Bacaan Bacaan Dzikir Ringan dengan Pahala Melimpah
REPUBLIKA.CO.ID, Keutamaan dzikir banyak diungkapkan
dalam kitab-kitab ulama. Salah satunya Riyadh as-Shalihin karya Imam
an-Nawawi.
Dalam kitabnya tersebut, Imam Nawawi mengawalinya dengan
hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:
Pahala Orang yang Berdzikir Usai Sholat Subuh
Ilustrasi Al-Quran dan Berdzikir COVID-19.
كَلِمَتانِ
خَفِيفَتانِ علَى اللِّسانِ، ثَقِيلَتانِ في المِيزانِ، حَبِيبَتانِ إلى
الرَّحْمَنِ: سُبْحانَ اللَّهِ العَظِيمِ، سُبْحانَ اللَّهِ وبِحَمْدِهِ
''Dua
kalimat yang ringan diucapkan, namun berat dalam timbangan serta dicintai Allah
yang Mahapenyayang adalah subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-Azhim.''
(Muttafaqun 'Alaihi disepakati oleh para ahli hadits).
Hadits
serupa juga diriwayatkan Muslim dari Abu Malik Al-Asy'arie yang maknanya adalah
kebersihan itu separuh dari iman dan Alhamdulillah itu memberatkan timbangan,
sedangkan Subhanalllah walhamdulillah didengar mereka yang ada di langit dan
bumi. Juga, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
سُبحانَ اللهِ والحمدُ للهِ
ولا إلهَ إلَّا اللهُ واللهُ أكبَرُ أحَبُّ إليَّ ممَّا طلَعَتْ عليه الشَّمسُ
''Subhanallah
(tasbih), walhamdulillah (tahmid), wa laailaha illa Allah (tahlil), dan Allahu
Akbar (takbir), lebih aku sukai dari apa yang matahari muncul atasnya.'' (HR
Muslim)
Rasulullah
SAW bersabda:
من قالَ: لا إلَهَ إلَّا
اللَّهُ، وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ وله الحَمْدُ، وهو علَى كُلِّ شيءٍ
قَدِيرٌ، في يَومٍ مِئَةَ مَرَّةٍ، كانَتْ له عَدْلَ عَشْرِ رِقابٍ، وكُتِبَتْ له
مِئَةُ حَسَنَةٍ، ومُحِيَتْ عنْه مِئَةُ سَيِّئَةٍ،
"Siapa
yang mengucapkan Laa ilaha Illa Allah wahdahu laa syarika lah, lahu al-Mulku,
walahu al-Hamdu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadir setiap hari 100 kali, maka
baginya akan ditulis 10 keadilan budak, dicatat 100 kebajikan dan dihapuskan
100 kemiskinan.” (muttafaq alaih)
Riwayat
lain menyebutkan:
من قال: سبحان الله وبحمده في
يوم مائة مرة حطت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر.
“Dan,
barang siapa yang membaca subhanallah Wabihamdihi setiap hari sebanyak 100
kali, maka baginya akan dihapuskan segala dosa walaupun dosanya itu laksana
buih di lautan.'' (Muttafaq alaih).
Dalam bab
ini, Imam Nawawi juga menjelaskan keutamaan berdzikir bagi orang yang dalam
keadaan duduk, berbaring, haid, atau junub. Orang yang junub dan haid tidak
dihalalkan membaca Alquran.
إِنَّ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي
الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ
اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ
فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
''Sesungguhnya,
dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang,
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka'.'' (QS Ali Imran ayat 190-191).
Seperti
diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW senantiasa menyebut nama Allah
dalam keadaan apa pun.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ
الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ
وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ
''Dan,
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya dan janganlah kedua matamu
berpaling.''(QS Alkahfi: 28).
Bahkan,
ketika akan tidur pun, seseorang dianjurkan untuk senantiasa ingat akan Allah.
Merujuk pada surat Ali Imran ayat 90-91, mereka senantiasa berdzikir di kala
berdiri, duduk, dan berbaring.
Red: Nashih Nashrullah
0 komentar:
Posting Komentar