Manfaat Bekam Bagi
Kesehatan dan Dalam Pandangan Medis
Manfaat bekam
Menurut ajaran agama islam, bekam adalah salah satu
pengobatan yang dianjurkan dan sudah ada sejak ribuan tahun silam. Bahkan bekam
diyakini sebagai salah satu bentuk pengobatan yang sangat baik dan efektif bagi
kesehatan tubuh. Sebelum membahas manfaat bekam bagi kesehatan dan bagaimana
medis memandang terapi ini, ada baiknya kita simak sejarahnya terlebih dahulu.
“Sebaik-baiknya pengobatan yang kamu lakukan adalah Al
Hijamah (Bekam)” (HR. Ahmad)
Sejarah Bekam
Terapi bekam sudah ada sejak jaman Yunani kuno dan
disebutkan dalam catatan medis Sansekerta. Bekam juga dipakai dan tercatat
dalam kitab ilmuwan kedokteran termasyhur seperti Ibnu Sina. Kitab Al-Qaanun
karya Ibnu Sina itu berbunyi:
“Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena
cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir
bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena
itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan
tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya
cahaya di bulan.”
Selain itu, pengobatan bekam juga tercatat dalam buku A
Handbook of Prescriptions for Emergencies karya herbalis asal China, Ge Hong.
Pada masa itu, jaman China kuno, bekam yang dilakukan dengan menggunakan tanduk
hewan dan dikenal dengan teknik ‘jiaofa’.
Lalu pada abad ke-18, orang Eropa mengenalkan terapi
bekam dengan menggunakan lintah. Terapi bekam dengan lintah ini dikenal dengan
istilah Leech Therapy yang masih dipraktekan hingga kini.
Bekam adalah metode pengobatan dengan cara melakukan
pemvakuman di kulit dan mengeluarkan darah statis yang mengandung toksin dari
dalam tubuh manusia. Ada beberapa istilah yang dipakai untuk terapi vakum ini
seperti hijamah di Arab, blood cupping atau cupping therapy di Inggris, pa hou
kuan di Mandarin dan bekam di Asia tenggara.
Manfaat Bekam Bagi Kesehatan dan Dalam Pandangan Medis
Bekam Dalam
Pandangan Medis
Manfaat bekam bagi kesehatan sudah diyakini sejak lama
dan turun temurun. Bekam dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit seperti
vertigo, migren, ginjal, hipertensi dan masih banyak lainnya. Lalu bagaimana
bekam dalam sudut pandang medis?
Pengobatan bekam sering dikaitkan dengan teori
detoksifikasi dengan membuang darah kotor yang dipandang secara medis tidak ada
relevansinya. Menurut pandangan medis, darah kotor atau racun dalam darah tidak
dapat dibuang oleh sebagian kecil darah yang dikeluarkan saat bekam. Padahal
racun beredar dalam darah di seluruh tubuh. Selain itu, tubuh juga sudah
mempunyai fungsi detoksifikasi alamiah dengan bantuan organ ginjal dan hati.
Terlepas dari kontroversi tersebut, mari simak beberapa
penelitian tentang bekam ini.
Terapi bekam sebagai pengobatan alternatif yang dipercaya
bermanfaat bagi kesehatan ini mengundang para peneliti untuk menelitinya. Salah
satunya peneliti dari Departement Pediatric Medicine College, Dr. Saad A.
Al-Saedi.
Hasil penelitiannya yang diterbitkan dalam sebuah jurnal
berjudul “Molecular Aspects of Cupping Therapy: Relationship to Immune
Functions in Patients with Chronic HCV Infection (Phase two)”. Dalam jurnal
tersebut dibahas tentang terapi bekam dan kaitannya dengan fungsi imun iB
pasien hepatitis C kronik.
Para pasein hepatitis C dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan yang menjalani terapi bekam. Selama penelitian, para
pasien diamati dan dibandingkan respon imun serta fungsi hatinya.
Hasilnya cukup mengejutkan. Paska menjalani terapi bekam,
pasien hepatitis C menunjukan perbaikan yang signifikan dalam enzim hati dan
menurunnya radikal bebas. Bukan hanya itu saja, efek bekam menunjukan adanya
kenaikan jumlah IL-1β, trombosit, hemoglobin serta mengaktifkan sel limfosit T
dan sel-B.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan
peningkatan yang signifikan pada respon kekebalan. Selain itu, terjadi
penurunan yang signifikan dalam replikasi virus dalam sampel darah yang diambil
dari para pasien.
Menurut Dr. Wadda’ A. Umar, berdasarkan teori kedokteran,
proses bekam akan menyebabkan kerusakan mast cell dan jaringan lain pada kulit
yang dibekam. Akibat dari kerusakan ini, beberapa ‘mediator’ dilepaskan seperti
serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS) dan zat lain
yang belum terdeteksi. Zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler
dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam.
Manfaat Bekam Bagi Kesehatan dan Dalam Pandangan Medis
Uniknya, dilatasi kapiler ini juga terjadi di lokasi lain
yang jauh dari lokasi bekam. Hal ini menyebabkan perbaikan mikrosirkulasi
pembuluh darah. Selain itu, akan terjadi relaksasi otot dan vasodilatasi umum
yang menurunkan tekanan darah secara stabil.
Hasil penelitian lain yang dimuat BMC Medicine cukup
mengejutkan. Penelitian ini melibatkan 60 orang gemuk dan hasil medis
mengungkapkan -setelah mereka rutin bekam- ternyata tekanan darah menjadi
stabil dan kolesterol jahat turun. Di sisi lain, kolesterol baik meningkat.
Manfaat Bekam Bagi Kesehatan
Dari berbagai hasil penelitian tersebut, dapat kita tarik
kesimpulan bahwa terapi bekam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bekam membantu
memperbaiki dan meningkatkan sistem imunitas, sirkulasi darah, relaksasi otot,
menstabilkan tekanan darah, menaikan jumlah trombosit, hemoglobin, kolesterol
baik serta masih banyak manfaat bekam lainnya.
Manfaat Bekam Bagi Kesehatan dan Dalam Pandangan Medis
Dalam sebuah buku yang berjudul ‘100 Diseases Treated by
Cupping Method’ karya Thomas W. Anderson (1985) menyebutkan beberapa penyakit
yang bisa diterapi dengan bekam. Adapun penyakit tersebut meliputi hipertensi,
stroke, parkinson, epilepsi, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir,
rematik, asma, alergi, penyakit sistim imun, Hepatitis, Glaukoma, Insomnia,
enuresis, skizofren, penyakit darah seperti leukemia, thalasemia, dan
lain-lain.
Bahkan bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan, bekam juga
bermanfaat untuk kesuburan dan kecantikan karena bisa menghilangkan jerawat,
komedo, vitiligo, menurunkan berat badan dan lain-lain.
Begitu bermanfaatnya bekam bagi kesehatan ya.. Pantas
saja jika sekelompok atlet di Olimpiade Rio 2016 memanfaatkan terapi bekam
untuk membantu menjaga kesehatan mereka. Termasuk atlet peraih 19 kali medali
emas olimpiade Michael Phelps dan perenang asal Amerika, Natalie Coughlin.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
silahkan langsung saja bermain bersama kami di Arenadomino(com) ditunggu kehadiran anda semua hadiah nyata menanti anda semua silahkan.. WA +855 96 4967353
Posting Komentar