Meneladani Kisah
Kisah Inspiratif dalam Al Quran dalam Membangun Keluarga Rabbani
Al Quran Surat Ali Imran (3) ayat 100-104
“Keluarga adalah miniatur sebuah bangsa, rapuh dan
runtuhnya keluarga merupakan indikator lemah dan hancurnya sebuah bangsa”
(Dikutip dari buku “Tatanan Berkeluarga dalam Islam” diterbitkan oleh Lembaga Kajian Ketahanan
Keluarga Indonesia (LK3I)
Seseorang akan mampu memimpin bangsa jika ia mampu
memimpin keluarga, *dengan izin Allah SWT
“Keluarga adalah miniatur sebuah bangsa”
Hal ini perlu ditanamkan dan ditekankan pada setiap
keluarga, temasuk pada keluraga yang baru dibina.
Jika bangsa Indonseia ingin dirusak, maka dimulai dengan
merusak keluarga. HAL INI PERLU DIGARISBAWAHI.
Kita harus mempertahankan bangsa kita dari musuh-musuh.
Kita harus kokohkan keluarga dengan baik, kesadaran bersama perlu ditanamkan.
“Wahai orang2 yg beriman! Jika kamu mengikuti sebagian
dari org yang diberi Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi
orang kafir setelah beriman” (Q.S. Ali Imran ayat 100)
Kondisi ini mengkhawatirkan,
Berarti ada kondisi iman menjadi kafir 🙁
“Segala puji bagi Allah yang telah mengkaruniakan kita
dengan Iman dan Islam”
Karena itu “mengikuti” ini tidak boleh, meniru-niru tidak
boleh, apalagi yang berhubungan dengan
akidah, ibadah, pola hidup yang tidak bersumber dari Allah SWT.
Ideologi, politik, sosial, pola pergaulan, dsb banyak hal
yang tidak mengindahkan perintah dan hidayah Allah SWT, Banyak ayat-ayat yang diselewengkan,
diputarbalikkan, maka jangan diikuti. Karena kita sudah memiliki pedoman,
contoh, nabi Muhammad SAW, oleh karena itu kita harus menggali segala sesuatu
tentang Nabiyullah Muhammad SAW.
-Gradasi warna-
Kebiasaan menonton bola. Apakah tidak boleh nonton bola?
Boleh, namun yang menjadi masalah adalah nonton TV di waktu azan maghrib,
apalagi saat bola belum kunjung gol-gol, maka makin asiklah menikmati nonton
bola.
Lalu, apa yang
terjadi?
Perubahan akan terjadi sedikit demi sedikit, pola hidup
kita akan diubah mulai dari hijau berubah menjadi kuning, kuning berubah
menjadi kuning ke-orenan, lalu bergeser menjadi merah muda, lalu merah tua.
Perlahan-lahan.
“niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang
kafir setelah beriman”
“Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal
ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan rasul-Nya (Muhammad) pun berada di
tengah-tengah kamu? Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka
sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”(Q.S. Ali Imran ayat 101)
Padahal risalah nabi ada, ada sampai hari kiamat.
Ayat-ayatnya senantiasa dibacakan kepada kita, dan dai
dai nya, para murabbi nya ada diantara kita, kenapa kita tertipu dengan
tipu-tipuan mereka. Hal ini bukan tanpa program, ada program yang dibuat oleh
orang-orang yang tidak suka pada orang muslim.
“Tidak akan ridho mereka, sampai kalian mengikuti millah
(kebiasan, pola hidup, life style) mereka”
Cukuplah Allah mengingatkan kita, agar kta kembali sadar,
mengingtkan keluarga kita.
Berpegang Teguh
Ibarat naik kereta yang dibawahnya ada api, berpegang
teguh, maka peganglah dengan pegangan yang kuat, kalau terjatuh maka hancur,
maka Allah memerinthkan kita utk memegang dengan pegangan yang kuat.
“wahai orang2 yg beriman! Bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kapada-Nya dan jangan kamu mati kecuali dalam keadaan
muslim”(Q.S. Ali Imran ayat 102)
Maka mulailah dari niat kepada Allah, mempercantik
akhlak, interaksi dengan Al Quran, jihad fii sabilillah, dan seterusnya…
Karna kita tidak tahu kapan kita akan mati.
