidak terjebak pada masa lalunya.
Belajar fokus pada sesuatu
Apabila seseorang mempunyai banyak target dalam hidupnya,
maka ia haruslah fokus pada satu hal dahulu, agar apa yang telah didapatkannya
tidak terlepas dan waktu yang dia miliki tidak terbuang sia-sia.
Niatkan berubah menjadi yang lebih baik
Untuk menjadi orang yang dapat mempergunakan waktu dengan
sebaik-baiknya maka yang paling pertama adalah adanya niat dari orang tersebut.
Apabila tidak ada niat dan keinginan untuk berubah, maka bagaimana bisa orang
tersebut mengatur waktunya dan menjalankannnya dengan bermanfaat.
Jadi, sebagai muslim yang baik kita haruslah senantiasa
mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar kelak kita tidak menjadi orang
yang merugi. Karena sesungguhnya, orang yang merugi dapat kehilangan kesempatan
untuk menempati surga milik Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar