Hadits hadits Shahih Seputar Surat dan Ayat Tertentu
FADHILAH AYAT KURSI1
عَنْ
أَبِي أُمَامَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ
يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوتَ.
Dari Abu
Umamah, Rasulullah saw bersabda, “Siapapun membaca ayat Kursi tiap selepas
shalat fardhu, niscaya tak ada yang menghalanginya dari masuk Jannah kecuali ia
harus mati terlebih dahulu.” HR Nasa`i dalam Sunan Kubra 9848, shahih.
FADHILAH 2
AYAT AKHIR AL-BAQARAH
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَوَاتِيمُ سُورَةِ
الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ
Dari Ibnu
‘Abbas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ayat-ayat penutup
surah Al Baqarah, tidaklah kamu membaca satu huruf dari kedua surah itu kecuali
pasti akan diberikan kepadamu.” HR Muslim 1339.
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ
بَشِيرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ
كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ
أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ وَلَا يُقْرَأَانِ
فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ
Dari Nu’man
bin Basyir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya
Allah telah menulis kitab (Al Qur`an) sejak dua ribu tahun sebelum menciptakan
langit dan bumi, Allah menurunkan dua ayat darinya sebagai penutup surah Al
Baqarah, tidaklah keduanya dibaca dalam rumah selama tiga malam setan akan
mendekatinya.” HR Tarmidzi 2807, shahih.
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ
الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ قَرَأَهُمَا
فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
Dari Abu
Mas’ud Al Badri radliallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Dua ayat terakhir dari surah Al Baqarah, barangsiapa
membacanya pada malam hari, maka ia akan dicukupi.” HR Bukhari 3707.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ خَوَاتِيمَ سُورَةِ
الْبَقَرَةِ مِنْ كَنْزٍ تَحْتَ الْعَرْشِ وَلَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌّ قَبْلِي
Dari Abu
Dzarr berkata, “Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Aku diberi
penutup Surah Al Baqarah dari simpanan bawah ‘Arasy yang tidak diberikan pada
seorang Nabi sebelumku.” HR Ahmad 20583, shahih.
عَمَّنْ سَمِعَ عَلِيًّا
يَقُولُ مَا كُنْتُ أَرَى أَنَّ أَحَدًا يَعْقِلُ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ
هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ وَإِنَّهُنَّ لَمِنْ كَنْزٍ
تَحْتَ الْعَرْشِ
Dari orang
yang mendengar Ali berkata; Aku tidak melihat seorang berakal tidur hingga ia
membaca ayat-ayat terakhir surah Al Baqarah. Sesungguhnya ayat-ayat tersebut
termasuk perbendaharaan (rahmat Allah) di bawah ‘Arasy. HR Darimi 3250.
FADHILAH 10
AYAT AWAL AL-KAHFI
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ
آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ
Dari Abu
Darda` bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang menghafal
sepuluh ayat dari awal surah Al Kahfi, maka ia akan terpelihara dari
(kejahatan) Dajjall.” HR Muslim 1342.
FADHILAH
AYAT “HÂMÎM”
أَخْبَرَ مَنْ سَمِعَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنْ بُيِّتُّمْ فَلْيَكُنْ
شِعَارُكُمْ حم لَا يُنْصَرُونَ
Telah
mengabarkan orang yang telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
beliau bersabda: “Apabila musuh hendak membunuh kalian pada malam hari, maka
hendaknya slogan kalian adalah: “Hâmîm”2, niscaya mereka tidak akan diberi
kemenangan.” HR Abu Dawud 2230, shahih.
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ
قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكُمْ
سَتَلْقَوْنَ الْعَدُوَّ غَدًا وَإِنَّ شِعَارَكُمْ حم لَا يُنْصَرُونَ
Dari Al
Baraa` bin ‘Azib ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
kepada kami: “Esok hari, kalian akan menghadapi pasukan musuh, dan syi’ar
kalian adalah: “Hâmîm”, niscaya mereka tidak akan ditolong (menang).'” HR Ahmad
17815, shahih.
