9 Cara Meraih
Lailatul Qadar
Subhanallah, seorang mukmin yang sangat mencintai Allah
dan Rasul-Nya pasti sangat merindukan Lailatul Qadar. Karena malam itu teramat
istimewa, malam dengan kadar lebih baik dari 1.000 bulan, atau 83 tahun 3
bulan, khoirun min alfi syahrin; malam turunnya para Malaikat dengan dipimpin
langsung Malaikat Jibril atas izin-Nya, tanazzalul Malaaikatu warruuhu; malam
penuh kedamaian hingga terbit fajar, salaamun hiya hatta mathla’il fajri.
Malam ini sungguh tidak ternafikan sebagai malam yang
sangat terasa nikmat. Apalagi jika menikmatinya dengan beriktikaf di masjid.
Tercecaplah puncak kedekatan diri dengan Allah, sehingga air mata pun tidak
terbendung lagi. Surah Al-Qodar [97] turun karena menunjukkan keistimewaan
malam yang terjadinya pada Asyrul Awaakhir, 10 akhir Ramadhan ini.
Adapun untuk mengenali malam indah ini, Rasul SAW
bersabda, ''Malam Lailatul Qadar bersih, tidak sejuk, tidak panas, tidak
berawan padanya, tidak hujan, tidak ada angin, tidak bersinar bintang dan
daripada alamat siangnya terbit matahari dan tiada cahaya padanya (suram).''
(HR Muslim).
Berikut ini kiat untuk menjemputnya. Pertama,
benar-benar bersemangat untuk meraihnya diawali dengan meluruskan niat semata
ingin ridha Allah SWT. ''Barang siapa melaksanakan ibadah pada malam Lailatul
Qadar dengan didasari keimanan dan harapan untuk mendapatkan keridhaan Allah,
maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.'' (HR Bukhari Muslim).
Kedua, bermujahadah dalam ibadah, ''Sungguh, Rasul tercinta
pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, lebih bermujahadah melebihi
kesungguhan beliau di waktu lainnya.'' (HR Muslim). Seperti berpuasa dengan
tanpa maksiat, membaca Alquran dengan pemahaman dan penghayatan dan menunaikan
shalat Tarawih tanpa putus dan dengan tumaninah.
Ketiga, melaksanakan kewajiban Syariat Allah, seperti zakat
maal bagi hartawan, jika wanita taatlah dengan berjlibab. Keempat,
beriktikaf di masjid. Abu Said menceritakan tentang iktikaf Rasulullah di
masjid yang ketika itu berlantaikan tanah dan tergenang air. “Aku melihat pada
kening Rasulullah ada bekas lumpur pada pagi hari Ramadhan.” (HR Muslim).
Kelima, dengan selalu terjaga dalam kekhusyukan ibadah, tidak
banyak tidur dan ngobrol. Justru memburai air mata yang mengalir tak terbendung
karena rindu perjumpaan dengan-Nya, takut murka-Nya dan karena merasa banyak
dosa.
Keenam, berazam dan bersumpah untuk taubatan nashuha; tidak
kembali maksiat dan tidak akan menzalimi dan menyakiti siapapun lagi. Ketujuh,
wajib minta maaf kepada siapa pun termasuk kepada keluarga atau sahabat yang
pernah ia sakiti. Karena jika tidak, akan menjadi hijab (penghalang) bagi doa
dan ibadahnya.
Kedelapan, tiada waktu berlalu sia-sia
kecuali banyak berzikir, istighfar, shalawat, wudhu terjaga dan kesenangan
bersedekah. Kesembilan, berdoalah sungguh sungguh, yakin penuh harap.
“Wahai Rasulullah,” tanya Aisyah, “Bagaimana menurutmu
andai aku mendapatkan Lailatul Qadar? Doa apa saja yang harus aku baca?” Beliau
bersabda, “Ucapkanlah, Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Mulia,
dan Engkau menyukai ampunan. Maka ampunilah aku,” (HR Tirmidzi).
Allahu Akbar, akankah kita yang meraihnya? Kepastiannya
hanya milik Allah. Tapi, teruslah meniti jalan ketaatan kepada-Nya. Karena
boleh jadi kita adalah di antaranya. Jika setelah malam indah itu berlalu kita
adalah yang semakin kuat akidahnya, semakin rajin dan menikmati ibadahnya,
akhlak yang semakin mulia.
Dalam hal ihyaaus sunnah (menghidupkan amal sunnah) kita
semakin bersemangat, kepada keluarga dan umat manusia selalu berkasih sayang,
ketakwaan kita semakin tampak dan dirasakan oleh diri, keluarga dan sahabat
kita, dan air mata kita mudah meleleh karena liqoouhu, kerinduan berjumpa
dengan-Nya. Jika ya, boleh jadi kita adalah yang telah berhasil meraihnya.
Allahumma ya Allah, ampunilah seluruh dosa kami dari
mulai akil baligh hingga waktu Engkau wafatkan kami, terimalah amal ibadah
kami, tobat kami, berkahi sisa-sisa umur kami dalam aktivitas Syariat dan
Sunnah Nabi-Mu, berilah pada kami keistimewaan Lailatul Qodar, dan wafatkan kami
semua husnul khootimah. Aamiin.9 Cara Meraih Lailatul Qadar
Red: Damanhuri
Zuhri
Oleh: Ustaz
Muhammad Arifin Ilham
0 komentar:
Posting Komentar