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan
hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika
itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapat
petunjuk” (Q.S. Ali Imran ayat 103)
Berpegang teguh disini konteksnya berjamaah, butuh peran
semua, butuh peran semua masyarakat, butuh satu
bangsa. Hendaklah kalian berpegang teguh SEMUA nya kepada tali ajaran
Allah, perintah ini jamak, untuk semua kaum muslimin, untuk semua masyarakat,
maka janganlah kamu berpecah belah, janganlah kamu berbantah-bantahan, maka
dalam dialog hendaklah dengarkan dulu org lain selesai berbicara, maka dalam
Islam kita disatukan dengan satu keimanan.
Membangun individu, keluarga, masyarakat, bangsa secara
kokoh. Semua telah diatur Allah di dalam Alquran.
Kuntum khaira ummah ukhrijat linnas
“Kalian adalah umat terbaik”
Karna itu janganlah kita tertipu dengan tipu daya dan
perangkat2 mereka, maka keluarga kita harus dikokohkan
KISAH-KISAH INSPIRATIF DALAM ALQURAN
Q.S. Ali Imran (3) ayat 33-34
Jadi, ada keluarga-keluarga pilihan, ada manusia-manusia
pilihan yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi teladan, karena itu kita
harus banyak mendalami kehidupan mereka.
Jika kita ingin menjadikan model, maka modelnya banyak
dan yang mempunyai track record paling baik adalah Nabi Muhammad SAW.
Disamping ada Nabi-Nabi dari Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim,
dll. Maka itulah dalam shalawat kita menyebut Nabi Ibrahim as, beserta para
keluarga dan sahabat. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala Muhammad
Dan ada kisah keluarga yang dimuliakan oleh Allah yang
bukan keluarga nabi diantaranya Ali imran (3), Lukman (31). Lukman bukan Nabi,
ia hanya seorang petani, yang nasihat-nasihatnya diabadikan di dalam Alquran,
jadi kita tinggal meneladani kisah-kisah tersebut dari Alquran.
Ya Rabb, ijinkan kami bisa meneladani kisah keluarga
Imran, Lukman, Ibrahim, Ya’qub, Muhammad, dan keluarga2 yg Engkau ridhoi yang
lainnya yaa Allah, aamiin
KISAH KELUARGA IMRAN
Adalah satu-satunya surat dalam Al Quran yang diberi nama
dengan nama sebuah keluarga.
Q.S. Ali Imran ayat 35
“(Ingatlah), ketika istri ‘Imran berkata, ” Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku bernazar kepadaMu, apabila (janin) yang dalam kandunganku
(kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu), maka terimalah (nazar itu)
dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui”
Yang diceritakan oleh ayat ini adalah istrinya ‘Imran,
bukan ‘Imrannya.
Imran adalah suami yang luar biasa, karena bisa mendidik
istri seperti itu.
Imran sudah lanjut usia tapi belum mempunyai anak, cerita
ini tidak diceritakan detail di dalam Alquran, tapi kita bisa dapatkan dari
cerita Nabi Muhammad SAW.
Ketika mereka sudah lanjut usia, mereka masih saja tetap
berdoa dan bertawakal kepada Allah swt, dan hendaklah kita meneladani mereka.
Sampai-sampai bayi nya nanti dinazarkan utk menjadi
‘Abdullah (hamba Allah yang taat di Baitul Maqdis, di Palestina 🙂
Ini menggambarkan ketaatan kepada Allah, ia menazarkan
anaknya menjadi hamba Allah yang berbakti sepenuhnya kepada Allah. Dan ternyata
istri ‘Imran melahirkan seorang anak perempuan, kemudian berdoa :
“Ya tuhanku, aku telah melahirkan seorang anak perempuan”
Ia mengadu kepada Allah, padahal Allah yang menciptakan
bayi tersebut, tapi begitulah, hamba yang dekat dengan Allah akan mengadu pada
Allah☺
Dalam doanya disebutkan bahwa anaknya perempuan, karna
yang diharapkan adalah anak laki-laki yang akan mewarisi bapaknya untuk
berjihad, dst…
Lalu, apakah istri ‘Imran tidak dekat dengan Allah
sehingga doanya tidak dikabulkan?
Apakah Allah tidak mengabulkan doanya?
Allah punya caranya sendiri, maka jangan mendikte Allah
tapi mohon yang terbaik, Allah Maha Kuasa, Maha Mulia.
“Maka ketika melahirkannya, ia berkata, “Ya Tuhanku, aku
telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yag ia lahirkan,
dan laki2 tidak sama dg perempuan. “Dan aku memberinya nama MARYAM, dan aku
mohon perlindunganMu utk nya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang
terkutuk.” (Q.S. Ali Imran ayat 36)
Karena itu Maryam lahir tidak menangis.