FADHILAH
RUKU’ AKHIR ALI ‘IMRAN
جَاءَ بِلاَلٌ يُؤْذِنُهُ
بِالصَّلاَةِ ، فَلَمَّا رَآهُ يَبْكِي ، قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لِمَ
تَبْكِي وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ وَمَا تَأَخَّرَ ؟ ، قَالَ :
أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ، لَقَدْ نَزَلَتْ عَلَيَّ اللَّيْلَةَ آيَةٌ ،
وَيْلٌ لِمَنْ قَرَأَهَا وَلَمْ يَتَفَكَّرْ فِيهَا { إِنَّ فِي خَلْقِ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ } الْآيَةَ كُلَّهَا.
Bilal datang
memberitahu Nabi saw untuk shalat, maka tatkala ia lihat beliau menangis ia pun
bertanya, “Wahai Rasulullah mengapakah Anda menangis padahal Alloh telah
mengampuni bagimu apapun yang telah lewat dan akan datang?” Beliau menjawab,
“Tidakkah aku mau menjadi hamba yang ahli syukur? Sungguh malam tadi telah
turun padaku suatu ayat; sungguh celaka siapapun yang membacanya dan tidak
bertafakkur memahami ayat-ayatnya, yaitu: inna fi khalqis samawati wal ardhi
dst. HR Ibnu Hibban 2/387 & Thahawi dalam Syarh Musykilil Atsar 34.
FADHILAH
SURAH AL-FATIHAH3
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا أُنْزِلَتْ فِي
التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ
مِثْلُهَا وَإِنَّهَا سَبْعٌ مِنْ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي
أُعْطِيتُهُ
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, tidaklah diturunkan di Taurat, Injil, Zabur dan dalam al-Qur`an
seperti itu, sesungguhnya ia adalah tujuh (ayat) yang diulang-ulang dan
al-Qur`an yang agung yang diberikan padaku.” HR Tarmidzi 2800, shahih.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
بَيْنَمَا جِبْرِيلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
سَمِعَ نَقِيضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ هَذَا بَابٌ مِنْ
السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَنَزَلَ
مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ
إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ
يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ
الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ
Dari Ibnu
Abbas ia berkata; Ketika malaikat Jibril sedang duduk di samping Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam tiba-tiba ia mendengar suara pintu dibuka dari
arah atas kepalanya. Lalu malaikat Jibril berkata: “Itu adalah suara salah satu
pintu langit yang dibuka, sebelumnya ia belum pernah dibuka sama sekali kecuali
pada hari ini.” Lalu keluarlah daripadanya malaikat. Jibril berkata: “Ini
adalah malaikat yang hendak turun ke bumi, sebelumnya ia belum pernah turun ke
bumi sama sekali kecuali pada hari ini saja.” Lalu ia memberi salam dan
berkata: “Bergembiralah atas dua cahaya yang diberikan kepadamu dan belum pernah
diberikan kepada seorang Nabipun sebelummu, yaitu pembuka Al Kitab (surah Al
Fatihah) dan penutup surah Al Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf dari
kedua surah itu kecuali pasti akan diberikan kepadamu.” HR Muslim 1339.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا فِي مَسِيرٍ لَنَا فَنَزَلْنَا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ
فَقَالَتْ إِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ سَلِيمٌ وَإِنَّ نَفَرَنَا غَيْبٌ فَهَلْ
مِنْكُمْ رَاقٍ فَقَامَ مَعَهَا رَجُلٌ مَا كُنَّا نَأْبُنُهُ بِرُقْيَةٍ
فَرَقَاهُ فَبَرَأَ فَأَمَرَ لَهُ بِثَلَاثِينَ شَاةً وَسَقَانَا لَبَنًا فَلَمَّا
رَجَعَ قُلْنَا لَهُ أَكُنْتَ تُحْسِنُ رُقْيَةً أَوْ كُنْتَ تَرْقِي قَالَ لَا
مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ قُلْنَا لَا تُحْدِثُوا شَيْئًا حَتَّى
نَأْتِيَ أَوْ نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا
قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَاهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا
لِي بِسَهْمٍ
Dari Abu
Sa’id Al Khudri ia berkata; Dalam perjalanan yang kami lakukan, kami singgah di
