Amalan amalan di Bulan Muharram
Muharam termasuk bulan yang dimuliakan. Sebagaimana
dilansir nu.or.id saking mulianya, bulan ini dijuluki dengan syahrullah (bulan
Allah). Muharam dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang
sangat dianjurkan untuk melakukannya.
Amalan sunah yang dimaksud ialah puasa.
Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadits
riwayat Abu Hurairah: “Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya,
‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?’ Nabi menjawab, ‘Puasa
di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam,” (HR Ibnu Majah).
Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai
berikut. “Puasa yang paling utama
setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.” Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan
pada tanggal 10 Muharam jatuh pada Kamis (10/9/2019) minggu depan. Amalan ini
menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.
Hadits yang menjadi dasar ibadah puasa sunnah tersebut
diriwayatkan oleh Abu Qatadah ra, Rasulullah bersabda,
Ibnu Abbas ra juga berkata “Aku tidak pernah melihat
Rasulullah, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya
kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari
dan Muslim).
Amalan lainnya adalah muhasabah atau introspeksi diri.
Hal ini penting dilakukan oleh setiap muslim. Rasulullah bersabda: “Orang yang
cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang)
dan beramal saleh sebagai persiapan menghadapi kematian”.
Pergantian tahun tentu bukan hanya sekedar menjadi
pergantian kalender saja, namun juga dapat menjadi peringatan bagi umat islam
mengenai amalan apa yang sudah dilakukan pada tahun lalu, dan apa yang akan
dilakukan besok. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).
Ayat ini memperingatkan untuk mengevaluasi perbuatan yang
telah dilakukan di masa lalu agar amalan yang dilakukan di masa depan semakin
meningkat, sebagai bekal di hari akhir. Di samping amalan-amalan yang dapat
dilakukan pada bulan Muharam, ada beberapa keutamaan bulan Muharam.
Para ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu dengan
lafaz jalalah (lafaz Allah) memiliki makna pemuliaan. “Sesungguhnya bilangan
bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan di waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram.” (Q.S. at Taubah :36).
Dalam hadis yang dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah
menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya
terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; DzulQo’dah,
Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada
tsaniah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada keempat bulan inilah Allah melarang kaum muslimin
untuk berperang dan juga melakukan maksiat dan dosa, walaupun bukan berarti
berbuat maksiat dibolehkan pada bulan-bulan lainnya. Namun memang lebih
ditekankan untuk menghindari maksiat pada bulan ini. Kemudian keutamaan lain
pada bulan ini adalah mengenang hijrah Rasulullah saw.
Bulan Muharam juga memperingati hijrah Rasulullah dari
Mekah ke Madinah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan
Rabiul Awal. Sesampainya di Madinah, Rasulullah dan pengikutnya memulai babak
baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan mulai dilakukan Rasululllah
untuk menyampaikan wahyu Allah dan mendidik manusia yang beradab. (Mir)
0 komentar:
Posting Komentar