10 Kejadian Luar Biasa yang Terjadi Tanggal 10 Muharram,
Nabi Musa Membelah Laut Merah
TRIBUNJATENG.COM - Banyak peristiwa besar dalam sejarah
Islam yang terjadi pada tanggal 10 Muharram 1442.
Semua kejadian tersebut menunjukkan kebesaran kuasa Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
Bulan Muharram juga bulan yang mulia.
Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat At
Taubah:36.
إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ
يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ
كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ
الْمُتَّقِينَ
Artinya:
"Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram."
"Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa."
• Jadwal
Puasa Tasua dan Asyura Muharram 2020 Beserta Bacaan Niat dan Keutamaannya
•
Amalan-amalan yang Disunnahkan di Bulan Muharram 2020
• Kegiatan
Bintahwil Maritim Lanal Semarang, dari Bersihkan Kawasan Pesisir hingga Cegah
Covid-19
• Bulan
Muharram Sering Disebut Sebagai Lebarannya Anak Yatim, Ini Penjelasan dan
Keutamaannya
Tanggal 10
bulan Muharram juga tercatat sebagai hari yang istimewa dan bersejarah.
Pasalnya,
banyak peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada 10 Muharram, antara lain.
1. Taubat
Nabi Adam diterima oleh Allah.
2.
Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi setelah dunia dilanda banjir.
3.
Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksaan Raja Namrud, berupa dibakar api.
4. Nabi
Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.
5. Nabi
Yunus selamat dan keluar dari perut ikan paus.
6. Nabi
Ayyub disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.
7. Nabi
Musa dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut
Merah.
8. Allah
mengangkat Nabi Idris ke langit
9. Allah
mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman
10.
Lahirnya Nabi Isa dan naiknya Nabi Isa ke langit.
Pada hari
ke-10 bulan Muharram, umat muslim juga disunahkan untuk berpuasa Asyura.
Puasa hari
ke-10 bulan Muharram juga bisa disertai dengan puasa Tasua di hari ke-9 atau
ke-11 agar tidak sama dengan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10
Muharram.
Puasa Tasua
merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram atau 28
Agustus 2020.
Sedangkan
puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 29 Agustus 2020.
Berikut ini
bacaan niat serta keutamaan puasa Tasua dan puasa Asyura.
Puasa Tasua
Puasa Tasua
dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.
Berikut
bacaan niat Puasa Tasua :
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ
سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu
sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"
Artinya:
Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.
Ada tiga
hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:
1. Untuk
menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang
berpuasa pada hari Jum’at saja.
2. Untuk
kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang
sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam
penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
3. Untuk
membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Niat Puasa
Asyura
Dalam
mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ
عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu
shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya:
saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.
Keutamaan
Puasa Asyura
Puasa
Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa.
Tiga di
antara keutamaan Puasa Asyura dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini.
1. Puasa
paling utama
Puasa
Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.
Puasa di
bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda
beliau:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ
رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ
صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa paling
utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling
utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ
أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ
رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ
الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ
صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah
shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”
Beliau
bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di
tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa
pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
2. Puasa
yang diutamakan Nabi
Puasa
Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan
beliau.
Ibnu Abbas
menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi
Puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى
الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى
صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ
عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu
Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang
lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)
3.
Menghapus dosa setahun sebelumnya
Inilah
keutamaan Puasa Asyura yang paling banyak diketahui.
Puasa
Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ
عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah
ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun
sebelumnya.” (HR. Muslim)
Penulis: Fachri Sakti N
Editor: abduh imanulhaq
0 komentar:
Posting Komentar