suatu tempat, lalu datanglah seorang wanita dan berkata, “Sesungguhnya ada
seorang kepala kampung sakit, sementara orang-orang kami sedang tiada. Apakah
salah seorang dari kalian ada yang bisa meruqyah?” Maka berdirilah seorang
laki-laki yang kami sendiri tidak tahu bahwa ia bisa meruqyah. Ia beranjak
bersama wanita itu, lalu meruqyah, dan ternyata yang diruqyah sembuh. Kemudian
sang kepala kampung memerintahkan agar laki-laki itu diberi tiga puluh ekor
kambing, dan kami pun diberinya minuman susu. Setelah pulang, kami bertanya
padanya, “Apakah kamu memang seorang yang pandai meruqyah?” Ia menjawab,
“Tidak, dan tidaklah aku meruqyahnya, kecuali dengan Ummul Kitab.” Kami
katakan, “Janganlah kalian berbuat apa-apa, hingga kita sampai kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya pada beliau.” Ketika kami sampai di
Madinah, kami pun menuturkan hal itu pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
dan beliau bersabda: “Lalu siapa yang memberitahukannya, bahwa itu adalah
ruqyah. Bagikanlah kambing itu, dan aku juga diberi bagian.” HR Bukhari 4623.
FADHILAH
SURAH AL-BAQARAH
أَبُو أُمَامَةَ
الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا
حَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ قَالَ مُعَاوِيَةُ بَلَغَنِي أَنَّ
الْبَطَلَةَ السَّحَرَةُ
Abu Umamah
Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh
barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan
pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir.”
Mu’awiyah berkata; “Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al Bathalah adalah
tukang-tukang sihir.” HR Muslim 1337.
FADHILAH
SURAH ALI ‘IMRAN
أَبُو أُمَامَةَ
الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا
لِأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ
فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ
كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ
تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا
Abu Umamah
Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa’at kepada
para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surah Al
Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti
dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang
sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya.” HR Muslim 1337.
FADHILAH
SURAH AL-KAHFI
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ ، أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ كَانَتْ لَهُ نُورًا مِنْ
مَقَامِهِ إِلَى مَكَّةَ
Dari Abu
Sa’id al-Khudri bahwa Nabi saw bersabda, “Siapapun membaca surah al-Kahfi
sebagaimana diturunkan, niscaya ia menjadi sinar4 dari tempatnya hingga
Makkah.” HR Nasa`i dalam al-Kubra 10722, shahih (As-Shahihah 2651)
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ
قَالَ كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ
مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو
وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ
بِالْقُرْآنِ
Dari Al
Barra` bin ‘Aazib ia berkata; Seorang laki-laki membaca surah Al Kahfi,
sementara di sisinya terdapat seekor kuda yang terikat dengan dua tali,
ternyata di atasnya terdapat kabut yang menaunginya. Kabut itu mendekat dan
semakin mendekat sehingga membuat kudanya lari ingin beranjak. Ketika waktu
pagi datang, laki-laki itu pun mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan
menuturkan kejadian yang dialaminya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Itu adalah As Sakinah (ketenangan) yang turun karena Al Qur`an.” HR
Bukhari 4625.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ
لَهُ مِنْ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Dari Abu
Sa’id Al Khudri ia berkata; “Siappun membaca surah Al Kahfi pada malam Jum’at
maka ia akan diterangi oleh cahaya yang terangnya mencapai jarak antara dirinya
dan Baitul ‘Atiq5. HR Darimi 3273, mauquf 6shahih.
