AMALAN AMALAN YANG
PAHALANYA BERLIPAT GANDA
Setiap orang muslim diantara kita tentu menginginkan
berumur panjang supaya bertambah kebaikannya. Seperti yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau ditanya: Siapakah orang yang paling baik itu? Beliau
menjawab:
“Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”
(HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Kehidupan di dunia ini merupakan tempat untuk menambah
dan memperbanyak amalan-amalan yang baik agar manusia senang setelah kematian
serta rela dengan apa yang ia kerjakan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah
memberitahukan bahwa umur umatnya ini antara enam puluh sampai tujuh puluh
tahun, mereka tidak seperti umur-umur umat sebelumnya. Akan tetapi Beliau
Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menunjukkan mereka kepada perbuatan maupun
ucapan yang dapat mengumpulkan pahala yang banyak dengan amalan yang sedikit
lagi mudah, yang dapat menggantikan manusia dari tahun-tahun yang berlalu kalau
dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya. Dan inilah yang dinamakan dengan
“Al-A’maal Al-Mudha’afah” (amalan-amalan yang pahalanya berlipat ganda) yang
tidak semua orang mengetahuinya.
Oleh karena itu saya hendak menyebutkan sebagian besar
dari padanya pada tulisan yang singkat ini. Dengan harapan agar setiap orang
diantara kita menambah umurnya (dengan amalan) yang produktif dalam kehidupan
dunia ini. Agar tergolong dari orang-orang yang mengerti (untuk mengambil)
selanya. (Kata pepatah): “Darimanakah bahu itu di makan”. Maka mereka memilih
dari amalan-amalan tersebut mana yang paling ringan (dikerjakan) oleh jiwa dan
paling besar pahalanya. Orang seperti ini bagaikan orang yang mengumpulkan
permata-permata yang berharga dari dasar laut sementara manusia yang lain
(hanya) mendapatkan ombaknya saja.
Berikut ini akan kami sebutkan amalan-amalan maupun
ucapan-ucapan secara berurutan dan singkat, dengan disertai dalil dari setiap
ucapan atau amalan yaitu dalil-dalil dari Kitabullah atau dari hadits-hadits
yang shahih dan hasan. Allah-lah Yang Maha Pemberi taufiq untuk setiap
kebaikan.
1. Silaturrahim
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang
artinya:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya,
dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
2. Berakhlaq yang mulia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang
artinya:
“Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada tetangga
(dapat) mendirikan kabilah dan menambah umur.” (HR. Ahmad dan Baihaqi).
3. Memperbanyak shalat di Haramain Syarifain
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari
seribu (shalat) daripada yang lain kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjid
haram itu lebih baik dari seratus ribu (shalat) daripada yang lain.” (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah).
4. Shalat berjama’ah bersama imam
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada shalat sendiri
dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun perempuan shalat di rumah, dan hal itu lebih baik
daripada mereka shalat di masjid, walaupun di Masjid nabawi. Berdasarkan sabda
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ummu Humaid-salah satu dari
shahabiyat- yang artinya:
“Aku tahu bahwa kamu senang shalat bersamaku, tapi
shalatmu di rumahmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di kamarmu. Dan
shalatmu di kamarmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di tempat
tinggalmu. Dan shalatmu di tempat tinggalmu lebih baik bagimu daripada shalatmu
di Masjidku.” (HR. Ahmad).
Lalu setelah ini beliau Radhiyallahu ‘anha shalat di
penghujung rumahnya di tempat yang gelap sampai beliau menemui ajalnya.
5. Melaksanakan shalat nafilah (sunnah) di rumah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Keutamaan shalat seorang laki-laki di rumahnya dengan
shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu
atas shalat sunnah.” (HR. Baihaqi dan dishahihkan olah Albani).
Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shahih:
“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali
shalat wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Berhias dengan beberapa adab pada hari Jum’at
Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu ‘alaihi
wasallam:
“Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari Jum’at
kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki
tidak naik kendaraan, mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak
berbicara maka baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari
pahala puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Ahlus Sunan).
Arti: “Ghassala” adalah membasuh kepalanya, dan ada yang
mengartikan: “Menggaulinya isterinya agar matanya tidak melihat yang haram pada
hari itu. Sedang arti: “Bakkara” adalah berangkat (ke masjid) di awal waktu.
Dan “Ibtikara” adalah mendapatkan khutbah pertama.
7. Shalat Dhuha
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Bila masuk waktu pagi maka setiap jari-jari tangan kamu
ada kewajiban shadaqah, lalu setiap (bacaan) tasbih adalah shadaqah, tahmid
adalah shadaqah, tahlil adalah shadaqah, takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf
adalah shadaqah, nahi mungkar adalah shadaqah, dan cukup dari itu semuanya
dengan shalat dua raka’at waktu Dhuha.” (HR. Muslim).
Makna: “Sulamaa” adalah lipatan-lipatan organ tubuh
seseorang yang berjumlah 360 lipatan/engsel. Dan sebaik-baik waktu shalat Dhuha
itu tatkala matahari sangat panas, berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang artinya:
“Shalat orang-orang yang bertaubat itu ketika anak unta
itu terasa sangat panas.” HR. Muslim).
Maksudnya: tatkala anak unta itu berdiri dari tempatnya
karena terik matahari yang sangat panas.
8. Menghajikan orang lain atas biayanya setiap setahun
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Kerjakanlah haji dan umrah itu berturut-turut, karena
sesungguhnya ia (dapat) menghilangkan kefaqiran dan dosa seperti ubupan (alat
peniup api) tukang besi yang menghilangkan karat besi, emas dan perak.” (HR.
Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).
Dan kadang-kadang seseorang tidak bisa melakukan haji
setiap tahun, oleh karena itu hendaknya ia menghajikan orang –atas biayanya-
yang mampu badannya (dalam mengadakan perjalanan ke Baitullah).
9. Shalat setelah terbitnya matahari
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa shalat subuh dengan berjama’ah kemudian ia
duduk sambil berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari lalu shalat dua
raka’at maka baginya seperti ibadah haji dan umrah yang sempurna, yang
sempurna, yang sempurna.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).
10. Menghadiri halaqah-halaqah ilmu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa yang berangkat ke masjid dia tidak
menginginkan kecuali untuk belajar sesuatu kebaikan atau mengajarinya maka
baginya adalah seperti pahala orang yang beribadah haji dengan sempurna.” (HR.
Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Albani).
11. Melaksanakan umrah pada Bulan Ramadhan
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji bersamaku.”
(HR. Bukhari).
12. Melaksanakan shalat lima waktu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci
untuk shalat fardhu maka pahalanya seperti haji.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan
olah Albani).
Dan yang lebih utama agar keluar dari rumahnya sudah
dalam keadaan suci, bukan bersuci di toilet masjid kecuali dalam keadaan
terpaksa dan darurat.
13. Hendaknya berada di shaf yang pertama
Berdasarkan ucapan “irbadh bin sariyah Radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan ampunan (kepada Allah)
bagi orang yang berada di shaf yang pertama tiga kali, dan shaf yang kedua satu
kali. (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).
Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
juga yang artinya:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat
kepada orang-orang yang ada di shaf pertama.” (HR. Ahmad dengan sanad yang
baik).
14. Shalat di Masjid Quba
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian ia
datang ke Masjid Quba lalu shalat di dalamnya maka baginya seperti pahala
umrah.” (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah).
15. Menjadi Tukang Adzan
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Tukang adzan itu akan diampuni (dosanya) sepanjang
suaranya (terdengar), dan dibenarkan oleh orang yang mendengarkannya baik basah
maupun kering dan juga baginya pahala orang yang shalat bersamanya.” (HR. Ahmad
dan an-Nasai).
Apabila anda tidak dapat menjadi tukang adzan itu maka
paling tidak anda harus mendapatkan pahala yang setimpal dengannya, yaitu:
16. Untuk mengucapkan seperti yang dikatakan oleh tukang
adzan itu
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Katakanlah seperti yang dikatakan oleh muadzin, bila
kamu sudah selesai maka mohonlah (kepada Allah) niscaya dia akan memberimu.”
(HR. Abu Daud dan an-Nasai).
