5 Keutamaan Cinta Kepada Rasulullah bagi Umat Muslim
Seorang sahabat bernama Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu
pernah berkata:
“Tidak ada seorangpun yang paling dicintai oleh para
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, akan tetapi jika mereka melihat beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam, mereka tidak berdiri (untuk menghormati beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam), karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membenci perbuatan tersebut.”
Sebagai Umat Islam yang baik, sudahkah kita benar-benar
mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam meskipun sebenarnya kita belum
pernah mengenal beliau secara langsung? Dan seperti apakah bentuk cinta kita
kepada beliau Sholallahu Alaihi Wassalam?
Imam al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi pernah berkata
“Ketahuilah, bahwa barangsiapa yang mencintai sesuatu,
maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian,
maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku
(tanpa bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti)
kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan
perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta
menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan
susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”
Jika menilik dari keterangan para sahabat di atas, sudah
jelaslah bagi kita tentang arti yang sebenarnya dari mencintai Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam, yaitu dengan meneladani aklaq dan budi pekerti,
petunjuk, serta sunnah-sunnah beliau dan berusaha untuk mempelajari dan
mengamalkannya dengan baik.
Selain itu, juga dengan tidak melakukan hal-hal yang
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam tidak menyukainya seperti terlalu
berlebihan dalam hal memuji serta mensifati beliau, yaitu dengan menempatkan
beliau pada kedudukan yang lebih tinggi daripada kedudukan yang telah Allah SWT
berikan kepadanya.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda
“Janganlah kalian memuji diriku secara berlebihan dan
melampaui batas, sebagaimana orang-orang nasrani melampaui batas dalam memuji
(Nabi Isa) bin Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba Allah,
maka katakanlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.”
Apa saja Fadhilah (keutamaan) cinta kepada Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam?
Hikmah dan keutamaan yang bisa kita ambil dari rasa cinta
kita terhadap Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, diantaranya adalah :
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam adalah teladan yang
baik bagi umatnya
Mereka yang meneladani Rosulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam baik ucapan maupun perbuatan beliau adalah orang-orang yang telah
menempuh jalan yang lurus yang pada akhirnya akan membawa mereka menuju
kemuliaan serta rahmad dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah.” (Qs. al-Ahzaab: 21)
Dengan
mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan membawa kita untuk
melakukan hal-hal yang beliau cintai
Suatu
ungkapan menyatakan bahwa “bukankah pecinta akan melakukan hal-hal yang disukai
oleh yang dicintai?” jadi dengan mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi
Wassalam maka kita akan terbawa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh
Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam.
Dan itu artinya
bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, orang
yang mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan sungguh-sungguh,
maka Beliau sholallahu Alaihi Wassalam akan membalas dengan cintanya pula.
Mereka yang
mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan senantiasa bersama Beliau
Sholallahu Alaihi Wassalam
Ini sesuai
dengan sebuah Hadist yang diriwayatkanoleh Bukhari, yaitu : Dari Anas bin Malik
Rhadiyallahu Anhu bahwasannya “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW
tentang hari kiamat,
“Kapankah
kiamat datang?” Nabi pun SAW menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk
menghadapinya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku belum mempersiapkan
shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya SAW”
Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Seseorang (di hari kiamat) akan bersama
orang yang dicintainya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.” Anas pun
berkata, “Kami tidak lebih bahagia daripada mendengarkan sabda Nabi SAW, ‘Engkau
akan bersama orang yang engkau cintai.’” Anas kembali berkata, “Aku mencintai
Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar, maka aku berharap akan bisa bersama mereka (di
hari kiamat), dengan cintaku ini kepada mereka, meskipun aku sendiri belum
(bisa) beramal sebanyak amalan mereka.”
Dengan
tulus mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam, maka orang tersebut akan
merasakan manisnya iman
Hal ini
sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
“Ada tiga
hal, barang siapa melaksanakan ketiga-tiganya maka ia akan merasakan kelezatan
iman: Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada yang lain,
orang yang mencintai orang lain hanya karena Allah dan orang yang benci untuk
kembali kekafiran sebagaimana benci untuk masuk ke dalam neraka.“(HR. Bukhari)
Dengan
mencintai Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam akan dapat membawa seseorang
menuju pada kesempurnaan iman
Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadist
“Demi
Allah, salah seorang dari kalian tidak akan dianggap beriman hingga diriku
lebih dia cintai dari pada orang tua, anaknya dan seluruh manusia.” (HR.
Al-Bukhari)
Jadi,
mereka yang mencintai Rasulullah sholallahu Alaihi wassalam adalah orang-orang
yang berpegang teguh serta selalu bersemangat dalam menghidupkan serta
mengamalkan ajaran-ajaran Beliau Sholallahu Alaihi wassalam, yaitu dengan
mengamalkan sunnah beliau, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi segala yang
dilarangan olehnya baik dalam perkataan maupun perbuatan serta senantiasa
mendahulukan hal-hal tersebut daripada
hanya mengikuti hawa nafsu.
Allah SWT
telah berfirman :
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ
وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ
اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا
أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا
حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Artinya
“Katakanlah:
“Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga dan
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai
daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sehingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik. (Surah At-Taubah:24)
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Main dan Menangkan permainan bersama kami di ARENADOMINO 8 permainan poker online tanpa robot silahkan main dan buktikan sendiri jika kesulitan bisa
dibantu dalam pendaftaran silahkan langsung bergabung untuk info lebih jelas WA +855 96 4967353
Posting Komentar