Subhanallah
Ternyata Ini Manfaat Sujud Untuk Kesehatan Saraf
BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Pakar neurosains Prof Taruna
Ikrar menjelaskan manfaat sujud dalam shalat bagi kesehatan sistem saraf
manusia.
“Sujud dalam shalat, kalau ditinjau secara mendalam, memberikan
manfaat fisiologis yang amat proporsional bagi anatomi tubuh manusia, khususnya
fungsi otak,” kata dekan School of Biomedical Sciences, National Health
University (NHU) Amerika Serikat itu, dalam keterangan tertulis kepada
Tribunnews.com, Senin (12/6/2017).
Prof Taruna Ikrar mengungkapkan, gerakan sujud dapat
meningkatkan saturasi oksigen, nutrisi, dan elektrolit ke dalam fungsi otak
manusia.
Selain itu, sujud yang khusyuk dapat meningkatkan
sinapsis dan pembaruan sel-sel saraf (neurogenesis).
Dampaknya berupa peningkatan rasa bahagia sebagai
manifestasi unsur ketakwaan dan penghambaan.
Prof Taruna menjelaskan, sujud membuat dahi, hidung,
kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki sejajar di atas permukaan bumi.
Lantaran gravitasi bumi, posisi ini menyebabkan aliran
getah bening dipompa ke bagian leher, ketiak, dan berbagai bagian lainnya di
kepala.
Dalam keadaan sujud, dia menerangkan, jantung berposisi
di atas otak sehingga darah yang kaya oksigen dapat mengalir secara maksimal ke
bawah karena ditarik gravitasi bumi.
Dengan penambahan oksigen dalam jumlah tertentu, proses
pembentukan dan sinapsis akan meningkat di antara milliaran sel-sel saraf.
Dengan demikian, otak mendapatkan pasokan darah yang kaya
oksigen serta zat-zat nutrisi yang sangat dibutuhkan. Pada akhirnya, pasokan
itu memacu kerja sel-sel otak.
Prof Taruna Ikrar menambahkan struktur otak manusia
begitu kompleks. Organ ini terdiri dari 100 miliar sel.
Dalam setiap sel neuron otak, ada sekitar 10 ribu koneksi
(sinapsis). Total koneksi di otak dapat mencapai ribuan trilliun sinapsis.
Sinapsis-sinapsis itu memerlukan pasokan nutrisi,
oksigen, neurotransmitter serta agen sistem imun tubuh.
Dengan proses fisiologi yang sempurna, otak dapat menjaga
dan meningkatkan plastisitas, neurogenesis atau perbaharuan.
Berdasarkan risetnya itu, Prof Taruna Ikrar menyimpulkan,
sujud dalam shalat yang dilakukan secara khusyuk dapat menurunkan rasa cemas,
stres, dan ketakutan.
Sujud juga mampu memperbaiki harmonisasi atau
keseimbangan sistem saraf, khususnya terkait eksitatori dan inhibitori neurons.
“Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh
darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah, yang pada akhirnya
menjamin pemenuhan semua kebutuhan sistem saraf yakni oksigen, elektrolit, neurotransmitter,
enzim-enzim, serta semua kebutuhan utama otak secara maksimal dan efisen,”
jelas pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu.
Secara fisik, kondisi sujud menunjukkan sebuah
penghambaan total. Dalam posisi tersebut, manusia merasakan derajat yang begitu
rendahnya.
Namun, lanjut Prof Taruna, di balik kepasrahan itu, ada
peningkatan derajat ketakwaan manusia di sisi Allah.
Pada hakikatnya, seorang hamba yang bersujud merasakan
kedekatan dengan Sang Pencipta.
(Tribunnews.com/Hendra Gunawan)
0 komentar:
Posting Komentar