Hadits ini
juga diriwayatkan dengan redaksi lain, yaitu:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ
الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ
الْجُمُعَتَيْنِ
“Siapapun
membaca surah Al-Kahfi di hari7 Jum’at maka ia akan diterangi oleh cahaya
antara 2 hari Jum’at (sepekan)”.HR Baihaqi 6209, shahih.
FADHILAH
SURAH-SURAH MUSABBIHAT 8
عَنْ عِرْبَاضِ بْنِ
سَارِيَةَ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يَقْرَأُ الْمُسَبِّحَاتِ قَبْلَ أَنْ يَرْقُدَ وَيَقُولُ إِنَّ فِيهِنَّ
آيَةً خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ آية
Dari
‘Irbadl bin Sariyah ia menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam membaca surah-surah Al Musabbihaat sebelum tidur, kemudian beliau
bersabda: “Sesungguhnya pada surah-surah tersebut terdapat ayat yang lebih baik
dari 1.000 ayat.” HR Tarmidzi 2845, shahih.
FADHILAH
SURAH AL-MULK
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنْ
الْقُرْآنِ ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِيَ سُورَةُ
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sesungguhnya
ada satu surah dalam Al Qur`an yang terdiri dari tiga puluh ayat, dan dapat
memberikan syafa’at kepada seseorang hingga dia diampuni, yaitu surah
TABAARAKAL LADZII BIYADIHIL MULKU.” HR Tarmidzi 2816, shahih.
Adapun
kisah berikut, haditsnya dha’if maka waspadailah:
Dari Ibnu
Abbas ia berkata; “Sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membuat
kemah di atas pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika berada di pemakaman,
tiba-tiba ada seseorang membaca surah TABAARAKAL LADZII BIYADIHIL MULKU (Maha
Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) “. sampai selesai, kemudian
dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata; “Wahai
Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak
mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca
surah TABARAK (surah) Al Mulk sampai selesai, ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ
الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia adalah
penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa kubur.” HR
Tarmidzi 2815, DHA’IF.
Namun matan
hadits di atas shahih, dikuatkan dengan riwayat lain:
سورة تبارك هي المانعة من
عذاب القبر ( ابن مردويه ) عن ابن مسعود ( صحيح )
“Surah
Tabaraka (al-Mulk) dialah penghalang dari siksa kubur.” HR Ibnu Marduyah dari
Ibnu Mas’ud ra; shahih. (Shahihul Jami’ 3643)
t, dan
idzas samaaunsyaqqat. HR Tarmidzi 3256, shahih.
FADHILAH
SURAH AL-KAFIRUN
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِنَوْفَلٍ اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا
الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ
Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Naufal: “Bacalah surah ‘QUL YAA
AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah; Wahai orang-orang kafir), dan tidurlah setelah
membacanya hingga selesai, sebab itu adalah pembebas dari perbuatan syirik.” HR
Abu Dawud 4396, shahih.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْ يَا أَيُّهَا
الْكَافِرُونَ تَعْدِلُ رُبُعَ الْقُرْآنِ
Dari Ibnu
‘Abbas berkata; Rasulullah saw bersabda: “Surah QUL YÂ AYYUHAL KÂFIRÛN
sebanding dengan ¼ Al-Qur`an.” Tarmidzi 2819, shahih.
FADHILAH
SURAH AL-IKHLASH
Dari Mu’adz
bin ‘Abdullah bin Khubaib dari bapaknya ia berkata; “pada malam hujan lagi
gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk
shalat bersama kami, lalu kami menemukannya, beliau bersabda; “apakah kalian
telah shalat?”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata, beliau bersabda;
“katakanlah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata, beliau bersabda;
“katakanlah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata, kemudian beliau
bersabda; “katakanlah”, hingga aku berkata; “Wahai Rasulullah, apa yang harus
aku katakan?, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
قُلْ قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
“Bacalah
(surah) QUL HUWALLAHU AHAD dan al-Mu’awwidzatain9 ketika sore dan pagi tiga
kali, maka dengan ayat-ayat ini akn mencukupkanmu (menjagamu) dari segala
keburukan.” HR Abu Dawud 4419, shahih.
FADHILAH
SURAH MU’AWWIDZATAIN
Dari ‘Oqbah
bin ‘Amir, ia berkata; ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah
shallAllahu wa’alaihi wa sallam antara Juhfah dan Abwa`, tiba-tiba Kami
tertutupi angin sangat dan terjadi kegelapan yang sangat, kemudian Rasulullah
shallAllahu wa’alaihi wa sallam berlindung dengan membaca surah: “QUL A’UUDZU
BIRABBIL FALAQ, ” dan “QUL A’UUDZU BIRABBINNAAS”. Dan beliau bersabda:
يَا عُقْبَةُ تَعَوَّذْ
بِهِمَا فَمَا تَعَوَّذَ مُتَعَوِّذٌ بِمِثْلِهِمَا قَالَ وَسَمِعْتُهُ يَؤُمُّنَا
بِهِمَا فِي الصَّلَاةِ
“Wahai
‘Oqbah, berlindunglah dengan keduanya, tidak ada orang yang berlindung dengan
sebuah perlindungan yang menyamai keduanya.” ‘Uqbah berkata; aku mendengar
beliau mengimami Kami dengan membaca kedua surah tersebut dalam shalat. HR Abu
Dawud 1251, shahih.
والله تعالى أعلم. وعلمه أتم.
والحمد لله على ما علّم.
[
Diterbitkan oleh: Pusat Kajian Hadits HQA (Hamalatul Qur’an wal Atsar) Solo ]
Catatan:
1_ Adapun
bahwa ayat Kursi diturunkan dari suatu simpanan di bawah ‘Arsy, haditsnya
dha’if, diriwayatkan oleh Thabarani dari hadits Abu Umamah (Dha’iful Jami’
747).
2_ Dalam CD
Ensiklopedi 9 Imam diterjemahkan: demi Allah. Ini jelas perlu diralat.
3_ Adapun
bahwa surah al-Fatihah & al-Kautsar diturunkan dari suatu simpanan di bawah
‘Arsy, haditsnya dha’if, diriwayatkan oleh Thabarani dari hadits Abu Umamah
(Dha’iful Jami’ 747). Wallahu A’lam.
4_ Dalam
riwayat Hakim 2072 terdapat tambahan: “di hari kiamat”. Hakim meinilainya
shahih atas syarat Muslim.
5_ Baitul
‘Atiq: Ka’bah. * Bait: rumah. ‘Atiq: kuno, atau dibebaskan. Bisa jadi disebut
‘atiq dengan arti dibebaskan dari serangan abrahah dsj. Wallahu A’lam.
6_ Mauquf:
maksudnya ucapan shahabat, bukan sabda Rasulullah saw. Namun hadits ini juga
diriwayatkan secara marfu’ (dari sabda Rasulullah saw). Lihat riwayat Hakim
3392 dan Baihaqi 6209, dan Shahihut Targhib 736.
7_ Madzhab
Imam Syafi’I, surah al-Kahfi dibaca malam jum’at dan hari jum’at. Jadi 2 kali.
Walhamdulillah.
8_
Musabbihat: 6 surah yang diawali dengan lafal سبح
/يسبح yaitu: al-Hadid, al-Hasyr, as-Shaff, al-Jum’ah, at-Taghabun,
dan al-A’la. * Sebagian ulama` memasukkan al-Isra` di dalamnya, namun yang
dinilai rajih (kuat) oleh Syaikhuna DR Samirun Nash (Syiria) bahwa al-Isra`
tidak dimasukkan karena panjangnya tidak menyerupai surah-surah musabbihat yang
enam tadi. Wallahu A’lam.
9_
Mu’awwidztain: 2 pemberi perlindungan. Maksudnya surah al-Falaq & surah
an-Nas.
0 komentar:
Posting Komentar