15 Amalan di Bulan Dzulhijjah yang Menghasilkan Pahala
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang sangat
istimewa dan memiliki banyak keutamaan dalam islam. Pada bulan Dzulhijjah ini,
umat muslim menjalankan ibadah haji yang termasuk rukum islam kelima. Selain
itu, segala amalan yang dilakukan di bulan Dzulhijjah juga dilipatgandakan
pahalanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam Al-Quran
Surat Al- Fajr :
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr:
1-2)
Menurut tafsir dari mayoritas ulama, ayat diatas
menyinggung tentang 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala
bersumpah atas bulan Dzulhijjah. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Dzulhijjah
memang memiliki kelebihan dibandingkan bulan-bulan lainnya.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan
lebih disukai-Nya untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana 10 hari
ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Karenanya perbanyaklah pada hari-hari
itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR.Ahmad)
“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh
Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).
Para sahabat bertanya: Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?Beliau
bersabda, ‘Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang
yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah
kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya
semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas
bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati 3 bulan berturut-turut,
yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu
Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah
berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan
Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).
“Jika kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan
Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu
menguasainya (melaksanakannya).” (HR. Ad Darimi)
“Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di
bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya
ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada
di hari-hari selainnya.” (Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bar)
Mengingat banyaknya keutamaan pada bulan Dzuhijjah, maka
di bulan ini juga terdapat berbagai macam amalan ibadah yang dianjurkan untuk
dilakukan. Apa saja itu? Berikut 15 amalan di bulan Dzulhijjah.
Puasa Arafah
Amalan di bulan Dzuhijjah yang pertama yakni puasa
arafah. Puasa ini dikerjakan pada tanggal 9 Dzuhijjah.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan
dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan
menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa
orang-orang saling berdebat apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa
pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi
susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas beliau minum dan
orang-orang pun menyaksikannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengucapkan takbir, tahlil dan tahmid
Para ulama menganjurkan agar umat islam memperbanyak
takbir, tahlil dan tahmid pada bulan Dzulhijjah. Takbir juga diucapkan setiap
selesai sholat fardhu di masjid, pada hari raya idul Adha sampai hari tasyrik
di sore hari (saat sholat Ashar). Selain itu, ketika hendak perjalanan ke
lapangan atau masjid untuk sholat ied disunnahkan mengucapakan “Allahu akbar,
allahu akbar, laa ilaha ilallah, walllahu akbar, allahu akbar wa lillahil
hamdu.”
“Tidaklah ada
hari-hari yang lebih mulia di sisi Allah dan amal-amal shalih di dalamnya lebih
dicintai-Nya dibanding amal-amal shalih pada 10 hari-hari pertama bulan
Dzulhijjah. Oleh karena itu perbanyaklah mengucap tahlil, takbir, dan tahmid’
(HR.At-Thabrani).
Sholat Idul Adha
Sholat idul Adha juga merupakan amalan di bulan
Dzulhijjah yang diutamakan. Sekalipun bagi wanita disarankan untuk ikut
menyaksikan seruan kaum muslimin (takbiran dan sholat ied).
“Nabi Shallallahu’alahi Wasallam mengirim surat kepada
Amr bin Hazm ketika ia di Najran agar ia menyegerakan shalat Idul Adha dan
mengakhirkan shalat Idul Fitri dan mengingatkan manusia”(HR. Al Baihaqi).
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan
wanita yang dipingit (juga wanita yang haid) pada hari Ied, untuk menyaksikan
kebaikan dan seruan kaum muslimin. Kemudian seorang wanita berkata: ‘Wahai
Rasulullah jika diantara kami ada yang tidak memiliki pakaian, lalu
bagaimana?’. Rasulullah bersabda: ‘Hendaknya temannya memakaikan sebagian
pakaiannya.” (HR. Abu Daud).
Berkurban
Amalan di bulan Dzulhijjah selanjutnya adalah berkurban.
Kegiatan kurban ini biasanya dilakukan pada hari raya idul adha atau tanggal 10
Dzuhijjah. Untuk jenis binatang yang dikurban harus sehat. Boleh kambing
ataupun sapi.
“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari
(raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dari mengalirkan
darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya,
kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai
kepada Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa
kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi, Al-Hakim).