Maksudnya: memohonlah setelah kamu selesai menjawab
muadzin itu.
17. Puasa Ramadhan dan enam hari di Bulan Syawwal
setelahnya
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa Puasa Ramadhan kemudian diikuti enam hari di
Bulan Syawwal maka (pahalanya) seperti puasa setahun.” (HR. Muslim).
18. Puasa tiga hari setiap bulan (tanggal: 13, 14 dan 15
Bulan Qomariyah)
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa puasa tiga hari dari setiap bulan maka
itulah (pahalanya seperti) puasa setahun.” Kemudian Allah menurunkan firman-Nya
sebagai pembenaran dalam kitab-Nya yang artinya: “Barangsiapa membawa amal yang
baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al An’am:160).
Satu hari sama dengan sepuluh hari (HR. at-Tirmidzi).
19. Memberi makanan untuk berbuka puasa bagi orang-orang
yang berpuasa
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa yang memberikan makanan untuk berbuka puasa
bagi orang yang berpuasa maka baginya seperti pahalaya tanpa dikurangi
sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa itu.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
20. Shalat pada malam Lailatul Qadr
Berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS.
Al-Qadr:3).
Maksudnya: lebih baik daripada ibadah selama 83 tahun
kira-kira.
21. Jihad
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Kedudukan seseorang dalam shaf (jihad) fi sabilillah
lebih baik daripada ibadah enam puluh tahun.” (HR. Hakim dan dishahihkan oleh
Albani).
Dan ini merupakan keutamaan kedudukan/posisi dalam shaf
(jihad), lalu bagaimana dengan orang yang berjihad fi sabilillah dalam tempo
berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun?
22. Ar Ribath (bersiap siaga di perbatasan musuh)
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Barangsiapa yang tetap bersiap siaga (diperbatasan
musuh) fi sabilillah dalam satu hari satu malam maka baginya pahala seperti
puasa satu bulan penuh dengan shalat malamnya. Dan barang siapa yang meninggal
dalam keadaan bersiap siaga maka baginya seperti itu juga pahalanya, dan ia
diberikan rezeki serta diamankan dari fitnah.” (HR. Muslim).
Yang dimaksud dengan “fitnah” disini adalah siksa kubur.
23. Amal shalih pada sepuluh Dzulhijjah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Tidak ada hari dimana amal shalih dalam sepuluh
(Dzulhijjah) lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari lainnya.” Para
shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, juga tidak jihad di jalan Allah? Beliau
menjawab: Juga tidak jihad di jalan Allah, kecuali orang yang mengeluarkan
dengan harta dan jiwanya sementara ia tidak kembali sedkitpun.” (HR. Bukhari).
24.Mengulang-ulangi beberapa surat Al-Qur’an
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Surat al-Ikhlash sama dengan sepertiga al-qur’an dan
surat al-Falaq sama dengan seperempat al-Qur’an.” (HR. ath-Thabarani dan
dishahihkan olah Albani).
25. Berdzikir yang pahalanya berlipat ganda dan hal ini
banyak (macamnya)
Diantaranya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
ketika keluar dari (rumah isterinya) Juwairiyah Ummul Mu’minin Radhiyallahu
‘anha disaat pagi hari ketika beliau shalat subuh sedang dia berada di tempat
shalatnya. Kemudian Rasulullah pulang setelah shalat dhuha sementara Ummul
mu’minin sedang duduk (di tempat shalatnya), seraya beliau bertanya: “Masihkah
engkau dalam keadaan yang tatkala aku tinggalkan?” Ummul mu’minin menjawab: Ya,
benar. Lalu beliau bersabda:
“Aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali setelahmu
seandainya kalimat-kalimat itu ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan mulai
hari ini pasti (kalimat-kalimat itu) akan lebih berat, yaitu: “Subhaanallahi wa
bihamdihi ‘adada khalqihi waridhaanafsihi wazinata’arsihi wamidaada
kalimaatihi: maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Yang menghitung ciptaan-Nya,
Yang ridha dengan Dzat-Nya, berat ‘arsi-Nya dan tinta kalimat-kalimat-Nya.”
(HR. Muslim).
Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu berkata: nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam melihatku dan aku sedang menggerakkan bibirku lalu
beliau bertanya: “Apa yang kamu ucapkan wahai Abu Umamah? Saya menjawab: Saya
berdzikir dan menyebut Allah. Kemudian (beliau mengajariku) lalu bersabda:
“Maukah kamu aku tunjukkan kepada yang lebih banyak
(pahalanya) dalam berdzikir kepada Allah di siang hari dan malam hari? Maka
ucapkanlah: “Walhamdulillahi mil amaa ahshaa kitaabahu, walhamdulillahi ‘adada
kulla syay in, walhamdulillahi mil a kulla syay in: segala puji bagi Allah Yang
Menghitung apa yang diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa yang
diciptakan-Nya, segala puji bagi-Nya yang Menghitung apa yang (terdapat) dalam
langit dan bumi, segala puji bagi-Nya Yang menghitung apa yang (termaktub)
dalam kitab-Nya, segala puji bagi-Nya sepenuh apa yang (termaktub) dalam
kitab-Nya, segala puji bagi-Nya Yang Menghitung segala sesuatu, dan segala puji
bagi-Nya sepenuh segala sesuatu.”
“Dan hendaklah kamu bertasbih kepada Allah seperti itu”
Lalu beliau meneruskan sabdanya: “Pelajarilah (do’a-do’a ini) dan ajarilah
orang-orang setelahmu.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Albani).
26. Istighfar yang berlipat ganda
Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam
yang artinya:
“Barangsiapa yang memintakan ampunan bagi orang-orang
mu’minin maupun mu’minah Allah akan menulis dari seperti mu’minin maupun
mu’minah sebagai satu kebajikan.” (HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh
Albani).
27. Melaksanakan kepentingan manusia
Berdasarkan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam
yang artinya:
“Sesungguhnya bila aku berjalan dengan saudaraku muslim
untuk memenuhi suatu hajatnya lebih saya cintai daripada saya beri’tikaf di
masjid selama satu bulan.” (HR. Ibnu Abi Dun-yaa dan dihasankan oleh Albani).
28. Perbuatan-perbuatan yang pahalanya senantiasa
mengalir sampai setelah mati
Yaitu yang dijelaskan dalam hadits Beliau Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang artinya:
“Ada empat macam pahala yang selalu mengucur (walaupun)
setelah meninggal: “Seseorang yang selalu siap siaga (di perbatasan musuh) di
jalan Allah, seseorang yang mengajarkan suatu ilmu maka pahalanya akan selalu
mengucur selama ilmu itu diamalkan, seseorang yang memberi shadaqah maka
pahalanya akan selalu mengucur (kepadanya) selama (shadaqah tersebut)
dipergunakan dan seorang ayah yang meninggalkan anak yang shalih yang
mendo’akan kepadanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).
29. Mempergunakan waktu
Hendaknya seorang muslim menggunakan waktunya dengan
ketaatan (kepada Allah). Seperti membaca al-Qur’an, berdzikir, ibadah,
mendengarkan kaset-kaset yang bermanfaat agar waktunya tidak sia-sia belaka
agar ia tidak dilalaikan dimana saat itu tidak bermanfaat lagi kelalaian,
seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
artinya:
“Dua nikmat yang (sering) dilupakan oleh kebanyakan
orang, yaitu: kesehatan dan kekosongan (waktu).” (HR. Bukhari).
Allah-lah yang Maha Memberikan taufiq kepada kita semua
agar umur kita dipanjangkan oleh-Nya dalam kebaikan. Dan dapat mempergunakan
kesempatan-kesempatan yang berlipat ganda (pahalanya) dimana kebanyakan orang
melalaikannya.
Diketik ulang oleh Rudi Elprian dari buletin Jeddah Dakwah
Center
Oleh: Sulaiman bin Shalih al Kharasyi
Penerjemah: Farid bin Muhammad al-Bathothy
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Suntuk di rumah yuk gabung dan menangkan permainan kartu bersama kami hanya di ARENADOMINO 8 game kami sediakan untuk kalian semua so tunggu ap lagi yukk... WA +855 96 4967353
Posting Komentar