Selasa, 12 April 2022

Lafadz Subhanallah, Makna dan Keutamaannya

Lafadz Subhanallah, Makna dan Keutamaannya

 

Jakarta - Subhanallah sering diucapkan kaum muslim. Tapi sudah tahu belum sih makna dari subhanallah dan kapan kata ini digunakan?

Di antara kalimat-kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik dan akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT) yang dianjurkan untuk selalu dibaca adalah lafal subhanallah.

Dikutip dalam buku "Dahsyatnya Ibadah Malam" oleh Ust. Subki Al-Bughury dan Hendri Kusuma Wahyudi, Lc, kalimat subhanallah memiliki makna Mahasuci Allah. Ini berarti Allah adalah zat yang harus disucikan dan Dia tidak bergantung pada apa pun. Zat-Nya berdiri sendiri dan tanpa bantuan makhluk lain sama sekali.

Sedangkan secara lughawi atau bahasa, makna dari subhanallah adalah menjauh dan seseorang yang berenang dilukiskan dengan menjauh.

Ucapan kalimat subhanallah (Mahasuci Allah), sebuah ungkapan yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai ungkapan rasa takjub.

Di dalam Al-Qur'an, anjuran untuk bertasbih kepada Allah sangat banyak, diantaranya sebagai berikut:

 

تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

 

Tusabbiḥu lahus-samāwātus-sab'u wal-arḍu wa man fīhinn, wa im min syai`in illā yusabbiḥu biḥamdihī wa lākil lā tafqahụna tasbīḥahum, innahụ kāna ḥalīman gafụrā

Artinya: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Isra: 44).

Zikir dengan menggunakan lafal subhanallah merupakan salah satu kalimat yang banyak dianjurkan di dalam hadits-hadits Nabi SAW.

Makna lafadz subhanallah Foto: "Dahsyatnya Ibadah Malam" oleh Ust. Subki Al-Bughury dan Hendri Kusuma Wahyudi, Lc

Artinya: "Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat subhanallah wabihamdihi, subhanallahil 'Azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan pada hadits lainnya Nabi SAW bersabda,

Makna lafadz subhanallah

 

Artinya: "Sesungguhnya sebaik-baiknya ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat subhanallah wa bihamdihi." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Adapula beberapa hadits yang menjelaskan tentang kegunaan dan manfaat zikir dengan kalimat subhanallah:

1. Memberikan pahala yang besar di sisi Allah SWT, bahkan sebuah kalimat zikir yang paling disukai oleh-Nya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abi Dzar. Rasulullah pernah ditanya, "Perkataan apa yang paling utama?" Beliau menjawab "Yang dipilih oleh Allah bagi para malaikat dan hamba-hamba-Nya, yaitu subhanallah wabihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya)." (HR. Muslim).

2. Sebagai sarana untuk menghidangkan gangguan dan kesulitan dari yang tidak disukai. Seperti yang telah ditegaskan di dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 130:

 

فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ۖ وَمِنْ ءَانَآئِ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ ٱلنَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ

 

Faṣbir 'alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ'isy-syamsi wa qabla gurụbihā, wa min ānā`il-laili fa sabbiḥ wa aṭrāfan-nahāri la'allaka tarḍā

Artinya: "Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang," (QS. Thaha: 130).

3. Kalimat tasbih dapat menghapuskan segala dosa apabila dibaca seratus kali. Hal ini pernah ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

 

Lusiana Mustinda - detikEdu

https://www.detik.com

 

 

0 komentar:

Posting Komentar