40 Hadis Amalan
Ringan Berpahala Besar 1
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam satu hadis,
'barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia telah mencintaiku.
Barangsiapa yang mencintaiku maka kelak ia akan menemaniku di surga'. Dari
sabda Nabi ini disimpulkan betapa tingginya kedudukan sunnah Nabi hingga yang
mengamalkannya diganjar surga hingga bertemu Nabi SAW.
Ustaz Maulana Ahmad Faisal merangkum 40 hadits-hadis
Rasulullah shallallahu alihi wa sallam (SAW) yang memiliki keutamaan besar.
Hadits-hadits ini merupakan amalan ringan, namun berpahala besar bagi yang
mengerjakannya. Berikut Hadisnya:
1). Dua Raka'at Salat Sunnah Fajar
عَنْ
عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَكْعَتَا
الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Dari
'Aisyah, Nabi SAW bersabda: "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia
dan seisinya." (HR Muslim 1721, Hadis Sahih)
2). Empat
Rakaat Salat Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah Zhuhur
قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ
زَوْجُ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ
الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
Ummu
Habibah, istri Nabi SAW berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa bisa menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat
setelahnya maka Allah akan mengharamkannya masuk neraka." (HR Abu Daud
1271, Tirmizi 430, Nasa'i 1816, Hadis Sahih).
3). Empat
Rakaat Salat Sunnah Qobliyah Ashar
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ
-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- قَالَ رَحِمَ اللَّهُ
امْرَأً صَلَّى قَبْلَ
الْعَصْرِ أَرْبَعا
Dari Ibnu
Umar dari Nabi SAW bersabda: "Semoga Allah merahmati orang yang salat
empat rakaat sebelum Ashar." (HR Ahmad 5980, Abu Daud 1273, Tirmizi 432,
Hadis Hasan)
4). Empat
Rakaat Salat Sunnah Ba'diyah Isya
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُمَرو قَالَ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ كُنَّ كَقَدْرِهِنَّ مِنْ
لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Dari
'Abdullah bin 'Amru, ia berkata: "Barangsiapa yang salat empat raka'at setelah
(shalat) 'Isya, maka nilainya setara dengan empat raka'at pada waktu
Lailatul-Qadr". (HR Ibnu Abi Syaibah 7273 dengan sanad shahih)
Atau hadis
dari Aisyah, ia berkata: "Empat rakaat setelah 'Isya setara dengan empat
rakaat pada waktu Lailatul-Qadr. (Ibnu Abi Syaibah 7274 sanadnya hasan).
Atau dari
'Abdullah (bin Mas'ud), ia berkata:
"Barangsiapa
yang salat empat raka'at setelah 'Isya yang tidak dipisahkan dengan salam, maka
nilainya setara dengan empat raka'at pada waktu Lailatul-Qadr".
(Ibnu Abi Syaibah
7275, sanadnya Hasan).
Atau dari
Ka'ab bin Maati': "Barangsiapa yang salat empat rakaat setelah 'Isya
dengan membaguskan rukuk dan sujud padanya, nilainya setara dengan empat
raka’at pada waktu Lailatul-Qadr". (Ibnu Abi Syaibah 7276 dengan sanad hasan).
5). 12
Rakaat Salat Sunnah Rawatib
عَنْ أُمَّ حَبِيبَةَ تَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- يَقُولُ « مَنْ صَلَّى
اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ
فِى الْجَنَّةِ
Dari Ummu
Habibah mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa
salat 12 rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di
surga," (HR Ahmad, Muslim 1727, Abu Daud 1252, Tirmizi 417, Nasai 487,
hadis Sahih)
6). Dua
Rakaat Salat Isyroq di Pagi Hari
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ- « مَنْ صَلَّى
الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ».
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- تَامَّةٍ تَامَّةٍ
تَامَّةٍ
Dari Anas
bin Malik dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang salat
subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan
dengan salat dua raka'at, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan
umrah." Dia (Anas radliallahu 'anhu) berkata, Rasulullah bersabda:
"Sempurna, sempurna, sempurna." (Tirmidzi: 589, Hasan Sahih).
7). Dua
Rakaat Salat Dhuha
عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ
النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ
سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ
تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ
وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ
مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Dari Abu
Dzarr dari Nabi SAW bersabda: "Setiap pagi dari persendian masing-masing
kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah
sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar
ma'ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan dua rakaat
dhuha," (HR. Muslim: 1804, Hadis Sahih)
8). Salat
Syukur Wudhu
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى
الله عنه - أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ لِبِلاَلٍ عِنْدَ
صَلاَةِ الْفَجْرِ « يَا بِلاَلُ حَدِّثْنِى بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِى
الإِسْلاَمِ ، فَإِنِّى سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَىَّ فِى الْجَنَّةِ
» . قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلاً أَرْجَى عِنْدِى أَنِّى لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُورًا
فِى سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ
لِى أَنْ أُصَلِّىَ
Dari Abu
Hurairah RA bahwa Nabi SAW berkata, kepada Bilal RA ketika salat Fajar
(Shubuh): "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal paling utama yang sudah
kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam
surga". Bilal berkata: "Tidak ada amal yang utama yang aku sudah
amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhu') pada suatu kesempatan malam
ataupun siang melainkan aku selalu salat dengan wudhu' tersebut di samping
salat wajib".
(HR
Al-Bukhari 1148, Hadits Sahih)
9). Salat
Isya dan Subuh Berjamaah
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ كَمَنْ قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ
وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَهُوَ كَمَنْ قَامَ اللَّيْلَ كُلَّهُ
Dari Utsman
bin Affan RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa
salat isya' berjama'ah, seolah-olah ia salat malam selama sepa ruh malam. Dan
barangsiapa salat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah salat seluruh
malamnya." (HR Ahmad 409, Muslim 1523, Hadis Sahih)
10).
Membaca Sayyidul Istighfar
شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ -
رَضِىَ اللهُ عَنْهُ - عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -
سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ لك بِذَنْبِى ، فاغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ . قَالَ « وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ
مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ
أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ،
فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Syaddad bin
Aus RA dari Nabi SAW: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah;
kamu mengucapkan:
"
Allahumma Anta Rabbi Laa Ilaaha Illa Anta Khalaqtani Wa Ana 'Abduka Wa Ana 'Ala
'Ahdika Wa Wa'dika Mastatha'tu A'uudzu Bika Min Syarri Maa Shana'tu Abuu`U Laka
Bini’matika ‘Alayya Wa Abuu`U Laka Bizanbi Faghfirli Fa Innahu Laa Yaghfirudz
Dzunuuba Illa Anta ".
(Ya Allah,
Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau.
Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu
dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku,
maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa
selain-Mu)."
Beliau
bersabda: "Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu
meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni
surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu
meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga".
(HR Ahmad 17111, Bukhari 6306, Abu Daud 5072, Nasai 7963, Ibnu Majah 4005,
Hadis Sahih)
Bersambung ke Bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar