Empat Belas Alasan
Duduk di Majelis Ilmu
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Majelis ilmu mempunyai banyak
sekali keutamaan. “Karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya agar
memperbanyak duduk di majelis ilmu,” kata Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustadz
Muhammad Arifin Ilham dalam broad cast yang dikirimkan kepada Republika, Selasa
(7/6) dini hari.
Menurut Ustadz Arifin, paling tidak terdapat 14 keutamaan keutamaan majelis ilmu, apalagi
setelah shalat Shubuh di masjid berjamaah sampai matahari terbit. Pertama,
meraih pahala haji umrah sempurna.
“Barang siapa menegakkan shalat Shubuh berrjamaah di
masjid, lalu ia duduk berzikir (tadurrusan) sampai matahari terbit, lalu
menegakkan shalat dua rakaat, maka ia akan meraih pahala haji dan umrah.
Rasulullah melanjutkan shalat “sempurna, sempurna, sempurna.” (HR At-Tirmidzi).
Kedua, kata
Arifin, barangsiapa yang duduk di majelis ilmu seakan duduk di taman surga
Allah. “Jika kalian melewati taman
surga, maka singgahlah dengan hati senang .“ Para sahabat bertanya, ”Apakah taman surga
itu?” Beliau menjawab, "Halaqah-halaqah dzikir.” (atau halaqah ilmu) (HR Attirmidzi).
Ketiga, orang yang rajin
duduk di majelis ilmu masuk menjadi generasi termulia yaitu generasi Rabbani,.
”Jadilah kalian generasi Rabbani yang selalu mengajarkan Alquran (dan
As-Sunnah) dan terus mempelajarinya.” (QS Ali Imran 79).
Keempat, kata Arifin, orang yang rajin singgah di majelis ilmu
termasuk mujahid di jalan Allah. “Siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu
syar’i, maka ia berjihad di jalan Allah hinggah ia kembali." (HR At
Tirmidzi).
“Kelima, keenam dan ketujuh, orang
yang gemar duduk di majelis ilmu akan didoakan para malaikat, meraih rahmat
Allah, dan senang tenang bahagia,” tutur Arifin.
Arifin menambahkan, keutamaan kedelapan orang yang
senang duduk di majelis ilmu adalah dibanggakan Allah. “Tiada suatu kaum duduk
dalam majelis dzikir kepada ALLAH (majelis Ilmu), pasti dikelilingi malaikat,
diliputi rahmat Allah, diturunkan kepada mereka ketenangan dan nama mereka
disebut Allah di depan para malaikat-Nya." (HR Muslim).
Keutamaan kesembilan adalah orang yang gemar duduk
di majelis ilmu jauh dari murka ALLAH.
”Dunia ini terkutuk dengan segala
isinya kecuali dzikrullah (taat kepada Allah) dan yang serupa itu, berilmu dan
penuntut ilmu." (HR At Tirmidzi).
Kesepuluh, kata Arifin, mereka yang senang hadir di
majelis ilmu akan menjadi kelompok umat terbaik, sebagaimana sabda Rasulullah,
"Yang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Alquran dan
mengajarkannya." (HR Bukhari).
Kesebelas, orang yang gemar duduk di majelis
ilmu akan mendapatkan perlindungan di
akhirat. Rasulullah bersabda, “Satu diantara tujuh golongan di akherat kelak yang mendapat
perlindungan Allah yaitu ,ijtama’a alaihi wa tafarroqo alaihi’, berkumpul karena Allah dan berpisah karena
Allah.” (HR Bukhari Muslim).
Kedua belas, kata Arifin, kegemaran duduk di
majelis ilmu mempermudah jalan menuju
surga Allah. “Siapa yang melalui satu
jalan untuk menuntut ilmu Allah, Allah mudahkan menuju jalan surga-Nya.” (HR
Abu Daud dan At Tirmidzi).
Keutamaan ketiga belas, Arifin menambahkan, jamaah
halaqah ilmu kembali berkumpul bersama di akherat kelak. “Seseorang kelak di
akhirat dikumpulkan bersama siapa yang dicintai di dunia.” (HR Muslim).
Keempat belas, pagi
hari merupakan waktu yang sangat berkah untuk melakukan berbagai
aktivitas. Nabi Shollallahu ’alaih wa
sallam berdoa: Alloohumma baaril liummatii fi bukuuriha (“Ya Allah, berkahilah
ummatku di pagi hari”). Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam biasa mengirim sariyyah atau pasukan perang di
awal pagi dan Sakhru merupakan seorang pedagang, ia biasa mengantar kafilah
dagangnya di awal pagi sehingga ia sejahtera dan hartanya bertambah” (HR Abu
Dawud).
Nah, dengan 14 keutamaan tersebut, kata Arifin, tidak ada
alasan bagi kaum Muslimin untuk tidak hadir di majelis ilmu. “Ada sedikitnya 14
alasan bagi kita kaum Muslimin untuk selalu mendatangi majelis ilmu. Jangan
sia-siakan hidup yang sebentar ini. Ayo raih semua kemuliaan itu dengan duduk di majelis-Nya,” papar Ustadz Muhammad
Arifin Ilham.
Red: Irwan Kelana
0 komentar:
Posting Komentar