Kisah Malam Pertama Di Alam Kubur
Alam kubur adalah alam
setelah kematian dan alam sebelum kita memasuki alam akhirat. Banyak orang yang
menganggap bahwa alam kubur adalah alam yang menakutkan dan menyeramkan, memang
benar. Tapi, itu hanya berlaku bagi mereka yang tidak beriman dan mereka yang
menentang Allah.
Namun, bagi orang-orang yang
beriman dan senantiasa taat dan patuh kepada perintah-perintah Allah, alam
kubur tentu bukanlah sesuatu yang menyeramkan, karena didalamnya terdapat
nikmat kubur.
Setelah mati, kita akan
memasuki alam kubur. Dan beginilah kisah malam pertama di alam kubur, Umar bin
Abdul Aziz, salah seorang penguasa di antara penguasa-penguasa Dinasti
Umawiyah, sebelum menjadi khalifah, setiap hari mengganti pakaian lebih dari
satu kali. Ia memiliki emas dan perak, pembantu dan istana, makanan dan minuman
serta segala yang ia inginkan.
Namun, setelah menjadi
khalifah dan menjadi penanggung jawab kaum muslimin Umar bin Abdul Aziz
meninggalkan itu semua karena ia ingat akan malam pertama di alam kubur.
Suatu hari, Umar bin Abdul
Aziz menangis di atas mimbar pada hari Jumat. Ia telah dibaiat umat Islam
sebagai pemimpin. Di sekelilingnya terdapat para pemimpin, menteri, ulama,
penyair dan panglima pasukan.
Ia berkata, "Cabutlah
pembaiatan kalian!". Mereka menjawab, "Kami tidak menginginkan selain
Anda". Umar bin Abdul Aziz kemudian memangku jabatan itu, sedang ia
sendiri membencinya.
Tak sampai seminggu
kemudian, kondisi tubuhnya sangat lemah dan air mukanya telah berubah. Bahkan,
ia tidak mempunyai baju kecuali hanya satu. Orang-orang bertanya kepada
istrinya tentang apa yang terjadi pada khalifah.
Istrinya menjawab,
"Demi Allah, ia tidak tidur semalaman. Demi Allah, ia beranjak ke tempat
tidurnya, membolak-balik tubuhnya seolah tidur di atas bara api. Ia mengatakan,
"Ah, ah, aku memangku urusan umat Muhammad SAW, sedang pada hari kiamat
nanti aku akan dimintai tanggungjawab oleh fakir dan miskin, anak-anak dan para
janda."
Salah seorang ulama berkata
kepadanya, "Wahai Amirul Mukminin. Kami melihat Anda di Makkah sebelum
menjabat kepemimpinan, Anda berada dalam kondisi penuh nikmat, sehat dan bugar.
Gerangan apa yang telah mengubah diri Anda?"
Umar bin Abdul Aziz kemudian
menangis hingga tulang rusuknya nyaris terkilir. Umar berkata kepada ulama yang
tak lain adalah Ibnu Ziyad.
"Wahai Ibnu Ziyad,
bagaimana bila engkau melihatku di dalam kubur setelah tiga hari, satu hari aku
melepaskan pakaianku dan aku berbantal debu, meninggalkan kekasihku,
meninggalkan teman-temanku? Bagaimana jika engkau melihat setelah tiga hari?
Demi Allah, engkau akan melihat pemandangan yang buruk!"
Maka, kita meminta kepada
Allah SWT untuk mendapatkan perbuatan baik. Aidh Al Qarni kemudian berkata,
"Demi Allah, seandainya seorang pemuda hidup seribu tahun dari umurnya
dengan mengurusi urusannya, menikmati semua kelezatan selama seribu tahun itu,
mencicipi kelezatan selama seribu tahun itu di dalam istana yang dihuninya, ia
tidak akan terlena oleh bingung sepanjang hidupnya."
"Tidak, kebingungan itu
tidak bisa ditolak dari dalam dadanya. Tidaklah semua kenikmatan selama seribu
tahun itu cukup untuk memenuhi satu malam di dalam kuburnya," kata Aidh Al
Qarni mengingatkan.
Utsman bin Affan ketika
mendengar jenazah tersiar, ia menangis sampai pingsan sehingga orang-orang
membawanya seperti jenazah ke rumahnya. Mereka bertanya kepadanya dalam satu
kesempatan, "Apa yang terjadi padamu?"
Utsman menjawab, "Aku
mendengar Rasulullah bersabda, 'Kuburan itu tempat pertama di akhirat'."
[HR. Ahmad]
Jika seorang hamba selamat
darinya, maka sungguh ia sangat berbahagia. Tapi jika ia disiksa di dalam
kubur, kita berlindung kepada Allah SWT, sungguh ia telah merugi di akhir
keseluruhannya.
Aidh Al Qarni mengisahkan
dalam bukunya Sentuhan Spiritual Aidh Al Qarni, "Kubur itu dari sebagian
taman surga atau lubang dari sebagian lubang neraka. Jika ia baik, maka yang
setelahnya merupakan yang terbaik di sisi Tuhan. Tapi jika buruk, maka
setelahnya lebih menyengsarakan bagi hamba yang berpaling dari jalan
Allah."
Aidh Al Qarni melanjutkan,
Aku mendatangani kuburan, aku kemudian memanggilnya, "Di manakah orang
yang diagungkan dan orang yang dihinakan? Mereka semua musnah, tiada pemberi
kabar. Dan, mereka semua mati dan kabar itu pun mati."
Wahai orang yang bertanya
kepadaku tentang orang-orang yang telah berlalu, tidakkah engkau mengambil
pelajaran dari sesuatu yang telah berlalu. Anak-anak orang kaya itu pergi dan
berlalu, maka keindahan bentuk itu pun dihapuskan.
Aidh Al Qarni mengisahkan,
aku datang ke kuburan. Kuburan para pemimpin dan para bawahan. kuburan raja dan
rakyat jelata, kuburan orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Semua sama di
sisi Allah.
Apakah Anda melihat kuburan
yang unggul dari kuburan yang lain? Apakah malaikat itu terjun ke dalam kubur
yang terbuat dari emas atau perak? Demi Allah, ia telah meninggalkan kerajaan,
istana, tentara dan segala sesuatu yang ia miliki. Ia mengenakan sepotong kain,
seperti yang kita kenakan, dan ia pun dikuburkan di dalam tanah.
"Wahai Anak Adam, ibumu
telah melahirkanmu dalam keadaan menangis, sementara orang-orang di
sekelilingmu, tertawa penuh rasa bahagia. Maka, beramallah untuk dirimu agar
engkau menjadi orang yang tertawa penuh bahagia ketika orang-orang di
sekelilingmu menangis pada hari kematianmu."
Di antara manusia, masih ada
yang beramal untuk hari kematian itu. Mereka selalu siap untuk bertemu dengan
Allah SWT. Mereka selalu mengamati detik kematian itu dalam setiap saat, semoga
bisa menjadi renungan.
0 komentar:
Posting Komentar