Sabtu, 22 Agustus 2020

Inilah Keistimewaan Bulan Muharram

 Inilah Keistimewaan Bulan Muharram

 

BULAN Muharram merupakan bulan pertama di tahun hijriah. Muharram juga menjadi bulan yang istimewa.

Pertama, bulan Muharram termasuk dalam 4 bulan haram dalam Islam. Apa maksudnya?

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Bulan haram yang dimaksud adalah bulan yang disucikan bagi kaum muslimin.

Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram; dan Rajab.

Kenapa 4 bulan tersebut disebut bulan haram?

Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Zaadul Masiir, Ibnul Jauziy, tafsir surat At Taubah ayat 36, 3/173, Mawqi’ At Tafasir)

Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali)

Bulan haram adalah waktu yang sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram.

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 2812)

Kedua, bulan Muharram disebut syahrullah yaitu bulan Allah. Ini disandarkan pada lafazh jalalah Allah. (Tuhfatul  Ahwadzi, Al Mubarakfuri, 3/368, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah)

As Zamakhsyari, dalam Faidhul Qodir (2/53), mengatakan, ”Bulan Muharram ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ’Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana pula kita menyebut ’Baitullah’ (rumah Allah) atau ’Alullah’ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut. Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini sebelumnya adalah Shofar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan nama Jahiliyah, sedangkan bulan inilah yang memakai nama islami dan disebut Muharram. Bulan ini adalah seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa tathowwu’ (puasa sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada melakukan puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari Arofah dan 10 Muharram. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan demikian karena bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka tahun.” (Faidul Qodir, Al Munawi, 2/53, Mawqi’ Ya’sub)

Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, ”Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?”

Beliau rahimahullah menjawab, ”Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah (yaitu Muharram). (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H)

Selain itu, dalam riwayat disebutkan beberapa peristiwa penting dalam Islam terjadi di bulan Muharram. Peristiwa apa saja?

 

1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah

2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.

3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan

4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud

5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa

6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara

7. Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah

8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya

9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam

10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun

11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah

12. Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar

13. Hari pertama Allah menciptakan alam

14. Hari Pertama Alllah menurunkan rahmat

15. Hari pertama Allah menurnkan hujan

16. Allah menjadikan ‘Arasy

17. Allah menjadikan Luh Mahfuz

18. Allah menjadikan alam

19. Allah menjadikan Malaikat Jibril

20. Nabi Isa diangkat ke langit.

Demikianlah keistimewaan bulan Muharram, bulan istimewa bagi umat Islam. []

https://www.islampos.com

 

0 komentar:

Posting Komentar