kisah nyata
keajaiban sedekah.
Kisah nyata keajaiban sedekah yang ingin kami sampaikan
dalam tulisan ini adalah kisah keajaiban sedekah yang sudah sangat terkenal di
kalangan masyarakat muslim diseluruh penjuru dunia,
dimana kisah keajaiban sedekah berikut ini tercatat dalam
tinta emas dan dikabarkan oleh seorang manusia yang paling mulia yaitu
Rosullullah sholallohu alaihi wasalam.
jadi sangatlah tidak mungkin cerita keajaiban sedekah
berikut ada unsur kebohongan atau dibuat buat.
Keajaiban sedekah yang ingin kita bahas dalam kesempatan
berikut ini adalah kisah tiga orang pemuda yang terjebak dalam sebuah gua
Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar
berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda,’Pernah terjadi pada masa
dahulu sebelum kamu. Tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam didalam
sebuah goa. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada didalam goa itu jatuhlah
sebuah batu besar dari atas bukit dan menutupi pintu goa itu hingga mereka
tidak dapat keluar.
Berkatalah mereka,’Sungguh tiada sesuatu yang dapat
menyelamatkan kalian dari bahaya ini kecuali jika kalian berdoa kepada Allah
dengan (perantara) amal-amal shaleh yang pernah kalian lakukan dahulu. Maka
berkata seorang dari mereka,’Wahai Allah dahulu saya mempunyai ayah dan ibu dan
saya biasa tidak memberi minuman susu pada seorang pun sebelum keduanya
(ayah-ibu), baik pada keluarga atau hamba sahaya. Pada suatu hari saya
menggembalakan ternak ditempat yang agak jauh sehingga tidaklah saya pulang
pada keduanya kecuali sesudah larut malam sementara ayah ibuku telah tidur.
Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya pun segan untuk
membangunkan keduanya dan saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada
siapa pun sebelum ayah ibu. Lalu saya menunggu keduanya hingga terbit fajar,
maka bangunlah keduanya dan minum dari susu yang saya perah itu. Padahal
semalam anak-anakku menangis didekat kakiku meminta susu itu. Wahai Allah jika
saya melakukan itu semua benar-benar karena mengharapkan keridhoan-Mu maka
lapangkanlah keadaan kami ini. Lalu batu itu pun bergeser sedikit namun mereka
belum dapat keluar darinya.
Orang yang kedua berdoa,’Wahai Allah saya pernah terikat
cinta kasih pada anak gadis pamanku, karena sangat cintanya saya selalu merayu
dan ingin berzina dengannya akan tetapi ia selalu menolak hingga terjadi pada
suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku maka saya
memberikan kepadanya seratus duapuluh dinar akan tetapi dengan perjanjian bahwa
ia akan menyerahkan dirinya kepadaku pada malam harinya. Kemudian ketika saya
telah berada diantara dua kakinya, tiba-tiba ia berkata,’Takutlah kepada Allah
dan jangan kau pecahkan ‘tutup’ kecuali dengan cara yang halal. Saya pun segera
bangun daripadanya padahal saya masih tetap menginginkannya dan saya tinggalkan
dinar mas yang telah saya berikan kepadanya itu. Wahai Allah jika saya
melakukan itu semata-mata karena mengharapkan keredhoan-Mu maka hindarkanlah
kami dari kemalangan ini. Lalu batu itu pun bergeser sedikit namun mereka belum
dapat keluar.
Orang yang ketiga berdoa,’Wahai Allah dahulu saya seorang
majikan yang mempunyai banyak buruh pegawai dan pada suatu hari ketika saya
membayar upah buruh-buruh itu tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak
sabar menunggu dan ia segera pergi meninggalkan upah, terus pulang ke rumahnya
dan tidak kembali. Maka saya pergunakan upah itu sehingga bertambah dan berbuah
menjadi kekayaan. Setelah beberapa waktu lamanya buruh itu pun datang dan
berkata,’Wahai Abdullah berilah kepadaku upahku dahulu itu?’ Saya menjawab,’Semua
kekayaan yang didepanmu itu adalah dari upahmu yang berupa onta, lembu dan
kambing serta budak penggembalanya itu.’ Orang itu berkata,’Wahai Abdullah kau
jangan mengejekku.’ Saya menjawab,’Saya tidak mengejekmu.’ Lalu diambilnya
semua yang disebut itu dan tidak meninggalkan satu pun daripadanya. Wahai Allah
jika saya melakukan itu semua karena mengharapkan keredhoan-Mu maka hindarilah
kami dari kesempitan ini. Tiba-tiba batu itu pun bergeser hingga mereka dapat
keluar darinya dengan selamat.” (HR. Bukhori Muslim)
Pelajaran dan hikmah dari keutamaan sedekah dari hadits
diatas adalah
Orang pertama : mengutamaakan bersedekah dan berbuat baik
kepada orang tuanya melebihi kepada anak dan istrinya.hal ini sejalan dengan
firman Allah Subhanahu wata’ala
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya
dengan sesuatu pun Dan, berbuat baiklah kepada ibu bapakmu, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh,teman sejawat,ibnu sabil,dan hamba sahayamu.sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri “( Q.S Annisa [4:36] )
Orang kedua : Tidak jadi berbuat maksiyat , malahan Dia
mensedekahkan hartanya untuk sodaranya yang sangat membutuhkan saat itu.
orang ketiga : Dia mensedekahkan Seluruh hartanya yang
dia kelola dari Gaji pegawainya . Dia memberikan Hak pegawainya ditambah dengan
hasil keuntungan dari hasil perniagaanya.
Kisah nyata keajaiban Sedekah tersebut diatas memberikan
gambaran kepada kita
bahwa dengan sedekah kita bisa terhindar dari musibah dan
bencana baik di Dunia dan akhirat.
Semoga dengan sedekah kita bisa terhindar dari bencana
Kubur, Bencana Maksyar , Bencana Neraka dan bencana Akhirat lainnya.
Semoga dengan sedekah kita bisa terhindar dari bencana
Dunia berupa kelaparan ,kekurangan Harta benda , kekurangan makanan ,
kekurangan pakaian , ketakutan dan lain sebagainya.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353
Posting Komentar