Rahasia Puasa
Syawal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda yang artinya, “Barang siapa yang berpuasa selama bulan Ramadhan dan
melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya sama
dengan puasa selama satu tahun.” (HR Muslim).
Dalam pemahaman sederhananya, hadis ini hendak
menyampaikan bahwa orang Islam yang berpuasa wajib selama satu bulan penuh di
bulan Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan puasa sunah selama enam hari pada
bulan Syawal, pahalanya sama dengan orang yang puasa selama satu tahun penuh.
Pahala sebanyak itu diperoleh dari matematika agama yang
menyebutkan, satu kebaikan akan dibalas sepuluh pahala oleh Allah SWT. Dengan
demikian, orang yang berpuasa satu hari akan mendapat pahala sama dengan berpuasa
selama sepuluh hari.
Dan akhirnya, seorang Muslim yang ber puasa selama satu
bulan penuh pada bulan Ramadhan, kemudian dilanjutkan enam hari di bulan
Syawal, totalnya ber puasa antara 35 atau 36 hari (ber gantung bilangan hari di
bulan Ramadhan, apakah 29 hari atau 30 hari). Dengan begitu, ketika dikalikan
10, akan men jadi 350 hari atau 360 hari. Artinya, jumlah seperti itu sama
dengan satu tahun dari segi pahala.
Hitung-hitungan pahala puasa seperti ini memiliki
kesamaan dengan hikmah puasa dari segi kesehatan. Sebagaimana sudah maklum
bahwa puasa bisa membuat anggota tubuh kita mampu beradaptasi dengan kadar
terendah jumlah makanan yang ada di dalam pencernaan. Jika kadar makanan yang
masuk ke pencernaan sedikit, tekanan perut ke dada akan berkurang sehingga per
napasan menjadi teratur.
Jika pernapasan teratur, jantung akan memompa darah
dengan stabil karena energi yang dibutuhkan pencernaan untuk mencerna makanan
telah berkurang. Ketika pencernaan bisa mendapat waktu yang cukup untuk ber is
tirahat, ia bisa memperbaiki sel-sel nya yang telah rusak dan menggantinya
dengan sel-sel baru yang lebih baik.
Letak kesamaannya, ternyata satu hari puasa bisa
membersihkan pencernaan dari sisa-sisa makanan selama 10 hari. Dengan demikian,
ketika kita ber puasa selama satu bulan, manfaat yang dirasakan oleh pencernaan
bisa sampai 300 hari. Dan untuk melengkapinya menjadi satu tahun, berarti
membutuhkan waktu pembersihan pencernaan se lama 60 hari. Artinya, butuh waktu
puasa lagi selama enam hari. Di sinilah urgensi puasa enam hari di bulan Sya
wal, yakni sebagai pelengkap agar genap satu tahun, baik dari segi pahala mau
pun dari segi kesehatan.
Maha benar Allah SWT dan Rasul- Nya yang menyatakan
melalui lisan Rasulullah SAW. “Barang siapa yang ber puasa selama bulan
Ramadhan dan me lanjutkannya dengan puasa enam ha ri di bulan Syawal, maka
pahalanya sama dengan puasa selama satu tahun.”
Sungguh, akan sangat merugi jika kita membiarkan
kelimpahan pahala dan hikmah sehat dalam puasa enam ha ri di bulan Syawal lewat
begitu saja tan pa kita perhatikan dan pergunakan se baik-baiknya. Sementara
dalam prak tik nyatanya, belum tentu kita mampu ber puasa selama satu tahun
penuh.
Red: Agung
Sasongko
Oleh: Abdul
Syukur
0 komentar:
Posting Komentar