Selasa, 10 Mei 2022

Doa Minta Hujan Berhenti Sesuai Tuntunan Hadist

Doa Minta Hujan Berhenti Sesuai Tuntunan Hadist

 

Jakarta - Hujan deras yang turun selama beberapa hari telah merendam sebagian wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Banjir dan hujan deras kemungkinan masih akan turun selama beberapa hari mendatang sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Turunnya hujan deras ternyata sempat terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW. Umat yang putus asa karena air mengakibatkan stok makanan busuk dan akses jalan terputus, akhirnya datang pada Rasulullah SAW. Nabi kemudian memanjatkan doa pada Allah SWT untuk menolong umatnya,

 

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

 

Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

Artinya: "Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turukan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan." (HR Bukhari).

Hadist shahih diceritakan Anas bin Malik dan dinarasikan Sharik bin 'Abdullah bin Abi Namir. Dikutip dari situs sahih-bukhari, hadis tersebut menceritakan seorang pria yang berbicara di depan Nabi Muhammad SAW yang sedang menyampaikan khotbah Jumat.

Pria tersebut masuk masjid dan meminta Nabi Muhammad SAW supaya berdoa pada Allah SWT untuk menurunkan hujan. Nabi dikisahkan langsung mengangkat kedua tangannya dan berdoa pada Allah SWT. Usai berdoa, awan mendung seketika turun dan menjadi hujan selama seminggu.

Derasnya hujan yang turun diceritakan mengakibatkan matahari sampai tidak terlihat. Sekitar satu minggu kemudian pada hari Jumat, seorang pria kembali menemui Nabi Muhammad yang sedang menyampaikan khotbah.

Pria tersebut meminta hujan segera berhenti dan Nabi Muhammad SAW kemudian berdoa. Sharik dikisahkan bertanya pada Anas apakah pria yang meminta hujan turun dan berhenti adalah orang yang sama, namun Anas menjawab tidak tahu.

Menurunkan dan memberhentikan hujan adalah kuasa Allah SWT, yang tiada keraguan di dalamnya. Al-Qur'an telah menyebutkan hal ini salah satunya dalam Surat Hud ayat 44. Atas izin Allah SWT hujan berhenti sehingga kaum yang ikut Nabi Nuh AS selamat, sedangkan golongan kafir tewas tenggelam.

 

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

 

Wa qīla yā arḍubla'ī mā`aki wa yā samā`u aqli'ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jụdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim." (row/erd)

 

https://news.detik.com

 

 

0 komentar:

Posting Komentar