7 Keutamaan Shalat
Dhuha yang Luar Biasa
Islam adalah agama yang membawa rahmat dan mengajarkan
umatnya untuk berbuat kebajikan. Fungsi agama islam dapat dirasakan apabila
umat islam menjalankan kewajibannya. Salah satu kewajiban umat islam adalah
shalat. Tidak hanya shalat yang wajib, islam juga menganjurkan umatnya untuk
melaksanakan ibadah sunnah seperti shalat dhuha. Hal tersbut merupakan cara
meningkatkan amal ibadah dan cara meningkatkan akhlak manusia. Shalat dhuha
adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha atau antara waktu setelah
matahari terbit atau pukul 8 hingga sebelum tengah hari yakni pukul 11 siang
dan merupakan salah satu macam shalat sunnah.
Sebagai umat islam selayaknya kita senang mengerjakan
amal ibadah termasuk shalat dhuha. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan
shalat dhuha yang seharusnya memotivasi kita untuk mengerjakannya. Diantara
keutamaan shalat dhuha tersebut adalah :
1. Pahalanya seperti bersedekah
Mengerjakan shalat dhuha memiliki nilai yang sama seperti
nilai amalan seperti keutamaan sedekah. Sesdekah yang dimaksud adalah sedekah
yang diperlukan oleh 360 persendian tubuh kita terlebih jika kita ikhlas
mengerjakannya ( baca ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beribadah) Orang islam yang mengerjakan shalat dhuha
akan memperoleh ganjaran pahala sebanyak persendian itu. Sebagaimana hadist
Rasulullah saw, yang berbunyi :
“Disetiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah,
setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan
Alhamdulillah ) adalah sedekah,s etiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah
sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada
kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua
rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu”
2. Dicukupi kebutuhannya
Shalat Dhuha yang dilakukan oleh seseorang diawal hari
menjanjikan tercukupinya rezeki atau kebutuhan seseorang tersebut di akhir
hari. Shalat Dhuha merupakan shalat yang dilakukan untuk memohon rizki kepada
Allah SWT. Hal tersebut ditunjukan oleh ketentuan waktu pelaksanaan dan
tersirat dalam do’a yang dibaca setelah pelaksanaan shalat tersebut. Selain
itu, Allah juga berjanji pada setiap umat islam yang rajin melaksanakan shalat
Dhuha untuk mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, setidaknya kebutuhannya
disore atau diakhir hari. Dengan janji-Nya tersebut, Allah sebenarnya ingin
memberikan balasan dan imbalan atas kesediaan hamba-Nya untuk mengingat
diri-Nya di waktu Dhuha dengan memenuhi apa-apa yang menjadi kebutuhan dia
sepanjang hari itu. Janji Allah tersebut dapat ditemukan dalam sebuah hadist
qudsi. Rasulullah saw. Yang bunyinya :
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak
Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu
disore harimu”
Janji Allah ini akan bisa menjadi penyebab hati gelisah
dikarenakan kurangnya rizki yang diperoleh serta mencegah bahaya putus asa bagi
sebagian orang yang tidak diberikan rizki yang cukup. Shalat dhuha adalah
merupakan salah satu perantara agar keinginan cepat terkabul seperti halnya
kika mengerjakan shalat hajat.
3. Meraih Ghanimah atau keuntungan yang lebih cepat
Orang yang dengan tekun mengerjakan shalat dhuha akan
memperoleh ghanimah atau keuntungan yang lebih cepat atas izin Allah SWT. Hal ini
terjadi di zaman Rasullullah dimana Rasul membandingkan orang-orang mukmin yang
melaksanakan shalat Dhuha dengan mujahid yang berangkat bertempur ke medan
perang yang berjarak dekat dengan tampat tinggal mereka lalu kembali lagi
dengan cepat ke tempat asalnya dengan membawa ghanimah (rampasan perang) yang
banyak dan tentunya kemenangan. Hal ini merupakan motivasi untuk mengerjakan
amal ibadah serta usaha untuk bertawakkal kepada Allah SWT karena manfaat
tawakkal amatlah besar.
Rasulullah pun menimbang bahwa keuntungan yang akan
diperoleh oleh mereka yang melaksanakan shalat Dhuha akan berjumlah lebih
banyak dibandingkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh oleh para mujahid
tersebut. Hal ini sebagaimana sabda rasullulah SAW yang bunyinya :
“Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan
banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena
dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukan
kepada tujuanpaling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling
banyak ghanimah(keuntungan)nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab: “Ya!
Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid
untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat
perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya”
4. Diganjar dengan rumah di surga
Orang yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk
melaksanakan shalat Dhuha 12 rekaat di awal hari akan dijanjikan ganjaran oleh
Allah berupa sebuah rumah indah yang terbuat dari emas kelak diakhirat. Hal ini
menurut Anas Bin Malik yang mendengar bahwa Rasulullah sawbersabda :
“Siapa saja yang shalat Dhuha 12 rekaat, Allah akan
membuat untuknya sebuah istana yang terbuat dari emas di surga”” (HR. Ibnu
Majah)
5. Mendapat pahala haji dan umrah
Orang yang melaksanakan shalat Dhuha dengan tekun akan
mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna Dari Anas ra berkata, Rasulullah
bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah,
kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu
ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan
umrah; sempurna, sempurna, sempurna”
6. Menggugurkan dosa
Shalat Dhuha akan menggugurkan dosa-dosa orang yang rutin
melakukan ibadah shalat dhuha meskipun dosanya itu sebanyak buih di lautan.
Berikut hadist yang memperkuat hal ini. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
bersabda,
“Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya
diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan” (HR. Tirmidzi)
7. Dibuatkan pintu khusus di surga
Keutamaan lain yang dijanjikan Allah bagi orang yang
tekum mengerjakan shalat dhuha adalah bahwa dia akan dibuatkan pintu khusus di
surga kelak, yakni pintu yang dinamakan pintu Dhuha. Dengan demikian maka
jelaslah bahwa orang yang tekun mengerjakan shalat dhuha memiliki kedudukan
yang tinggi di mata Allah SWT hingga dibuatkan pintu tersendiri untuk memasuki
surga tidak memandang apakah ia muslim
sejak lahir maupun mualaf. Rasulullah bersabda: Dari Abu Hurairah ra, Nabi
Muhammad saw bersabda,
“sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan
pintu Dhuha, bila datang hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia
yang melazimkan shalat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih
sayang Allah” (HR.Thabrani)
Berikut Allah memberikan kedudukan yang istimewa bagi
orang-orang yang melaksanakan Dhuha berdasarkan dengan jumlah rakaatnya:
Orang yang mengerjakan dua rekaat shalat Dhuha akan
tercatat sebagai orang yang tidak lalai
Orang yang mengerjakan empat rekaat shalat Dhuha tercatat
sebagai orang yang muhsinin (berbuat baik)
Orang yang mengerjakan emam rekaaat shalat Dhuha akan
tercatat sebagai hamba yang taat
Orang yang mengerjakan shalat Dhuha delapan rakaat
tercatat sebagai hamba yang juara (Sukses)
Orang yang mengerjakan dua belas rekaat shalat Dhuha akan
dibuatkan sebuah rumah yang indah disurga
Sebagaiman hadist yang menerangkan bahwa Rasulullah saw
bersabda:
Dari Abi Dzar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bila engkau
melaksanakan dua rekaat shalat Dhuha maka engkau tidak dicatat sebagai hamba
yang lalai, atau empat rekaat maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang
muhsinin (berbuat baik), atau enam rakaat engkau akan dicatat sebagai hamba
uang taat, atau delapan maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang juara
(Sukses), atau sepuluh maka pada hari ini dosamu tidak dicatat, atau dua belas
rakaat maka Allah akan membangunkan rumah disurga”
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha dilakukan dua rakaat-dua rakaat dan
memberikan salam disetiap akhir dua rakaat tersebut. Jadi, ketika kita
melaksanakan shalat Dhuha lebih dari dua rakaat, kita tidak melaksanakannya
sekaligus empat, enam, atau delapan rakaat dengan satu kali salam, melainkan
tetap dilakukan dengan dua rakaat-dua rekaat dengan salam pada masing-masing
dua rakaat itu. Hal ini berdasarkah hadist Rasullulah SAW, dari Ummi Hani binti
Abu Thalib bahwa Rasulullah saw mengerjakan Shalat sunnah Dhuha pada saat
penaklukan Makkah sebanyak delapan rakaat kemudian salam pada setiap dua
rakaat. (HR.Ibnu Majah)
Sebenarnya hal yang paling penting disini bukan lah
kuantitasnya melainkan kualitas. Menjalankan shalat dhuha dengan lebih sedikit
rakaat lebih baik dari mengerjakan banyak rakaat tetapi tidak khusuk. Hendaknya
shalat dhuha dilakukan secara istiqomah dan rutin agar dapat memperoleh
keutamaan-keutamaan yang disebutkan diatas. Selain itu membaca Alqur’an setelah
shalat dhuha juga disarankan karena manfaat membaca Alqur’an sangatlah besar.
Orangtua juga sudah selayaknya mengerti bagaimana cara mengajari anak sholat
dan emotivasi untuk mengerjakan ibadah baik wajib maupun sunah ( baca juga cara
mendidik anak menurut islam). Semoga dengan mengerjakan shalat dhuha kita dapat
menambah kadar keimanan dan fungsi iman kepada Allah SWT dapat tercapai dalam
hidup.
0 komentar:
Posting Komentar