Manfaat Baca Surat Al Ikhlas
SURAT al-Ikhlas atau Qul Huwallahu Ahad barangkali adalah
surat favorit bagi kebanyakan orang (muslim tentunya). Sebab surat ini sangat
pendek dan mudah dihafalkan.
Karena itu banyak yang menggunakan surat ini untuk
mengisi bacaan surat-surat setelah al-Fatihah pada salat. Apakah anda juga
begitu?
Tidak mengapa jika memang iya. Sebab surat al-Ikhlas ini
memang banyak fadhilah dan keistimewaannya. Banyak hadis yang menunjukkan akan
hal itu. Apa saja ? Berikut ini beberapa keistimewaan surat al-Ikhlas:
1. Surat Al Ikhlas Setara dengan Tsulutsul Quran?
Hal ini berdasarkan hadits :
"Dari Abu Said (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki
mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang Qul huwallahu ahad. Tatkala
pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan
merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, "Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini
sebanding dengan sepertiga Al Quran". (HR. Bukhari no. 6643) [Ada yang
mengatakan bahwa yang mendengar tadi adalah Abu Said Al Khudri, sedangkan
membaca surat tersebut adalah saudaranya Qotadah bin Numan.]
Begitu juga dalam hadits:
"Dari Abu Darda dari Nabi shallallahu alaihi wa
sallam, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apakah seorang di
antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al Quran dalam semalam?"
Mereka mengatakan, "Bagaimana kami bisa membaca seperti Al Quran?"
Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Qul huwallahu ahad itu
sebanding dengan sepertiga Al Quran." (HR. Muslim no. 1922)
An Nawawi mengatakan, dalam riwayat yang lainnya
dikatakan : "Sesungguhnya Allah membagi Al Quran menjadi tiga bagian. Lalu
Allah menjadikan surat Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) menjadi satu
bagian dari 3 bagian tadi." Lalu Al Qodhi mengatakan bahwa Al Maziri
berkata, "Dikatakan bahwa maknanya adalah Al Quran itu ada tiga bagian
yaitu membicarakan (1) kisah-kisah, (2) hukum, dan (3) sifat-sifat Allah.
Sedangkan surat Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash) ini
berisi pembahasan mengenai sifat-sifat Allah. Oleh karena itu, surat ini
disebut sepertiga Al Quran dari bagian yang ada. (Syarh Shohih Muslim, 6/94)
Apakah Surat Al Ikhlas bisa menggantikan sepertiga Al
Quran? Maksudnya adalah apakah seseorang apabila membaca Al Ikhlas sebanyak
tiga kali sudah sama dengan membaca satu Al Quran 30 juz? [Ada sebagian orang
yang meyakini hadits di atas seperti ini.] Jawabannya: Tidak. Karena ada suatu
kaedah: "Sesuatu yang bernilai sama, belum tentu bisa menggantikan."
Itulah surat Al Ikhlas. Surat ini sama dengan sepertiga
Al Quran, namun tidak bisa menggantikan Al Quran. Salah satu buktinya adalah
apabila seseorang mengulangi surat ini sebanyak tiga kali dalam shalat, tidak
mungkin bisa menggantikan surat Al Fatihah (karena membaca surat Al Fatihah
adalah rukun shalat, pen).
Surat Al Ikhlas tidak mencukupi atau tidak bisa
menggantikan sepertiga Al Quran, namun dia hanya bernilai sama dengan
sepertiganya.
Pertanyaannya : Apakah jika seseorang memiliki kewajiban
kafaroh, dia cukup membaca dzikir ini? Jawabannya : Tidak cukup dia membaca
dzikir ini. Karena sesuatu yang bernilai sama belum tentu bisa menggantikan.
(Diringkas dari Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah 97-98, Tafsir Juz Amma 293)
2. Membaca Al-Ikhlas 10x menyebabkan Allah membangunkan
rumah di surga
Sebuah hadis mengatakan :"Barang siapa membaca surah
al Ikhlash hingga selesai 10x, maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di
surga." [HR. Ahmad]
3. Membaca surat Al Ikhlash sebab mendapatkan kecintaan
Allah
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdurrahman bin
Wahb telah menceritakan kepada kami pamanku yaitu Abdullah bin Wahb, telah
menceritakan kepada kami Amru bin Harits dari Sa'id bin Abu Hilal bahwa Abu
Rijal Muhammad bin Abdurrahman, telah menceritakan kepadanya dari ibunya Amrah
binti Abdurrahman, saat itu ia berada di rumah Aisyah, isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus seorang lelaki dalam suatu sariyyah (pasukan khusus yang ditugaskan
untuk operasi tertentu). Laki-laki tersebut ketika menjadi imam shalat bagi
para sahabatnya selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan "QUL HUWALLAHU AHAD."
Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda:
"Tanyakanlah kepadanya kenapa ia melakukan hal itu?" Lalu mereka pun
menanyakan kepadanya. Ia menjawab, "Karena didalamnya terdapat sifat Ar
Rahman, dan aku senang untuk selalu membacanya." Mendengar itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadanya bahwa
Allah Ta'ala juga mencintainya." (HR. Bukhari)
Ibnu Daqiq Al Ied menjelaskan perkataan Nabi shallallahu
alaihi wa sallam "Kabarkan padanya bahwa Allah mencintainya". Beliau
mengatakan, "Maksudnya adalah bahwa sebab kecintaan Allah pada orang
tersebut adalah karena kecintaan orang tadi pada surat Al Ikhlash ini. Boleh
jadi dapat kitakan dari perkataan orang tadi, karena dia menyukai sifat
Rabbnya, ini menunjukkan benarnya itiqodnya (keyakinannya terhadap
Rabbnya)." (Fathul Bari)
Faedah dari hadits di atas: Ibnu Daqiq Al Ied
menjelaskan, "Orang tadi biasa membaca surat selain Al Ikhlash lalu
setelah itu dia menutupnya dengan membaca surat Al Ikhlash (maksudnya: setelah
baca Al Fatihah, dia membaca dua surat, surat yang terakhir adalah Al Ikhlash,
pen). Inilah yang dia lakukan di setiap rakaat. Kemungkinan pertama inilah yang
nampak (makna zhohir) dari hadits di atas. Kemungkinan kedua, boleh jadi orang
tadi menutup akhir bacaannya dengan surat Al Ikhlash, maksudnya adalah surat Al
Ikhlas khusus dibaca di rakaat terakhir.
Kalau kita melihat dari kemungkinan pertama tadi, ini
menunjukkan bolehnya membaca dua surat (setelah membaca Al Fatihah) dalam satu
rakaat." Demikian perkataan Ibnu Daqiq. (Fathul Bari)
Lantas apakah perbuatan orang tersebut perlu dicontoh?
Jawabannya, para ulama (semacam Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin) memberi
penjelasan bahwa perbuatan semacam ini tidak perlu dicontoh karena beliau hanya
menyetujuinya saja, namun bukan bermaksud orang lain untuk mengikutinya dengan
membaca Al Ikhlas di akhir bacaan.
Itulah beberapa keistimewaan dan fadhilah surat al-Ikhlas
yang bisa saya bagi. Semoga bermanfaat dan kita semua bisa mengamalkan[ ]
0 komentar:
Posting Komentar