Sifat Manusia yang
Dikhawatirkan Rasulullah Atas Umatnya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu sikap tercela yang
tercela dalam Islam adalah sikap kikir dan boros. Bahkan mengenai kikir ini,
Rasulullah SAW pun pernah mengungkapkan ketakutannya apabila umatnya menjadi
seperti itu.
Dilansir di Islamweb, Sabtu (20/2), perbedaan antara
sikap kikir dengan pelit. Sesunggunnya sikap kikir itu adalah minimnya
kepedulian terhadap sesuatu.
Keserakahan jiwa terhadap rezeki yang dimiliki,
menjadikan sikap kikir tersebut mencegah seseorang untuk mengeluarkan apa-apa
yang telah diperoleh. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-Hasyr
penggalan ayat 9:
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ
“Wa man
yuqa syuha nafsihi, fa-ulaa-ika humul-muflihun.”
Yang
artinya: “Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”
Karena itu,
Nabi Muhammad SAW sangatlah takut apabila terjangkit sikap kikir. Sebab dia
akan menjadikan Nabi sebagai tawanan. Dalam sebuah hadits riwyat Abi al-A’war
as-Sulamy RA dijelaskan, Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي الأعور السلمي رضي
الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ( إنما أخاف على أمتي ثلاثا : شح
مطاع ، وهوى متبع ، وإمام ضال )
“Anna
Rasulallah SAW qala: innama akhaafu ala ummati tsalatsan: syuhun muthaa’un, wa
hawan muttaba’un, wa imaamun dhaalun.”
Yang
artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: sungguh aku takut umatku
(bersikap) dalam tiga hal: (yakni) kikir, fanatik (menjadi pengikut yang
fanatik buta), dan menjadi pemimpin sesat.” (HR al-Bazzar)
Dijelaskan
bahwa Nabi Muhammad SAW, beliau memiliki kekhawatiran dan ketakutan apabila
umatnya menjadi umat yang kikir. Itu akan membuat Nabi selayaknya seperti
tawanan, yang menjadi taat dalam segala hal secara buta. Nabi juga tidak
menginginkan umatnya menjadi pemimpin (imam) yang sesat dan menyesatkan orang
lain.
Sikap kikir
dalam Islam memiliki konsekuensi serius. Hal ini sebagaimana yang ditekankan
Nabi dalam hadis, bahwa sikap kikir merupakan sikap tercela yang dapat
‘mematikan’. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah
bin Umar:
عبد الله بن عمرو رضي الله
عنها قال : خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : إِيَّاكم والشّح فإنما هلك من
كان قبلكم بالشحّ أمرهم بالبخل فبخلوا وأمرهم بالقطيعة فقطعوا وأمرهم بالفجور
ففجروا
“Iyyakum
wasyyuhha fa-innama halaka man kaana qablakum bisyyuhi amarahum bil-bukhli
fabakhaluu wa amarahum bil-qathi’ati faqatha-u wa amarahum bil-fujuri
fafajaru.”
Yang
artinya: “Jauhilah sikap kikir, sesungguhnya kikir itu (telah) membinasakan
orang-orang sebelum kalian. Kikir mengarahkan kepada kebakhilan, mengarahkan
untuk memutus tali silaturrahim, dan mengarahkan manusia untuk berbuat
kejahatan. Mereka pun (umat terdahulu) melakukannya.” (HR Abu Dawud)
Sumber: islamweb
Rep: Imas
Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
0 komentar:
Posting Komentar