7 Kunci Untuk
Mendapatkan Ketenangan dalam Anjuran Islam
Setiap dari kita pasti pernah merasakan saat-saat dimana
masalah yang kita hadapi tak kunjung menemukan jalan keluar. Saat masalah itu
muncul, hati kita dilanda kegelisahan, kecemasan, stress hingga depresi. Stress
dan depresi mampu memicu berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit fisik
hingga penyakit pikiran.
Terkadang masalah yang kita hadapi tak kunjung
selesai bukan karna tak ada solusinya,
melainkan karena kita tidak cukup tenang untuk dapat berpikir jernih.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Insyirah (94:6) : “sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Lalu, bagaimanakah cara untuk mencari
ketenangan agar kita merasa tentram?
Mencari ketenangan dalam Islam
Islam adalah agama yang tentram, agama yang memberikan
ketenangan, agama yang memberikan kedamaian. Dengan memeluk Islam, mempelajari
ilmunya kemudian mengamalkannya, niscaya kita akan mendapatkan ketenangan dalam
hidup. Berikut beberapa kunci dalam mencari ketenangan yang dianjurkan dalam
Islam:
Mengingat Allah
Selalu mengingat Allah adalah cara yang paling mendasar
bagi Umat Muslim agar hati kita merasa tentram. Sebagaimana Allah berfirman
dalam QS Ar-Ra’d ayat 28, yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tentram.”
Dalam bahasa AL-Qur’an, mengingat Allah dapat diartikan
juga dengan berdzikir. Artinya dengan berdzikir, mengingat kebesaran serta
nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, kita akan mendapatkan ketentraman dalam
hati.
Bersyukur atas yang telah diberikan Allah
Bersyukur kepada nikmat yang telah Allah berikan
merupakan cara yang mudah bagi kita untuk mendapatkan ketentraman dalam hati
maupun pikiran. Allah memerintahkan kepada setiap Muslim untuk bersyukur
kepada-Nya, sebagaimana firman Allah:
“Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah:152)
Juga dalam Surat An-Nisa ayat 147, yang artinya :
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan
beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS
An-Nisa:147)
Taat kepada perintah Allah
Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
“…Sesungguhnya, hati tidak akan (merasakan) ketenangan, ketenteraman, dan
kedamaian, melainkan jika pemiliknya berhubungan dengan Allah Subhanahu wa
Ta’ala (dengan melakukan ketaatan kepadaNya) sehingga, barangsiapa yang tujuan
utama (dalam hidupnya), kecintaannya, rasa takutnya, dan ketergantungannya
hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia telah mendapatkan kenikmatan
dariNya, kelezatan dariNya, kemuliaan dariNya, dan kebahagiaan dari-Nya untuk
selama-lamanya.”
Dari pernjelasan beliau, kita memahami bahwa jika
seseorang meninggalkan ketaatannya kepada Allah SWT, atau bahkan bermaksiat,
maka hatinya akan sempit, gersang, selalu gelisah, dan gundah. Hati yang sempit
adalah hati yang sulit untuk merasa tenang dan tentram, karena selalu dilanda kegelisahan
atas perintah Allah SWT yang ditinggalkannya. Maka dari itu agar hati kita
selalu merasa tenang dan tentram, kita wajib untuk selalu menaati perintah
Allah dan menjauhi niatan untuk berpaling dari perintah-Nya.
Shalat
Kewajiban bagi setiap muslim ialah melaksanakan shalat
pada 5 waktu kepada-Nya. Apabila shalat yang kita kerjakan benar dan khusyu’,
niscaya kita akan merasakan kepuasan dalam hati, ketenangan jiwa dan
ketentraman hidup.
Dalam satu komunikasi yang agung yang kita lakukan dengan
Sang Rabb, segala macam kegelisahan, keresahan, serta kesempitan dalam hati dan
jiwa seakan tersapu bersih. Kita hendaknya menjadikan shalat sebagai penghibur
dan penghias hati kita sebagaimana yang Rasulullah SAW rasakan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“dan telah dijadikan pengihibur (penghias) hatiku
(kebahagiaanku) pada shalat.” (HR. An-Nasai [7/61] no. 3939, 3940, Ahmad
[3/128] no. 14069. Dishahihkan Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah
[3/98 dan 4/424])
Berkumpul dengan orang sholeh
Orang sholeh adalah orang yang dekat dengan Allah,
apabila kita bergaul dengan para shalihin akan membuat kita terbawa untuk
selalu mendekatkan diri kepada Allah. Berkumpul dengan orang-orang sholeh
adalah salah satu amalan yang dapat menenangkan hati dan pikiran kita. Segala
kegundahan dalam hati dan pikiran akan terobati dengan nasehat-nasehat yang
berguna yang membawa kita untuk selalu menyerahkan segala hasil dari urusan
kita kepada Allah SWT.
Baca Al-Quran
Al-Quran mengandung berbagai macam petunjuk untuk hidup
kita. Jika kita mampu memahami petunjuk-petunjuk yang terkandung didalamnya
kita akan merasakan kenikmatan dan ketenangan. Sebagaimana Allah sampaikan
bahwa Al-Quran adalah benar-benar petunjuk yang nyata. Petunjuk bagi manusia,
yang dapat membuat hidup kita lebih tenang, karena kita senantiasa berjalan
dijalan yang benar.
Yakin terhadap pertolongan Allah
Sesulit apapun dan seberat apapun masalah yang kita
hadapi, yakinlah bahwa Allah tidak akan memberi cobaan yang hamba-Nya takkan
mampu untuk menghadapinya. Allah SWT pasti akan memberikan pertolongan kepada
kita apabila kita menjalaninya dengan ikhlas sabar, serta selalu bertawakal
kepada-Nya.
Karena, ketidaktenangan terjadi apabila seseorang selalu
memikirkan tentang beratnya cobaan yang dihadapi, dan lupa bahwa Allah selalu
bersamanya. Kita pun sangat dianjurkan untuk meminta pertolongan kepada Allah,
karena Allah selalu mendengar permohonan hamba-Nya.
Sebagaimana firman Allah pada Surah Ali-‘Imran ayat 126:
“Dan Allah tidak
menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagimu
dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Demikianlah beberapa kunci amalan yang mampu memberikan
ketenangan dalam Islam. Semua bergantung pada apakah kita mampu melaksanakan
amalan-amalan diatas atau justru tetap terfokus pada masalah yang kita hadapi.
Intinya, jika kita merasa kesulitan dalam menghadapi suatu masalah, ingatlah
kepada Allah. Karena hanya dengan mengingat Allah kita akan mendapat
ketenangan, dan hanya pada-Nya lah kita meminta pertolongan.
Adibayu
Firmansyah
0 komentar:
Posting Komentar