Anak biasanya menangis saat lahir karna disentuh oleh
syetan.
Do’a melihat bayi:
Aku mohon perlindungnmu ya Allah dari bayi ini dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala godaan syetan dan gangguan
binatang serta gangguan sorotan mata yg dapat membawa akibat buruk dari apa
yang dilihatnya”
Kita ingin anak-anak kita dilindungi dari hal-hal ini,
Kelak lahir Isa as dari rahim Maryam yang suci,
Orang lanjut usia melahirkan Maryam, jika Allah
berkehendak maka akan terjadi, maka jika belum diberi anak oleh Allah maka
truslah berdoa, doa adalah pahala, doa adalah bentuk kesabaran, berat memang
tapi Allah akan memberi yg terbaik, in syaa Allah
Diserahkannya pemeliharaan Maryam pada Zakaria
Maryam dimuliakan oleh Zakaria, dididik oleh Zakaria, ia
diletakkan di kamar, Zakaria adalah suami dari adiknya istri ‘Imron, jadi
keponakan
Riwayatnya ‘Imron meninggal dan Maryam diserahkan ke
Zakaria.
Penyerahan Maryam ke Zakaria melalui proses
Suatu ketika Zakaria menemui Maryam, didapatinya ada
makanan di dekat maryam,. Wahai Maryam darimana kamu dapatkan makanan itu?
Padahal kamu tidak kemana2, lalu Maryam
menjawab, “Makanan itu dr Allah”.
“Sesunggunya Allah memberi rizki pd hambaNya tanpa
perhitungan”
“Hua min ‘Indillah”
Dari allah SWT
Sulaiman juga ketika mendapatkan anugrah luar bisa, ia mengatakan
“Ini anugrah dr Allah swt”
Semoga kita bisa meneladani, setiap rejeki akan kita
sebut2 sebagai rejeki dari Allah”
Panjang cerita mengenai maryam, intinya ibunya berazzam
menginfakkan anak nya mnjd ‘Abdullah (hamba Allah). Maka hendaklah kita mencontoh,
berdoa agar anak2 kita menjadi anak yg sholeh(ah). Aamiin
Dan bentuk tawakkal dari istri ‘Imran adalah menerima
takdir dari Allah, saat ia menginginkan bayi lk2 tnyata dikasi bayi peprmpuan 🙂
Asuhan nabi Zakaria berdampak postif pada karakter Maryam,
maka dari itu anak-anak kita jangan diserahkan ke tv, tapi penuh menjadi
tanggung jawab kita, mendidik mereka dengan detail, aqidah mereka, terus di cek
satu per satu, sampai kapan? Sampai kita dipanggil Allah SWT. Namun sebelum
dipanggil Allah, kita titip anak kita “Ya Allah saya titip anak saya, saya
ingin tidur” karna kita tidak tau apakah akan terbangun lagi setelah tidur.
Sekolah boleh, tapi itu hanya tambahan, kewajiban utama
tetap pada orgtua
Karna itu kita harus banyak menggali nilai2 islam.
Pelajaran :
1. Apa yang
menjadi keinginan imran anaknya mnjd abdullah seutuhnya
2. Ketabahan kesabaran istri imran dlm menerima takdir
Allah
3. Asuhan zakaria sehingga karakter maryam bagus.
KISAH KELUARGA IBRAHIM
Allah maha kuasa untuk berbuat apa saja sekalipun hal itu
melanggar undang-undang alam, karna toh alam itu sendiri Allah yg menciptakan.
Istri Ibrahim yang mandul akhirnya pada usia senja
dikaruniai seorang anak yaitu Ismail,
Memahami ujian-ujian dari Allah yang datang anytime
sesuai kehendak allah,
Ujian dari Allah datang tanpa diberi tahu waktunya
sebelumnya dan kita harus siap. Berbeda dengan ujian di kampus, yang diberi
tahu dulu waktunya sebelum ujian.
Siap hadapi ujian dari Allah dan lulus dari ujian tsb
Hidup dan mati yg Allah berikan kpd kita adalah dalam
rangka menguji kita utk melihat siapa yg terbaik setelah diuji,
Tapi Allah ingin menguji keimanan Ibrahim melalui
mimpinya.
Setelah terjadi dialog yang harmonis antara bapak dan
anak, Ismail bersedia disemblih demi menjalani keta’atan pada Allah.
Kisah ini direkam dalam surat Ash – shaffat ayat 100-107
Oleh : Ustadz Dr.
Eng. H. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar