Kamis, 27 Agustus 2020

Larangan dan Amalan di Bulan Muharram yang Dianjurkan, Agar Hidup Makin Berkah

 Larangan dan Amalan di Bulan Muharram yang Dianjurkan, Agar Hidup Makin Berkah

 

 

Inilah larangan yang harus dijauhi dan 10 amalan di bulan Muharram yang dianjurkan agar hidup makin berkah.

Dream - Tepat pada tanggal 1 September 2019 kemarin, seluruh umat Islam di dunia merayakan tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah.

Selain sebagai awal kalender tahun Hijriah, bulan Muharram merupakan salah satu bulan paling spesial bagi umat Islam.

Bulan Muharram 1441 H ini banyak mengandung pahala dan merupakan ladang beramal bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Abu Utsman an-Nahdi dalam Tahdzibut Tahdzib 6/249 oleh Ibnu Hajar mengatakan, " Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram."

Rasulullah Muhammad SAW menyebut bulan Muharram sebagai Syahrullah (bulan Allah). Karena itu, bulan Muharram memiliki keutamaan tersendiri.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menyebut ada empat bulan yang termasuk bulan-bulan haram. Salah satunya adalah bulan Muharram.

" Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulqo'dah, Zulhijah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban."

Amalan utama di bulan Muharram 1441 H tentu saja puasa Muharram atau biasa disebut puasa Asyura. Puasa sunnah yang jatuh pada tanggal 10 Muharram ini adalah puasa paling afdhol setelah puasa Ramadhan.

Amalan di bulan Muharram pada tanggal 10 itu berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah yang artinya, " Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhol?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram." (HR Ibnu Majah)

Karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan amalan di bulan Muharram sesuai sunnah. Selain amalan di bulan Muharram, ada juga larangan yang sebaiknya dijauhi agar makin beriman.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah larangan dan amalan di bulan Muharram yang dianjurkan agar hidup makin berkah.

Larangan dan Amalan di Bulan Muharram Yang Dianjurkan Agar Hidup Makin Berkah

Sebelum Islam datang, bulan Muharram disebut dengan Shafar Al Awwal. Sedangkan bulan Shafar, yang merupakan bulan kedua, disebut dengan Shafar Ats Tsani.

Namun saat Islam datang, bulan ini dinamai Muharram. Dalam bahasa Arab, Muharram bermakna 'waktu yang diharamkan'. Maksudnya, pada bulan ini manusia dilarang menzalimi diri sendiri dan melakukan perbuatan dosa.

Allah SWT melalui firmannya dalam Alquran Surat At Taubah ayat 36 juga menegaskan keutamaan bulan Muharram yang merupakan salah satu dari empat bulan yang mulia, selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Di bulan-bulan tersebut, umat Islam dilarang untuk melakukan peperangan, menzalimi diri sendiri dan berbuat dosa.

" Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Amalan di Bulan Muharram yang Dianjurkan

Para ulama telah membuat daftar amalan yang sebaiknya dikerjakan lebih banyak lagi di bulan Muharram ini.

Ada 10 amalan di dalam bulan Muharram yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Ke-10 anjuran itu diantaranya:

1. Berpuasa (puasa 1 Muharram, puasa Tasu'a pada 9 Muharram, dan puasa Asyura pada 10 Muharram)

Dikatakan bahwa puasa yang utama selain puasa Ramadhan adalah puasa Muharram. Pendapat tersebut sesuai dengan hadis Riwayat Muslim, dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallohu anhu:

" Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah Ta'ala (yaitu) Muharram. Sedangkan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam."

Sementara untuk pelaksanaannya, dianjurkan untuk melaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Hal ini sesuai dengan hadis Riwayat Muslim, " Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu."

2. Memperbanyak sholat sunnah

Sebagaimana perbuatan dosa di bulan Muharram akan dibalas dengan dosa yang besar. Begitu pula dengan perbuatan baik.

Bagi yang melakukan banyak amalan baik di bulan Muharram, ia akan menuai pahala yang besar sebagai bentuk kasih sayang dan kemurahan Allah.

3. Bertaubat

Salah satu amalan di bulan Muharram yang dianjurkan itu adalah bertaubat. Taubat adalah proses kembali kepada Allah dari hal yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi.

Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.

4. Menyambung silaturrahim

Amalan di bulan Muharram yang dianjurkan selanjutnya adalah menyambung silaturrahim.

Perselisihan atau pertengkaran sebaiknya segera diselesaikan agar hidup menjadi lebih tenang dan makin berkah.

5. Memperbanyak shadaqoh

Sebenarnya, masalah shadaqoh ini tidak harus menunggu jadi amalan di bulan Muharram. Karena shadaqoh ini adalah amalan yang sebaiknya dikerjakan sepanjang waktu sesuai kemampuan.

Namun mengingat amalan di bulan Muharram ini diperbesar nilainya, maka tidak ada salahnya untuk memperbanyak shadaqoh.

6. Menyantuni anak yatim

Menyantuni anak yatim adalah salah satu amalan di bulan Muharram yang dianjurkan. Menyantuni anak yatim memang tidak perlu menunggu waktu. Ketika ada rezeki, kita bisa menyantuni anak yatim.

Namun, menyantuni anak yatim pada hari Asyura atau 10 Muharram lebih istimewa karena Allah Ta'ala akan mengangkat derajatnya.

" Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyura (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat."

7. Menjenguk orang sakit

Amalan di bulan Muharram berikutnya adalah menjenguk orang sakit. Memberikan semangat kepada si sakit dan keluarganya merupakan bentuk amal ibadah yang dinilai baik oleh Allah SWT.

Orang yang sakit tidak memerlukan buah tangan dari yang menjenguk. Bisa melihat teman atau kerabat datang menjenguk kemudian mendoakan dan memberi motivasi sudah cukup bagi yang sedang sakit.

8. Berziarah ke orang alim

Berziarah ke orang alim bukan berarti meminta doa dari orang yang sudah meninggal. Kita justru mendoakan yang kita ziarahi, dan imbasnya adalah doa kita itu akan diganjar dengan pahala yang banyak.

Berziarah juga untuk mengingat bahwa kita nanti menyusul mereka kelak. Lagipula, ziarah ke orang alim tidak selalu berkunjung ke yang sudah meninggal. Meminta doa dari orang alim yang masih hidup juga termasuk ziarah.

9. Menambah nafkah keluarga

Amalan di bulan Muharram selanjutnya adalah menambah nafkah keluarga. Dengan menambah nafkah keluarga, hidup semakin tenteram dan berkah karena semua kebutuhan tercukupi.

10. Membaca surat al-Ikhlas

Membaca surat al-Ikhlas merupakan amalan di bulan Muharram yang dianjurkan. Surat al-Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Alquran. Inti dari surat ini adalah menegaskan tentang ke-Esa-an Allah SWT, dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.

Membaca surat al-Ikhlas bisa menjadi perantara untuk memperlancar rizki, yaitu dengan cara membacanya 1.000 kali.

Demikian tadi larangan dan amalan di bulan Muharram yang dianjurkan agar hidup makin berkah. Semoga informasi tentang amalan di bulan Muharram yang dianjurkan ini bisa berguna.

 

Dirangkum dari berbagai sumber.

Reporter : Sugiono

https://www.dream.co.id

 

 

0 komentar:

Posting Komentar