Mandi Sebelum idul adha
“Seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiallahu’anhu
tentang mandi, ia menjawab: ‘Mandilah setiap hari jika engkau mau’. Lelaki tadi
berkata: ‘bukan itu, tapi mandi yang benar-benar mandi’. Ali menjawab: ‘Mandi
di hari Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah’” (HR. Al Baihaqi)
Tidak makan sebelum sholat ied
“Nabi Shallallahu’alahi Wasallam biasanya tidak keluar
pada hari Idul Fitri hingga makan terlebi dahulu, dan tidak makan pada hari
Idul Adha hingga beliau kembali dari shalat” (HR. Ibnu Majah)
Melaksanakan Haji
Melaksanakan haji merupakan amalan utama di bulan
Dzuhijjah, diwajibkan bagi mereka yang memiliki kemampuan harta. Berhaji
termasuk dalam rukun islam. Dan pahala dari berhaji sangatlah besar di sisi
Allah Ta’ala.
“Mengerjakan haji adalah kewajiban menusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”
(Ali-Imran : 97)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya
adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan
(bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Melaksanakan Umrah
Jika memang belum sanggup melaksanakan haji (baik karena
biaya atau waktu antrian) maka boleh juga melakukan ibadah umrah. Walaupun
umrah bukanlah ibadah wajib. Namun umrah juga memiliki banyak keutamaan.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu’alahi
Wasallam bersabda:“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur
(dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya)
melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Berdzikir
Berdizikir termasuk amalan shaleh yang berarti
mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Dzikir hendaknya diucapkan sesering
mungkin. Dan apabila kita memperbanyak dzikir di bulan Dzulhijjah maka pahalanya
akan dilipatgandakan.
“Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah
daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan
Dzulhijjah). Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad fi sabilillah? ”
Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar
dengan membawa jiwa dan hartanya namun tidak ada satupun yang kembali.” (HR.
Bukhari)
Bertaubat
Amalan di bulan Dzhuhijjah berikutnya adalah bertaubat.
Akan lebih baik jika kita memperbanyak taubat di bulan suci Dzuhijjah. Allah
Ta’ala mencintai hamba-hamba yang bertaubat dan juga mengampuni segala dosa.
Maka itu, kita harus sesering mungkin bertaubat sebelum terlambat.
Berbuat baik kepada sesama
“Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada
amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan
Dzulhijjah)…” (HR. Bukhari).
Cakupan amal shalih sangatlah luas. Salah satunya adalah
berbuat baik terhadap sesama. Melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia
adalah perintah Allah Ta’ala. Selain itu juga dapat meningkatkan silaturahmi
dan toleransi.
Sholat Sunnah
Sholat sunnah juga termasuk amalan shalih. Di bulan suci
Dzulhijjah alangkah baiknya jika kita memperbanyak sholat sunnah. Namun
demikian, jangan sehabis bulan Dzulhijjah lantas kita melupakan sholat sunnah.
Ingat, ibadah yang dicintai Allah adalah ibadan yang dilakukan secara rutin dan
istiqamah.
Membaca Al-quran
Sempatkan waktu untuk membaca Al-Quran setiap hari,
walaupun hanya 3 ayat. Begitupun dengan bulan Dzulhijjah jangan meninggalkan
Al-Quran. Ketahuilah bahwa Al-Quran bisa menjadi penolong atau penerang kuburan
kita kelak.
Bersedekah
Bersedakah tidak perlu menunggu kaya. Sebagai umat muslim
sebaiknya kita memperbanyak bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Tidak
perlu bersedakah dalam jumlah banyak. Tidak apa-apa sedikit asalkan ikhlas.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau
menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya
Allah menyukai orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Baqarah: 195).
Mengikuti Majelis Ilmu Agama
Mengikuti majelis ilmu, seperi kajian-kajian agama juga
termasuk ibadah atau amalan shalih. Kegiatan ini dapat meningkatkan iman dan ilmu
kita. Sekaligus juga mempererat ukhuwah islamiyah.
Demikianlah beberapa amalan di bulan Dzulhijjah yang
dapat dilakukan. Semoga bermanfaat dan dapat membantu.
0 komentar:
Posting Komentar