10 Cara Menjemput
Rezeki
JEMPUTLAH
REJEKI YANG DIBERIKAN ALLAH SWT
.Sumber
rezeki sangatlah luas dan dalam. Seluas bentangan bumi dan kedalaman samudra.
Sungguh, di setiap jengkal hamparan bumi dan laut terdapat rezeki yang bisa
dikais. Permasalahannya, kerap kali manusia lebih berorientasi menunggu rezeki
daripada menjemputnya.
Lebih
mementingkan selera pribadi dalam memilih sumber rezeki ketimbang merebut
kesempatan di depan mata. Lebih mengutamakan cara yang cepat daripada
berletih-letih dalam menggapainya.
Liku-liku
kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Seakan manusia telah
lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada Dzat yang mengaturnya.
Allah
Ta’ala telah berfirman, artinya :
“Dan
tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Alloh-lah yang memberi
rezkinya” (QS. Hud : 6)
Karena itu,
Islam menekankan setiap Muslim agar menjemput rezeki dengan mengguna kan semua
potensi dan kekuatan yang dimilikinya. Yang pasti, dua kebaikan perlu
diperhatikan.
Pertama,
rezeki yang didapatkan adalah yang baik.
(QS
Al-Baqarah 2: 172)
“Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya
kepada-Nya kamu menyembah”
Terkait
ayat di atas, Ahmad Musthafa Al-Maraghi menyatakan betapa pentingnya seorang
Muslim mengonsumsi makanan yang halal, bersih, dan lurus.
Halal
maksudnya adalah tidak mengandung kedurhakaan terhadap Allah SWT. Bersih
bermakna tidak mengandung perkara yang melupakan Allah. Sedangkan, lurus
berarti rezeki tersebut mampu menahan nafsu dan memelihara akal.
Kedua,
untuk mendapatkan rezeki yang baik, hendaknya proses yang dilakukan dengan
menggunakan cara-cara yang baik pula. Islam melarang segala bentuk upaya
mendapatkan rezeki dengan cara-cara yang zalim
Riba
(Al-Baqarah [2]: 278-279)
Maka jika
kamu tidak mengerjakan [meninggalkan sisa riba], maka ketahuilah, bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan memerangimu.
Dan jika
kamu bertaubat [dari pengambilan riba], maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak [pula] dianiaya. (279)
Judi
(Al-Maidah [5]: 90)
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya [meminum] khamar, berjudi, [berkorban
untuk] berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (90)
Penipuan
(gharar), Suap (risywah), dan Maksiat.
Mengapa
Islam menekankan pentingnya rezeki yang halal?
Karena,
setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhinya, baik secara
fisik, emosional, psikologis, maupun spiritual.
Rezeki yang
halal menghadirkan ketenangan jiwa. Hidup akan lebih terarah dan menjadikan
pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar.
Selain itu,
rezeki yang halal merupakan syarat diterimanya setiap doa oleh Allah SWT.
Rezeki yang halal akan menciptakan tatanan mayarakat dan bangsa yang kuat.
Saat ini,
sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sepatutnya kita tidak
memfasilitasi setiap anak negeri mengais rezeki dengan cara-cara yang dilarang
Allah SWT.
Mengikuti
arus global, kapitalisme, dan melupakan cara-cara nenek moyang dahulu melakukan
aktivitas ekonomi. Yakni, sistem bagi hasil, maro, atau paron ditinggalkan.
Manipulatif,
spekulatif, dan ribawi dipraktikkan. Karena itu, kini, kita selalu berada dalam
sistem ekonomi yang sangat rentan dan goyah. Krisis demi krisis selalu siap
menerjang sepanjang waktu. Petaka demi petaka berlangsung di depan mata.
Kini,
saatnya kita kembali kepada sistem yang berkeadilan dalam mencari rezeki dan
berupaya meneguhkan kembali jati diri bangsa. Semua itu bermuara pada
pentingnya rezeki yang halal. Wallahu
a’lam.
|Keyakinan
yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari rezeki. Ar
Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan (ujian), telah
memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi manusia. Diantaranya:
1. Berusaha
dan Bekerja
Allah
berfirman, artinya :
“Kalau
telah ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah
Alloh sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.” (QS. Al Jumu’ah : 10)
2. Taqwa
(Mengikuti
Perintahnya dan Laranganya)
Allah
berfirman, artinya :
“Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar
baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak
disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thala : 2)
3. Tawakkal
(Menyerahkan
urusannya kepada Allah)
Allah
berfirman, artinya :
”Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi
(keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq : 3)
4. Bersabar
dan Syukur
Allah
berfirman, artinya :
“Kalau
seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk kalian
(nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku sangat
keras.” (QS. Ibrahim : 7)
5. Berinfaq
/ Sadaqah / Zakat
Allah berfirman,
artinya :
“Dan
apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan
menggantinya.” (QS. Saba: 39)
6.
Silaturahmi
Rasulullah
bersabda, artinya :
”Barangsiapa
yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya,
maka hendaklah menyambung silaturohmi.” (HR. Bukhori Muslim)
7. Ber Do’a
dan Istigfar
Rasulullah
bersabda, artinya:
“Ya Allah
aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang
diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)
Allah
berfirman, artinya :
“Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Rasulullah
bersabda, artinya:
“Barang
siapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah
menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap
kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari
arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah
dan al-Hakim)
8. Berbuat
Kebaikan
Allah
berfirman, artinya :
“Barang
siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih
baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa)
kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang orang yang telah
mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka
kerjakan.” (QS Al qashash: 84)
Rasulullah
bersabda, artinya:
“Sesungguhnya
Allah tidak akan zalim pada hambaNya yang berbuat kebaikan. Dia akan dibalas
dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.” (HR.
Ahmad)
9.
Berdagang
Rasulullah
bersabda, artinya:
“Berniagalah,
karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan.” (Riwayat
Ahmad)
10. Bangun
Pagi
Fatimah
(Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang
di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya,
“Puteriku,
bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Allah, dan janganlah menjadi seperti
kebanyakan orang.
Allah
membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai
terbitnya matahari.” (HR. Al-Baihaqi)
Karenanya
apapun rezeki yang kita harapkan maka akan selalu ada langkah yang harus kita
usahakan. Dan yang paling utama adalah selalu memelihara rasa syukur terhadap
semua yang sedang kita miliki sekarang.
SEMOGA
BERMANFA’AT – ALHAMDULILLAH
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Main dan Menangkan permainan bersama kami di ARENADOMINO 8 permainan poker online tanpa robot silahkan main dan buktikan sendiri jika kesulitan bisa
dibantu dalam pendaftaran silahkan langsung bergabung untuk info lebih jelas WA +855 96 4967353
Posting Komentar